Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
"Lalu apa gunanya aku di sini, Li? Jika kau terus mendiamkanku seperti tadi?" tegas Jennie, ia tatap Lisanya.
"Jennie, aku butuh keberanian untuk mengatakan yang sebenernya padamu. Aku takut nanti kau justru marah padaku dan mengakhiri hubungan kita. Aku tidak mau itu terjadi.."
"Hon.. Kita sudah melakukan itu, dan kau masih meragukan cintaku? Bicaralah, apa yang sebenernya terjadi?" Jennie menggenggam tangan Lisa, meminta Lisa menjelaskan yang mengganggu pikirannya.
Namun Lisa malah membuka sekotak porsi takoyaki, dan menyumpitnya satu-satu. Ia tiupi asap yang masih keluar dari takoyaki itu, menandakan takoyakinya masih terasa sangat hangat.
"Makan dulu hm?" pintanya pada Jennie lalu menyuapi Jennie. "'A.. Sayang"
Jennie melahap suapan dari Lisa, masih terisak tapi tak mengeluarkan air mata. Lisa mengusap pipi Jennie dari kesedihan. "Apa pun yang terjadi, tolong jangan lepaskan cincin itu, jangan tinggalkan aku, dan jangan akhiri hubungan kita"
"Mwoh? Uhh.. Hanashh... Apah tindakannya harus sejauh itu?" usaha Jennie mengunyah makanan sambil bertanya pada kekasihnya.
"Aku hanya takut. Hm.. Masih panas ya sayang? Biar aku tiupi" Lisa masih berusaha menghibur Jennie dengan suapannya.
Sebenarnya hati Lisa merasa takut dan sakit, namun ia tetap berusaha tegar untuk membuat semuanya tetap normal. Meskipun pada awalnya ia begitu bingung memikirkan keadaan yang menimpanya.
"Kau juga makan" pinta Jennie mengecup bibir Lisa, lalu menyuapinya. "'Aa... Eotte? Mashisoyeo?"
"Mashita.." jawab Lisa dengan senyuman yang mengandung makna. Ia membelai kepala Jennie dan turun ke pipinya. "Maafkan aku karena sempat mendiamkanmu" Ia dekap Jennie dari sisi, dan mengusap-usap lengannya.
"Aku yang minta maaf, karena tidak bisa mengerti keadaanmu sayang"
"Kau sangat pengertian, Jennie. Bagaimana itu? Masih sakit hm?" tanyanya dan Jennie mengangguk.
"Masih, tapi aku tetap bisa berjalan hon"
"Hm.. Nanti juga sembuh. Yang pertama memang akan selalu begitu, nanti kubelikan peredanya em?"
"Kau tahu dari mana? Pernah melakukan ini juga dengan perempuan lain?"
"Mwo? Anieyo! Bambam yang bercerita padaku"
"Aahh.. Kukira kau melakukannya dengan wanita lain. Awas saja!"
"Perjakaku hanya kau yang dapatkan baby"
"Benarkah hon?"
"Tentu saja sayang"
"Ayo habiskan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace ☆
Teen Fiction[18+] "Aku berusaha untuk taat kepada-Mu Tuhan, tapi kenapa Kau berikan ujian semanis Lisa?" - Jennie. Huhhffhh... Berdamai sajalah.