21. 🔹

2.6K 285 31
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

06.30 pagi.

Lisa masih terbaring lemas di ranjangnya, dengan kompresan celana dalam Jennie yang juga masih menempel di dahinya.

Sementara Jennie memenuhi tugasnya sebagai perawat Lisa. Untuk kali kedua, ia memasak sup untuk sarapan Lisa pagi ini.

Sambil memasak sesekali Jennie melirik ke arah jarum jam dan melihat ke pintu dapur berharap Lisa segera bisa bangun. Namun Lisa tak kunjung bangun dari tidurnya yang masih lelap.

"Hm.. Sepertinya dia memang belum pulih sepenuhnya. Tapi setidaknya dia harus baikan hari ini, jika dia masih tetap tidak mau kubawa ke rumah sakit" ucapnya masih memikirkan keadaan Lisa. Jennie mematikan kompornya setelah supnya matang, ia lalu pergi menuju kamar mereka untuk mengecek kembali keadaan Lisa.

Ia ambil kompresan di dahi Lisa dan mengganti airnya "Hm.. Sudah kering, berapa banyak lagi CD yang aku butuhkan untuk mengganti kompresanmu baby? Cepat sembuh sayangku" harapnya, lalu mengusap pipi Lisa dan merasakan suhunya. "Tapi suhunya tidak begitu panas seperti semalam. Semoga dia segera sembuh, kalau masih demam, bisa habis celana dalamku hari ini. Ya Tuhan.. Sembuhkanlah kekasihku.. Aamiin"

"Aku sudah sembuh sayang" Lisa berbicara tanpa membuka matanya, ia menarik Jennie untuk segera memeluknya. "Terima kasih sudah merawatku sebaik ini. I love you Jennie"

"Honey? Sungguh kau sudah sembuh sayang?"

"Mau kubuktikan? Aku bisa menaikimu hingga 23 ronde" tekadnya semangat.

"Yak! Baru sembuh sudah nakal" Jennie mencubit pinggang Lisa, lalu menggisikkan kepalanya di dada Lisa. "Dahaengida, karena kau sudah sembuh secepat ini sayang. Tapi mengenai tawaranmu tadi, jika kau tidak kelelahan, aku siap hon. Asal jangan sakit lagi.. Aku cemas, hm.."

Lisa terkekeh dengan jawaban Jennie, ia membuka matanya dan menarik Jennie untuk ia sejajarkan posisinya.

Cup..

Mereka berciuman, beberapa detik setelah saling merindukan. Lisa memeluk Jennie yang kini berada di sampingnya juga ikut terbaring. Ia ambil sebuah kain di dahinya yang tiada lain adalah celana dalam milik Jennie Kim sang kekasih, lantas kebingungan usai melihatnya. "Kenapa ini ada di dahiku sayang?"

"Kau sendiri yang memintanya semalam, tidak ingat?"

"Hah? sungguh? Astaga.. Banyak sekali.." ucap Lisa setelah menyadari ada begitu banyak celana dalam milik Jennie yang tertata di dekat nakas di samping ranjangnya.

"Ada 12" balas Jennie dengan senyuman. "Sudah jangan pikirkan itu dulu hm? Sekarang kita makan dulu ya? Aku sudah masak sup kerang dan sup rumput laut kesukaanmu"

"Kenapa kau sangat menjadi idaman sekali, sayang?"

"Idaman apa? Idamanmu 'kan?"

Peace ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang