Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
Lisa POV🌸
"HON AYO.." dia berteriak. Iya dia, istriku, siapa lagi?
"IYA SAYANG"
Sebetulnya aku harus bekerja hari ini, namun Jennie malah mengajakku ke rumahnya. Dia bilang hari ini adalah hari yang tepat untuk kami meminta restu. Dan aku menyetujuinya, karena saran dari Jennie, adalah kelancaran bagi segala jalanku.
"HON PALLIII.." dia berteriak lagi, huhhffhh..
"IYA SEBENTAR SAYANG" aku harus terlihat berkesan agar ibu Jennie merestuiku.
Jennie meminta aku untuk tidak membawa apa-apa nanti, namun tetap saja aku ingin membawa roti dan buah untuk ibunya.
Kudengar akhir-akhir ini perkembangan ibu Jennie telah membaik, beliau sudah bisa untuk berdiri, kata Jennie. Aku belum melihatnya secara langsung sejak hari penangkapan ayah Jennie waktu itu.
"Astaga, lama sekali! Ke mana dulu Liliku?" padahal dia sendiri sedang menggunakan make upnya di mobil. Jennie menyadari keberadaanku tapi masih fokus pada lipstiknya.
"Aku tadi ke toilet dulu sayang, mian"
"Iya, sudah siap 'kan? Ayo berangkat"
"Kau masih menggunakan make up Jennie, kalau aku jalan nanti make upmu berantakan"
"Tidak akan say... OMO !!!" Jennie terlihat terkejut dan menghela nafas dalam. Kenapa dia?
"Mwo? Mwo? Mwonde? Ada apa sayang?" aku memeluknya, jujur.. Jennie jarang sekali menatapku sampai seperti ini.
Dia melepas pelukanku dan memperlihatkan cerminnya "Lihat ini! Lihat di kaca ini, coba lihat cepat!" titahnya dan aku melihat wajahku, tidak ada yang aneh.
"Kenapa? Aku tidak banyak make up hari ini"
"Lihat dulu! Coba lihat baik-baik" nurut saja, daripada bonyok.
Aku bercermin di kacanya yang lucu, perasaan tidak ada yang aneh, aku baik-baik saja dan biasa saja.
"Aku masih nampak 'kan?" takutnya aku sudah tidak nampak di mata Jennie.
"Ish! Kau ini! Lihat.. Aaah.."
"Iya ini aku sudah lihat sayang, ada apa?"
"Kau ini siapa hm?"
"Maksudmu? Kau lupa aku kekasih dan suami versi wattpadmu?"
"Aih" Jennie menepuk dahinya, lalu menarik nafas lagi, dan menutup cerminnya. "Kau ini siapa hm? Kenapa kau tampan sekali hari ini sayangku? Sampai aku ingin menidurimu habis-habisan sekarang juga, main yuk?" aih.. Bilang tampan saja perlu pakai teori A I U E O, huhhffhh.. Dasar Jennie. Tunggu, dia mengajakku bermain sekarang juga? Apa aku tidak salah dengaar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Peace ☆
Teen Fiction[18+] "Aku berusaha untuk taat kepada-Mu Tuhan, tapi kenapa Kau berikan ujian semanis Lisa?" - Jennie. Huhhffhh... Berdamai sajalah.