10. 🔸

3.4K 334 56
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Jennie mendorong Lisa, ia berusaha lepas dari ciuman Lisa dengan paksa.

"Kenapa?" tanya Lisa lalu merapikan rambut Jennie, namun Jennie menepisnya dengan kasar.

"Jangan menciumku jika kau mencintai wanita lain!"

"Aku tidak mencintai siapa pun selain kau, Jennie"

"Bohong!"

"Aku sudah katakan padamu, aku siap hidup tanpa kebohongan apa pun darimu"

"Lalu kenapa kau menerimanya?"

"Maksudmu ponsel?"

"Ya"

Lisa tersenyum, lalu merangkul Jennie untuk bangun agar mereka tak duduk di lantai lagi. "Aku tidak mau bangun. Aku mau di sini saja" tolak Jennie.

"Ya sudah, tapi jangan salahkan aku jika aku sulit memelukmu. Kau akan menyesal jika mendengar apa yang akan aku katakan. Karena dalam kalimatku, aku tidak sertakan kebohongan padamu. Kau bisa tanya sendiri pada orangnya jika kau tidak mempercayaiku"

"Aku tidak akan memelukmu"

"Kau yakin?"

"Em" tekadnya, tapi lihat saja nanti.

Masih terlihat gemas, cemburu Jennie yang seperti singa ngamuk itu berubah jadi kucing lucu nan menggelitik hati Lisa. Lisa memegang kedua tangan Jennie, meskipun Jennie lepas pada saat pertama.

"Aku tidak mau! Jangan genggam tanganku!"

"Pinjam dulu, sebentar. Dengarkan aku hm?"

"Percuma. Aku tidak akan mencintaimu"

"Itu terserah, tapi dengarkan aku dulu. Jennie, cemburumu itu sangat jelas, tapi lain kali, jika melihat sesuatu itu lihatlah sampai akhir, jangan hanya setengah-setengah Jennieku. Kau 'kan jadi tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan, apabila kau merasa dirundung rasa penasaran atau curiga dalam benakmu, sebaiknya kau tanya dulu pada sumbernya. Jangan menyimpulkan sendiri apa yang kau lihat dan kau dengar sekilasan tanpa bukti. Kalau sudah seperti ini?' Kan sayang air matamu jadi kau buang dengan sia-sia hm?" ungkapnya sambil mengusap kedua tangan mungil Jennie, ia hapus sisa air mata di pipi mandu Jennie.

"Lalu kenapa kau tidak menerimanya? Kau 'kan tidak punya handphone"

"Jika aku menerimanya pasti ini yang terjadi padamu. Jennie, sebelum aku bertindak, aku memikirkan posisimu lebih dulu. Saat di mana aku hampir mati, kau yang mengaturku sedemikian rupa hingga aku bisa hidup sampai aku menemukan perasaan cinta. Dan kaulah cintaku itu. Untuk sekarang tidak ada bedanya, aku tidak menerima ponsel dari Rose bukan berarti aku munafik atau memang tak butuh, tapi aku ingat dirimu, aku tahu kau pasti akan bertanya-tanya dan memarahiku seperti tadi. Makan siang saja kau suruh aku menolaknya, padahal kau sendiri yang menyuruhku untuk tidak menolak kebaikan dari seseorang. Tapi mulai sekarang, aku akan pikirkan matang-matang kebaikan yang mengundang kecemburuanmu atau tidak, jelas akan selalu kutolak jika itu berpotensi memberikan efek seperti ini padamu. Jadi tolong, percaya padaku, aku tidak memiliki perasaan pada wanita lain selain dirimu. Dan aku tidak akan memikirkan perasaan wanita lain selain perasaanmu"

Peace ☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang