“MBAKKK AYAAAAA.” Teriakan khas Nelo yang berasal dari teras terdengar sampai ke kamar Aya. Aya yang khawatir terjadi sesuatu dengan adiknya langsung berlari menuju teras.
“Kenapa dek? Kok sampe teriak-teriak?” Nelo memeluk tubuh kakaknya dengan erat sampai Aya sesak nafas.
“MBAK AKU MAU LES YEYYYY.” Pekiknya persis seperti anak kecil yang baru dibelikan permen oleh ibunya.
Sontak Aya langsung melepas pelukan itu dan menatap Nelo tajam, ia kira adiknya tertimpa sesuatu atau habis keserempet sepeda roda tiga eh taunya cuma mau ikut les.
“Aku les privat loh mbak, papa mama juga udah ngijinin dan mbak tau? Kata mama guru lesku itu temen sekolahnya mbak!! Keren kan?” Ujar Nelo dengan menggebu-gebu.
Melihat raut wajah Nelo yang tampak semangat, Aya jadi tidak tega memarahinya. Lantas ia tersenyum sabar dan bertanya, “Mulai kapan les privatnya?”
Sebelum menjawab Nelo bertepuk tangan entah untuk apa, “Lusa mbak.” Lalu Aya mengusak gemas rambut adiknya, “Bagus bagus, belajar yang rajin ya ganteng!” Yang dibalas dengan postur hormat oleh Nelo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sudah seminggu sejak Nelo yang katanya mengikuti les privat dan selama itu pula Aya menahan rasa penasarannya, siapa sih yang jadi guru lesnya si behel?
Karena selama ini Nelo lesnya di dalam kamar jadi Aya gak pernah tau muka guru lesnya Nelo. Lagian Nelo juga bilang kalo gurunya itu temen sekolahnya jadi kalo misal Aya kenal kan lumayan buat pansos.
Maksudnya lumayan buat nambah temen.
“MBAK AYA AMBILIN MINUM DONG.” Sudah bisa di tebak siapa yang berteriak se keras itu di dalam rumah.
Aya yang emang lagi males bangun bales teriak, “AMBIL SENDIRI DEK, MBAK MALES.”
“AKU LAGI NGERJAIN SOAL LES MBAK, PLIS AMBILIN.” Akhirnya Aya ngalah lalu pergi ke dapur ngambilin adeknya minum.
Tok tok
“
Dek? Nih minumnya.” Ujar Aya sembari mengetuk pintu kamar Nelo. Maklum, ada orang asing jadi harus jaga image.
“Masuk mbak.” Lalu perlahan Aya membuka pintunya dan masuk ke dalam kamar.
Betapa terkejutnya Aya ketika melihat manusia bernama Seungdiraka Revandra sedang duduk di sebelah Nelo yang fokus mengerjakan soalnya. “Loh Raka?! Ternyata lo gurunya Nelo?” Tanya Aya yang dibalas anggukan oleh Raka.
“Halo Aya kita ketemu lagi.”
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Melihat senyuman Raka yang manis itu, Aya seketika diam terpana.
“Shit!! kenapa doi ganteng banget.” Batinnya.
Nelo bangkit dan mengambil botol minum yang sedari tadi di pegang kakaknya, “Makasih sekarang mbak boleh keluar.” Kata Nelo tetapi Aya masih diam tak bergeming memperhatikan senyum Raka. Oknum yang tersenyum? Ah dia cuma terkekeh ketika ngeliat Aya dengan muka bengongnya, lucu kalo kata Raka.
“Mbak? Are you there?” Nelo melambaikan tangannya di depan muka Aya guna menyadarkan gadis itu. “Mbak Aya? Mbak?” Kini Nelo mencubit pipi Aya dan ternyata berhasil, Aya tersadar dari lamunannya.
“Ah? Eh? Iya kenapa dek?” Nelo yang gemas dengan tingkah laku manusia di depannya ini langsung saja mendorong bahu Aya dan menuntunnya keluar dari kamar.
“Makasih minumannya, sekarang mbak boleh keluar.” Kembali ia mengulangi perkataannya tadi.
Setelah Aya keluar dari kamar, Nelo kembali duduk dan mengerjakan soalnya, “Maaf ya mas, mbak Aya anaknya emang suka ngebug tiba-tiba.” Raka hanya tertawa kecil lalu kembali memperhatikan Nelo yang sedang menulis.
“Tapi Nel,” Nelo menoleh, menunggu apa yang dibicarakan Raka selanjutnya. “Aya kalo lagi bengong gitu mukanya lucu juga ya.” Ucap Raka lalu ia sedikit menggelengkan kepalanya mengingat betapa menggemaskannya wajah Aya tadi.
Nelo yang melihat respon tersebut langsung menggoda kakak kelasnya itu, “CIE CIE MAS RAKA SUKA SAMA MBAK AYA.”
TO BE CONTINUE
Bonus pict Raka merhatiin Nelo ngerjain soal
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
