Shy | 09

81 24 0
                                    

Sekarang hari Jum’at, hari dimana Aya dan teman-teman bakal ngelaksanain perjusa. Ryuna yang kebetulan nginep di rumah Aya gak bisa diem dari tadi pagi saking excitednya mau ikut kemah.

Jam 3 sore, Aya, Lia dan Ryuna udah ngumpul di depan teras rumah Lia, siap berangkat ke sekolahnya.

“Barang udah aman smua ye? gaada yang ketinggalan lagi kan?” Tanya Lia memastikan yang dijawab anggukan oleh kedua temannya. Setelah yakin semuanya siap akhirnya Lia dan kawan-kawan pamit ke orang tua masing-masing lalu jalan kaki ke sekolahnya.

Karena kelas dan regunya udah dibagi dari jauh jauh hari sebelumnya maka ketika sampai di sekolah mereka bertiga langsung masuk ke kelas yang nantinya mau dibuat tidur dan ngumpul sesuai regunya. Ntah kebetulan atau gimana tapi Aya, Lia dan Ryuna bisa satu kelompok sama Jihan, Neyra, Ivy dan Lea. Jadi 1 regu isinya 7 orang dan mereka ketempatan tidur di kelas X IPS 2, kelas di lantai atas.

Berdasarkan cerita Nelo acaranya nanti itu jam 4 bakal ada apel dan sedikit latihan pramuka sampai magrib.

Dari magrib sampe jam setengah delapan free time lalu setengah delapan sampai jam 9 ada kumpul kumpul di aula yang gatau bahas apaan soalnya pas kumpul kemaren Nelo ketiduran.

Setelah dari aula semua murid bakal ke lapangan dan diadakanlah acara api unggun yang diselingi sesi curhat.

Sekitar jam 12 lewat beberapa menit seluruh murid masuk ke kelas trus tidur.

Dilanjut paginya mereka senam pagi abis itu sarapan bersama trus olahraga bareng bareng lalu diakhir jadwal sebelum pulang bakal ada game. Sampe gamenya selesai, murid murid apel lagi trus bisa pulang jam 1 siang.

“Kepada seluruh siswa dan siswi diharapkan segera berkumpul di lapangan karena apel akan segera dilaksanakan.” Himbau kakak pembina melalui toa yang terpasang di penjuru sekolah.

Sedangkan kondisi di kelas X IPS 2 bisa dibilang jauh dari kata tenang. Ada 3 regu yang menetap disana dan tiga tiganya punya anggota barbar semua.

Ada yang rebutan makanan, ada yang minjem skincare, ada yang streaming MV Stray Kids dengan volume full, bahkan Lia yang tenang ngestalk IG crushnya aja bisa kena lempar sandal gatau itu sandal siapa.

“WOY KE LAPANGAN JANGAN NGERUSUH MULU.” Teriak Ivy ngingetin temen temennya yang lain tapi percuma gak ada yang dengerin. Jihan maju trus ngebisikin Ivy sesuatu, “Gini vy caranya.” Perlahan Jihan ngedeket ke salah satu anggotanya lalu langsung ngejewer telinganya.

“ADAWWW AMPUNN BU KETU IYA IYA GUE BERANGKAT KE LAPANGAN.” Itu Ryuna yang teriak.

Karena teriakan Ryuna ini tergolong lumayan kenceng makanya semua yang di dalem kelas noleh ke arah dia yang lagi di jewer.

Jihan senyum angelic, “Tunggu apa sayangku? mau kaya Ryuna juga?”

Semuanya langsung pada lari ke lapangan termasuk dua regu yang se kelas sama regu Jihan. Ivy yang jalan di belakang Jihan ngacungin jempolnya ke Jihan sambil nyengir, “Bu ketu emang terdebest.”

Pukul 7 malam Aya baru selesai makan dan sekarang dia gabut soalnya hpnya disita kakak pembina, katanya biar fokus sama kegiatan jadi nanti dibalikin habis acara api unggun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pukul 7 malam Aya baru selesai makan dan sekarang dia gabut soalnya hpnya disita kakak pembina, katanya biar fokus sama kegiatan jadi nanti dibalikin habis acara api unggun.

Aya memutuskan buat jalan-jalan sebentar cari udara, “Lwohh Aya mawuu kemanwaa?” Neyra yang lagi ngunyah siomay bingung liat Aya make sepatunya sambil bawa senter. “Keluar sebentar cari udara cuma 10 menit doang kok, boleh?” Aya ngeliatin Jihan minta persetujuan melalui kontak mata, untungnya Jihan peka dan ngangguk.

Di pintu gerbang Aya sempet debat sama salah satu kakak pembina soalnya Aya gak dibolehin pergi sendirian sedangkan Aya males balik ke kelas buat bawa temen.

Kebetulan Reyhan lewat, langsung aja dipanggilin sama Aya, “REYHAN! SINI.”

“Nah kak, saya pergi sama anak ini. Boleh ya?” Kakak pembina cuma bisa ngangguk pasrah, “Yaudah tapi jangan lama-lama dek setengah jam lagi harus udah ngumpul di aula.”

Aya merangkul Reyhan berjalan kelar dari sekolah dan sekiranya sudah agak jauh barulah rangkulan itu dilepas, “Loh kok dilepas? lagi dong.”

Dan sekarang gantian Reyhan yang ngerangkul Aya sambil jalan, “Lagian kenapa sih lo ngajak gue keluar sekolah malem malem gini?”

Aya menghela nafas, “Gak tau kata kakaknya suruh bawa temen buat jaga jaga kalo ad-BAJINGAN.” kata katanya terpotong karena kaget ada kucing hitam yang lewat di sela sela kakinya. Tawa Reyhan pecah seketika.

Masih sambil tertawa, ia menepuk nepuk punggung temannya itu guna menenangkannya. Namun tak lama terdengar suara tawa perempuan melengking dari pohon pisang di dekat mereka.

“Hihihihihi…”

Tubuh Aya seketika menegang, “H-han, itu bukan lo kan?” Reyhan menggeleng, ia ikut merasa merinding, “Hitungan ketiga lari secepet yang lo bisa.”

Mereka berhitung bersama, “Satu….” mulai bersiap, “Dua…”

“Mau kemana” Ada sebuah bisikan yang berasal dari tengah keduanya. Bisikannya halus sekali namun entah bagaimana mereka berdua bisa mendengarnya.

“AYA LARIIIIIII.”

TO BE CONTINUE

Shy - Kim SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang