Shy | 07

96 24 5
                                    

Minggu pagi jam setengah sembilan Aya udah wangi dan cantik. Sesuai janji Reyhan waktu itu yang mau ngajakin Aya main ke timezone, tadi Reyhan chat katanya masih mau sarapan dulu nanti jam 9 dijemput.

Aya turun dari kamarnya dan menemukan Nelo lagi makan kripik sambil nonton spongebob di temenin sama papa di sebelahnya. Heran, udah pada gede tontonannya masih aja kartun.

"Pah, mama kemana kok gak kliatan?" Aya berjalan mendekat menghampiri keduanya.

Papa dan Nelo memperhatikan penampilan Aya dari atas sampai ke bawah, "Mama ke pasar, btw mau kemana mbak? Rapi bener cem mau ngedate."

Aya nyengir, "Anu pah... Aya mau keluar sama temen hehehe mau main, boleh kan?"

"Sama siapa aja?"

"Naik apa?"

"Temenmu cewek apa cowok?"

"Main kemana?"

"Dia anak baik-baik atau bukan?"

"Mau main sampe jam berapa?"

"Nanti makannya gimana?"

"Duit kamu masih cukup buat ngejajan?"

Aya memutar bola matanya malas. Selalu saja begini jika ingin izin pergi pada papanya, ditanyain mulu. "Papa bawel ish. Aya mau pergi sama Reyhan, anak cowok yang baik, duitnya ada, mainnya gak sampe malem kok."

Drrttt

Reyhan temennya Nelo

|Gue di depan Ya

"Pah anaknya udah di depan Ay-"

"Suruh masuk." Ucap papa singkat, padat, dan jelas.

Reyhan temennya Nelo

|Gue di depan Ya

Sini masuk|
Bantu gue ijin ke papa|

|Langsung masuk

Iya, buruan ditunggu di ruang keluarga|

Terdengar suara pintu terbuka yang membuat ketiga orang di dalam rumah memusatkan perhatiannya pada sang pembuka pintu.

Setelah melepas sepatunya, Reyhan berjalan masuk ke ruang keluarga lalu bediri di samping Aya. Cowok itu salim sama papanya Aya trus say hi ke Nelo. "Pagi om, saya Reyhan Adinata temennya Aya. Saya mau minta izin ngajak Aya jalan-jalan sekalian refreshing om, apa boleh?"

Sama seperti pada Aya tadi, papa melihat tampilan Reyhan dari kepala sampai kaki. Nampak sedikit berpikir, papa lantas menganggukan kepalanya, "Boleh tapi kamu jaga Aya baik-baik dan pulang sebelum malam."

Reyhan seketika langsung semangat 45, "Siap om! Saya pamit dulu ya makasih om!" ia menggenggam tangan Aya lalu menariknya keluar dari rumah, tentu saja Aya kaget, "E-eh jangan tarik tarik Han- pah aku pergi yaa."

Sepasang bapak dan anak yang melihat kejadian tersebut cuma bisa geleng geleng kepala, "Kakakmu tuh Nel." Nelo langsung menatap papanya sinis, "Anak papa juga tuh."

"Udah gue isi nih saldo kartunya, mau main apa dulu?" Tanya Reyhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Udah gue isi nih saldo kartunya, mau main apa dulu?" Tanya Reyhan.

"Eum... air hockey yuk tapi biar seru kita bikin taruhan nanti yang kalah dari semua game harus traktir makan yang menang." Reyhan hanya mengangguk lalu kembali menarik tangan sang gadis menuju air hockey.

Sejak tadi memang Reyhan selalu menggandeng tangan Aya katanya biar gak ilang, halah alesan.

Usai bermain air hockey dengan skor akhir Reyhan 6 dan Aya 3, mereka lanjut main game yang lain sampe dua kali isi saldo kartu. Hingga akhirnya Aya ngerasa capek dan mutusin buat main 1 permainan terakhir, main motor motoran yang gatau apalah itu namanya. Bukan yang buat anak-anak, ini versi gedenya.

Mereka duduk diatas motor masing-masing, siap buat balapan.

3...

2...

1...

And go!

2 kali permainan dan keduanya dimenangkan oleh Reyhan. Aya mencebikkan bibirnya kesal, "Kok lo bisa menang mulu sih, ajarin lah! Gue gak mau kalah lagi."

Lantas Reyhan bangkit dari motornya dan beralih ke motor milik Aya.

Reyhan naik lalu duduk di belakang Aya dan memegang stang stir motor yang sedang dipegang oleh Aya, otomatis tangan mereka bersentuhan untuk kesekian kalinya. Namun kali ini punggung Aya dengan dada Reyhan ikut bersentuhan.

Paham? Kebayang sama posisinya? Gampangannya kaya Aya lagi ngebonceng Reyhan.

"Han lo ngapain?! Ini tempat umum please gue gak mau jadi bahan omongan orang." Aya menunduk malu sedangkan Reyhan justru terkekeh, "Gak peduli, gue mau ngajarin lo caranya biar menang balapan."

TO BE CONTINUE

Shy - Kim SeungminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang