04

203 62 23
                                    

Jika aku bisa memilih takdir,
aku lebih memilih untuk tidak lahir
di dunia yang kejam ini.

-Mallika Clarissta Richard-

HAPPY READING!❤️

Bel pulang sudah berbunyi, Mallika sudah mendahului untuk pulang ke kontrakannya 5 menit yang lalu.

Gadis itu beruntung, karena tidak ada yang melihatnya keluar sekolah melewati pintu belakang, kecuali semua temannya dalam kelas.

Tapi mereka tidak berani melaporkan karena takut kepada Mallika.

Ia membuka pintu kontrakannya dan terkejut mendapati seorang pria paruh baya berdiri di ruang tamunya.

Dia menutup pintunya dulu baru berjalan menghampiri pria itu.

"Mau apa anda kemari?" formal Mallika dingin.

Plakk!

Mallika memegangi pipinya yang terasa panas karena ditampar oleh Raymond--pria paruh baya itu.

"Apa maksud anda menampar saya, tuan?"

"Cih, dasar jalang! dibayar berapa kamu dengan para lelaki di luaran sana itu!" sarkasnya kepada Mallika.

"Jaga bicara anda! saya bukan jalang, dan saya tidak melayani pria mana pun!"

"Kamu pikir saya percaya? bagaimana caramu untuk tetap hidup selama ini hm?" ia mendekatkan wajahnya ke Mallika dan mengatupkan giginya, "Jika bukan menjadi jalang?"

Mallika memalingkan wajahnya ke samping, matanya berkaca-kaca.

Sakit sekali rasanya dihina oleh orang yang membuat Mallika lahir di dunia yang kejam ini, orang yang menyakiti ibunya sejak ia belum lahir, juga orang yang selalu menyiksanya secara fisik maupun batin.

Yah dia Raymond Richard, pengusaha terkaya di Jakarta sekaligus ayah dari seorang Mallika.

"Saya bukan jalang..." lirih Mallika, dadanya begitu sesak dikatakan buruk oleh Raymond.

Raymond mengangkat wajah Mallika menggunakan dagunya dengan kasar, dia menatap tajam Mallika.

"Daripada kamu melayani pria diluaran sana, bagaimana jika kamu melayani ku saja?" tawarnya. Mallika terkejut, jika pria ini bukan ayahnya mungkin saja sekarang sudah babak belur karena ulah Mallika sendiri.

"Apa yang anda katakan! SAYA BUKAN JALANG, SAYA ANAK ANDA SENDIRII!" pekik Mallika bersamaan tangisnya yang pecah. Ia menepis kasar tangan Raymond dari dagunya.

Raymond tersenyum miring, dia berjalan menjauh dari Mallika.

"Anakku? jangan harap! ibumu adalah seorang jalang, bagaimana mungkin kau benar-benar darah dagingku. Entah berapa pria yang sudah bersetubuh dengannya," ujarnya tanpa membalikkan badan.

Tangan Mallika mengepal kuat, hatinya memanas mendengar ibunya dihina seperti itu.

Jelas-jelas pria ini yang memperk*sa ibunya secara paksa sampai melahirkan Mallika, kini Mallika sama sekali tidak dianggap olehnya.

"HATI-HATI DENGAN MULUT BUSUK ANDA ITU TUAN! HANYA ANDA SATU-SATUNYA PRIA YANG MEMAKSA AGAR BISA BERSETUBUH DENGAN MAMAH SAYA!" pekik Mallika penuh emosi.

"TAPI SAYA TIDAK PERCAYA!" sahutnya membalikkan badan dan kembali mendekat kearah Mallika.

"Kalo kamu tidak ingin melayaniku, baiklah jual saja jantungmu padaku. Aku membutuhkan donor jantung untukku!" titahnya berbisik tepat di telinga Mallika.

IT'S ME MALLIKA [END] '⁰¹'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang