23

81 30 21
                                    

Cemburumu membuatku merasa terlalu dicintai olehmu!

-Mallika Clarissta Richard-

HAPPY READING!❤️

Suasana lapangan sudah riuh, sejak 5 menit yang lalu pertandingan dimulai.

Masing-masing murid menyoraki team basket dari sekolahnya, bukan untuk menyemangati justru karena terpana oleh para kaum adam yang tengah bertanding di lapangan.

Mereka yang berbadan atletis dengan ketampanannya, membuat para hawa meleleh karena keringat yang membanjiri tubuhnya. Bahkan para jamet sampai ngiler melihatnya, cih!

Mallika, Ara, dan Monica hanya diam. Tidak mereka bukannya tidak suka karena keributan itu, justru mereka memilih diam karena berteriak seperti itu hanya akan menghabiskan tenaga.

Padahal khusus Ara dan Mallika, ada dua lelaki yang membutuhkan supportnya.

Terlihat saat Sumedh dan Revan, sesekali memandang ke arah kekasihnya yang duduk paling depan di kursi khusus penonton.

"Mall, itu si Sumedh liatin lo mulu. Gada niatan kasih semangat gitu? Ntar lemes loh, pas ditanya kenapa ntar jawabnya ga disemangatin ayang," ucap Ara, tak sadar diri.

"Lo juga diliatin Revan terus, tapi diem aja," jawab Mallika malas.

Mendengar itu Ara hanya menyengir kuda, "Alay banget kalo harus teriak-teriak kek yang lain gitu."

"Sama!"

Ara hanya mengangguk.

Drttt... drtt...

Monica mengambil benda pipih dari sakunya, tertera jelas ada nama 'Tante Aca', yang artinya Bianca menelponnya. Entah kenapa, tiba-tiba Monica merasakan perasaan janggal.

"Gue ke taman dulu ya, mau ngangkat telpon dari tante Aca," pamitnya pada kedua sahabatnya itu, mereka mengangguk sebagai balasan.

"Jangan lupa dapet titipan salam dari calon menantu," kata Mallika bergurau.

Monica memutar bola matanya malas lalu berjalan pergi, sementara Mallika dan Ara terkekeh dan memutuskan fokus melihat kembali liga basket itu.

Taman Sekolah

"Hallo, Tante? Ada apa nelpon Moni tumben," ujar Monica, usai menggeser tombol hijau di layar hp nya tadi.

"Iya, Tante cuma mau ngabarin soal universitas luar negeri yang katanya kamu mau ngelanjutin pendidikan disana."

Jantung Monica berdegup kencang, perasaan tidak enak nya semakin menjadi.

"E-emangnya ada kabar apa, Tan?"

Terdengar helaan napas panjang dari sana, "Besok kamu harus berangkat ke sana buat langsung masuk asramanya. Karena itu peraturannya, dan seminggu setelahnya kamu baru bisa mulai belajar."

Monica merasa seperti dadanya ditikam benda tajam, dia harus meninggalkan para sahabatnya karena akan melanjutkan pendidikan di luar negeri.

Ya, dia akan pergi ke Belanda untuk perguruan tingginya. Memang Sumedh pernah mengatakan bahwa seharusnya Monica itu kuliah, dan benar adanya.

IT'S ME MALLIKA [END] '⁰¹'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang