22

97 27 41
                                    

Untuk para jomblo, selagi bucin kami masih memiliki batasan. Tolong jangan iri!

-Mallika Clarissta Richard-

HAPPY READING!❤️

2 Minggu kemudian...

Hari ini bisa dibilang hari yang agak menegangkan, kabar liga antarkelas itu akhirnya digelar hari ini.

Liga ini diikuti oleh seantero sekolah, sebagaimana mestinya. Semua murid juga memakai pakaian olahraga.

Namun ada perubahan besar, saat rapat OSIS minggu lalu Revan mengusulkan untuk liga ini dirubah bukan antarkelas tapi antarsekolah.

Awalnya semua yang ada di rapat saat itu baik guru maupun OSIS yang lainnya merasa ragu, tapi jika dipikirkan lagi ternyata ada serunya juga. Sekalian mempererat tali silaturahmi, kan?

Alhasil kini Liga yang digelar di sekolah ini menjadi perlombaan basket antarsekolah, ada 2 tim basket.

Sengaja mereka hanya memilih satu sekolah sebagai lawan, berhubung sekolah itu dikepala sekolahi oleh sang pemilik sekolah SMA Garuda Cendekia.

Dia tidak menjadi kepsek di sekolahnya sendiri, karena memberikan hak tersebut kepada sahabatnya.

Sungguh baik, padahal kalo sahabat kita sendiri sewaktu jajan cilok lalu memintanya tidak boleh. Hm.

" SMAN 13 JAKARTA VS SMA GARUDA CENDEKIA "

Itulah yang menjadi slogan di spanduk dan banner besar, yang terpampang di depan gerbang masuk SMA Garuda Cendekia.

Mengejutkan memang, dan sepertinya Sumedh akan bertemu beberapa kawan karib nya dulu sebelum pindah kemari.

***

"Mon, lo liat Sumedh sama Mallika ga sih? Katanya ke kantin, dari tadi kita udah nunggu hampir 15 menit. Tapi dua-duanya ga juga dateng," cibir Revan.

"Meneketehe, mojok kali!"

"Nah bisa jadi," Ara menimpali.

Mereka bertiga menunggu kedatangan Sumellika di kantin, karena saat Revan bertemu Mallika dan bertanya akan kemana dijawab akan ke kantin bersama Sumedh.

Tapi nihil, 15 menit menunggu mereka tak kunjung datang. Revan kesal bukan main, semenjak Sumellika berpacaran tidak jarang mereka entah menghilang kemana secara tiba-tiba.

Sementara Monica dan Ara justru santai, yang terpenting jika mereka tahu Sumellika bersama, apa masalahnya? Revan saja yang sepertinya memiliki dendam kesumat, pada mereka!

Suasana kantin kali ini sepi, hanya ada mereka bertiga yang duduk di salah satu meja makan. Semuanya ke lapangan menunggu Liga dimulai.
Jadi bebas mereka akan bergibah tentang apa saja haha.

"Ck! Lagian lo tuh napa sih, Van? Suka-suka mereka lah mau kemana aja, termasuk kesini gabung sama kita," ujar Monica.

"Bukan masalah itunya, Mon. Lo mikir lah kita udah dibuat nunggu, eh mereka nya ga dateng-dateng. Sungguh sakit hati ini," Revan mendramastis, sambil memegangi dadanya.

"Cih! Lebay, pacar lo tuh, Raa!"

"Idihh, bukan. Sorry ye, gue ga terima pacar modelan cerewet gitu," Ara memutar bola matanya malas.

"Halah, bukan-bukan. Waktu pas gue mau nyatain perasaan, lo salah paham duluan sama Mallika sampe nangis-nangis gitu. Li jihit bingit, Rivin!" ejek Revan menirukan Ara.

Plakk!

Ara memukul kencang lengan Revan, tapi malah membuat lelaki itu tertawa terpingkal-pingkal karena melihat raut Ara yang bercampur antara kesal dan malu.

IT'S ME MALLIKA [END] '⁰¹'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang