34

68 27 25
                                    

Aku percaya, kau tidak seperti yang orang katakan.

-Mallika Clarissta Richard-

HAPPY READING!❤️

Waktu terus berlalu, tak terasa Mallika sudah ditahan dalam lapas selama 1 bulan lamanya.

Dalam kurun waktu itu juga, tak jarang Sumedh maupun Kaila mengunjunginya setiap hari dengan membawakan makanan.

Untungnya, Mallika mau menerimanya dengan senang. Meski dalam lubuk hatinya dia ingin terbebas dari semua ini, tapi menunggu adalah jalan terbaik baginya.

Lagipula, dia tak sendiri ada kekasih dan tantenya yang peduli.

"Gue bawain nasi goreng special buatan sendiri, ga asin juga pait."

"Yaiyalah, lo pikir gue mau makan makanan pait?" sahut Mallika terkekeh, pada ujung kata.

Saat ini, Sumedh tengah mengunjungi Mallika sepulang sekolahnya.

Ketika sampai mansionnya, ia langsung bergegas membuat nasi goreng ala-nya dan membawanya untuk Mallika makan.

"Ya kalo lo emang suka makan pait gapapa, makannya sambil liatin gue ntar manis!" ucap Sumedh pede, dengan cengiran khasnya.

"Dih? Mending gue makan sambil liatin pare, biar dikata pait tapi rasanya asli. Ga rekayasa kaya lo!" balas Mallika mengejek.

Sumedh mendengus, "Serah lo dah. Yang penting sekarang lo makan nih, waktunya cuma bentar tau."

Lalu, ia membuka kotak makanan tersebut dan mengambil sendok yang sudah tersedia di dalamnya.

Selanjutnya, Sumedh mulai menyuapi Mallika telaten layaknya seorang ibu kepada anak balita. "Nihh Aaa?!"

"Ampp!"

Mallika menerima suapan itu dengan senang hati, dia benar-benar beruntung memiliki kekasih yang selalu care padanya seperti Sumedh.

Sumedh terus menyuapi Mallika, hingga tersisa satu suapan lagi. Namun, Mallika menolaknya lantaran perutnya benar-benar sudah penuh.

Rasa nasi goreng itu memang enak, tapi perut Mallika benar-benar tidak mampu untuk menampungnya lagi.

"Ini, Mikk. Sekali lagi!"

Mallika menggeleng, "Kenyang banget, Sumi. Gue beneran kekenyangan, buat lo aja ya?" pinta Mallika.

Sumedh mengalah, baiklah dia akan memakan suapan terakhir itu. Toh apa salahnya, dia makan masakannya sendiri.

Pantesan lahap, ternyata enak juga masakan gue wkwk batin Sumedh.

Dia seakan takjub dengan hasil olahan tangannya, padahal dia hanya asal membuat seperti yang lainnya tapi rasanya khas tersendiri.

"Nasi goreng lo muantep Sum, tambahin ke menu resto terkenal di JakSel," gurau Mallika.

"Mana bisa, masakan gue cuma buat Mallika seorang."

"Haha iya sih, trus yang ada ntar pembeli malah pada minat sama chef-nya daripada masakannya," kata Mallika.

"Ga lah, lagian kan hati gue cuma muat lo doang."

IT'S ME MALLIKA [END] '⁰¹'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang