Bahagiaku sederhana, cukup melihat ketenangan dari paras indahmu!
-Mallika Clarissta Richard-
HAPPY READING!❤️
Saat ini Mallika, Revan, dan Ara tengah berkumpul bersama. Mereka berkumpul dan duduk di bawah pohon dekat ruang guru, usai kepergian Sumedh, Mallika melihat Ara dan Revan yang berbicara sambil berjalan dengan tumpukan kertas di tangannya.
Saat ditanya untuk apa, mereka menjawab untuk Liga antarkelas.
Di sekolah ini sama seperti sekolah pada umumnya, setiap tahunnya akan diadakan Liga antarkelas.
Futsal untuk anak lelaki dan Volly untuk Perempuan dan Lelaki, kenapa Futsal tidak ada untuk perempuan? Ada, hanya menendang bola masuk gawang.
Tentu di gawangnya akan ada Kipper, yang berusaha menghadang agar bola itu tidak masuk ke dalam gawang.
Sementara antarsekolah nya setiap akhir semester atau kenaikan kelas, itu adalah perlombaan bola basket.
"Jadi, lo harus ikut keduanya."
"Dih, enak aja. Sape lo ngatur?" cibir Mallika karena Revan seenaknya saja menyuruh.
"Ketos ganteng yang wajib dituruti," sombongnya.
"Ewh. Ra, kok lo bisa si sahabatan sama ni dugong?" ucap Mallika pada Ara yang sedari tadi hanya menyimak.
"Ya meneketehe. Tapi, yang diomongin si rempong bener juga. Sabi lah lo ikut semua. Volly tinggal mukul Futsal tinggal tendang," Ara menaik turunkan kedua alisnya.
Rempong: Panggilan Ara ke Revan.
Mallika memutar bola matanya. "Lo berdua sama aja."
"Yaiyalah kita kan bespren, ya kan, Ra?" ujar Revan merangkul Ara yang di sebelahnya. Posisi Mallika duduk disamping Ara, yang artinya Ara duduk di tengah Revan dan Mallika.
"Enggak!" sahut Ara melepas rangkulan Revan, membuat Revan mencebikkan bibirnya.
"Jahat lo berdua!"
"Bodoamat!" sahut mereka bersama lalu tertawa dan Revan hanya mampu mengelus dadanya pelan seraya melihat ke bawah.
"Hahaha. Eh btw kemarin sore lo diajak kemana sama Sumedh?" tanya Ara menghentikan tawanya.
Revan mendongakkan kepalanya terkejut mendengar pertanyaan Ara, sementara Mallika menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Dirinya bingung, tidak mungkin kan harus mengatakan bahwa dia kesana untuk menemui Bianca? Bisa dibilang calon menantu nanti. Kan Sumedh belum nembak Mallika, eh.
"O-oh itu cuma dianterin pulang. G-gue juga yang minta sih hehe," ucap Mallika berbohong.
"Serius?" Ara.
Mallika mengangguk mendengar itu. Terlihat raut Revan berubah menjadi masam, ia jadi teringat perihal tadi pagi.
Seantero sekolah heboh karena Mallika berangkat bersama Sumedh dengan sportnya ke sekolah.
"Ris. Tadi pagi lo berangkat bareng sama Sumedh ya?" tanya Revan.
"Iya, emang kenapa?" polos Mallika membuat Revan kesal.
"Tadi pagi gue ajak lo berangkat bareng gamau. Tapi pas sama Sumedh lo langsung ikut."
Mallika mengernyit, lama-lama dia jadi tak nyaman dengan sifat Revan yang satu ini.
Sedangkan Ara terlihat kecewa, jadi alasan Revan menolak permintaannya tadi pagi adalah supaya bisa menjemput Mallika.
Ara tersenyum getir, ia mencoba menutupi kekecewannya. "Heh lo kek gatau aja kalo orang lagi kasmaran gimana," ujar Ara memecah keheningan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S ME MALLIKA [END] '⁰¹'
Fanfiction#01 di highschool Mendapatkan bahagia untukku, sama dengan menimba air dengan ember yang bocor. ✪ IT'S ME MALLIKA ✪ Started : 03/07/2021 Finished : 19/03/2022 By : another_peoplee