28

73 29 20
                                    

Jangan malu menjadi yang sederhana, karena yang sederhana justru terlihat lebih elegan!

-Mallika Clarissta Richard-

HAPPY READING!❤️

Akhirnya jam istirahat yang ditunggu-tunggu oleh seluruh murid SMA GC telah tiba, kantin yang semula sepi langsung diserbu ramai oleh semua murid.

Sedangkan Mallika, saat ini menuju kelas XI IPS 1 yang berada di gedung sebrang, dan terletak paling ujung. Siapa lagi, kalau bukan kelas Sumedh? Kebetulan Revan dan Ara juga.

Sampai di depan kelas Mallika menunggu tiga orang, oh atau hanya Sumedh untuk keluar kelas. Tak sedikit juga kakak kelas lelaki yang lewat menggodanya, namun Mallika hanya acuh.

"Neng cantik sendirian aja, bareng abang yok ngantin!"

"Punya Sumedh, bego!

"Biarin!"

Mallika memutar bola matanya malas, melihat perdebatan unfaedah dua lelaki tadi. Kenapa Sumedh tak kunjung keluar sih?

Dia risih dilewati oleh para buaya darat kelas teri disini.

"Udah lama nunggu?" ucap Sumedh yang baru keluar kelas, menghampiri Mallika.

Mallika sempat terkejut tapi kembali menormalkan rautnya, "Iya. Lama banget ngapain sih?"

"Biasalah ulangan IPA. Harus nunggu satu kelas selesai semua, gue, Revan, sama Ara sih udah dari tadi. Tapi noh golongan belakang lama," ujar Sumedh agak mencemooh.

Mallika hanya mengangguk menanggapinya, "Kantin kuy, laper!"

"Suruh siapa nunggu?" Sumedh mengusap lembut, pucuk kepala Mallika.

"Biasanya juga gitu kali!"

Sumedh tertawa renyah, lalu mereka berjalan bersama menuju kantin. Niatnya ingin mengajak Revara juga, tapi sayang mereka tidak melihat adanya Revara lewat. Sudah mendahului, mungkin.

"TES! TES! PENGUMUMAN UNTUK SELURUH SISWA-SISWI SMA GARUDA CENDEKIA, HARAP KUMPUL DI LAPANGAN SEKARANG JUGA, TERIMAKASIH!"

Suara pengumuman tersebut, mampu membuat Mallika melengkungkan bibirnya ke bawah. Heran, disaat lapar seperti ini ada saja gangguannya, huh!

"Kayaknya kita gajadi ke kantin, tuh liat udah pada kumpul di lapangan," ujar Sumedh, tapi terdengar mengejek.

Mallika mendelik, "Sum elah bentar beli roti kek, laper!" rengek Mallika.

"Ya tapi kan kita disuruh kumpul, Mall."

Mallika menunjukkan puppy eyes nya, membuat Sumedh luluh dan akhirnya pasrah mengikuti kemauan sang kekasih.

***

Setelah membeli sebuah roti dengan satu botol aqua, mereka menuju lapangan yang sudah dikerumuni banyak murid mengingat sekolah ini ramai penghuni.

"Mau ngapain sih? Kumpul kaya gini, gatau panas apa?!" omel Mallika.

"Lo bawel amat sih jadi orang, lagi pms hah? Daritadi ngomel mulu," ketus Sumedh yang kupingnya terasa panas, lantaran sedari tadi ada saja yang Mallika celotehi.

Mallika hanya menyengir kuda, sebenarnya dia hanya masih kesal mengenai kepindahan Jesselyn kesini. "Iya deh maaff."

Sumedh memutar bola matanya malas, dan mengalihkan atensinya begitupun Mallika, kepada Revan dan Ara yang sudah berdiri di depan.

IT'S ME MALLIKA [END] '⁰¹'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang