32

72 23 19
                                    

Drama apa lagi ini? Tidak cukup kah, penderitaan ku selama ini. Aku harus menghadapinya lagi yang baru?

-Mallika Clarissta Richard-

HAPPY READING! ❤️

"MALLIKA!"

Sumellika terkejut dan menengok ke arah Jesselyn yang terlihat kalang kabut, darimana gadis itu tahu mereka ada disini? Dan ada apa dengannya?

"Mall, kita harus balik ke Jakarta Selatan sekarang!"

Mallika mengernyit dan bangkit berjalan menuju Jesselyn, bersama Sumedh. "Emangnya kenapa? Terus lo ngajak gue gitu?"

Jesselyn berdecak, "Ini soal Papih, bodoh!"

Sumellika membulatkan matanya terkejut, "Papih lo kenapa?" tanya Sumedh.

"Penyakit jantung yang diderita dia makin parah, dia belum nemuin jantung yang cocok sebagai pendonor. Udah gausah banyak nanya Sum, sekarang kita balik ke Jakarta, Mall!"

"ENGGAK! Lo pasti mau nyuruh Mallika, buat donorin jantungnya ke Papih lo kan? Atas dasar apa hah?! KALIAN UDAH BUANG DIA DARI KECIL!" sentak Sumedh, dengan emosi yang menggebu.

"Ck, lo gausah sok tau! Gue mau ngajak Mallika, karena bokap gue mau ketemu dia. Tadi gue abis ditelpon sama nyokap," sahut Jesselyn.

Mereka terus beradu mulut, Jesselyn yang biasa amat lembut terhadap Sumedh, dia menjadi murka karena Sumedh tak juga memberinya izin.

Padahal Richard kan ayahnya, Sumedh hanya kekasihnya tapi kenapa berlebihan seperti ini? pikir Jesselyn.

Sedangkan Mallika? Dia termenung untuk kesekian kalinya karena ayahnya itu, apakah dia harus mendonorkan jantungnya? Tapi atas dasar apa?

Sumedh benar, dia tak pernah dianggap olehnya sejak kecil dan sekarang saat sekarat meminta pertolongannya?

Tapi Jesselyn bilang, Richard hanya ingin bertemu dengannya. Lalu apa salahnya?

"STOP!" lerai Mallika.

Kedua insan itu kicep, dan melirik ke arah Mallika menunggu argumennya yang membuat jantung keduanya berdebar. "Gue ikut lo balik ke JakSel, Jess."

"Mikku?"

Mallika menatap Sumedh dengan tersenyum, "Dia cuma mau ketemu gue, Sumi."

Sumedh menghela pelan, dia mengusap wajahnya gusar lalu menendang dan menonjok angin yang tak bersalah.

"Gue ik--

"Jangan! Lo disini aja," sela Mallika.

Mallika kembali menyela, saat melihat Sumedh akan membantah. "Acara ini lebih penting daripada gue, lagian gaada apa-apa juga disana."

Sumedh mengangguk pasrah, dia menangkup kedua pipi Mallika dan menyatukan kening mereka. "Lo hati-hati disana!"

"Pasti! Lo jaga kesehatan selama disini, oke?"

Sumedh melepas penyatuan kening mereka dan berkata, "Iya. Lo juga disana baik-baik," ia mengelus lembut pipi Mallika.

"Ekhem!" dehem Jesselyn, membuat mereka mengalihkan atensinya.

IT'S ME MALLIKA [END] '⁰¹'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang