3.05 : Blood of Two Brothers

112 18 0
                                    



MATAHARI musim semi untuk pertama kalinya menyinari hampir seluruh wilayah Nightshade begitu pagi datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MATAHARI musim semi untuk pertama kalinya menyinari hampir seluruh wilayah Nightshade begitu pagi datang. Salju-salju yang selama beberapa waktu belakangan menutupi jalanan dan pucuk-pucuk pepohonan serta atap-atap rumah dan gedung perlahan mulai mencair, menandakan kalau pergantian musim sudah benar-benar tiba.

Meskipun keberadaan kota ini diselubungi oleh Glamor, bukan berarti salju juga tidak dapat menemukan jalan masuknya. Glamor hanya menutupi keberadaan kota supernatural yang dibangun oleh Morgenstern bersaudara ini dari pandangan manusia yang tidak diundang masuk, bukan untuk menahan kekuatan alam yang melanda. Terlebih lagi, posisi geografis mereka bisa dikatakan berada di wilayah pegunungan. Jadi tidak heran kalau hujan lebat, badai salju, hingga angin kencang cukup sering terjadi di dataran tempat Nightshade didirikan.

Di atas meja makan Morgenstern manor yang panjang dan tampak berkelas dengan penutup kain brokat berwarna krem, terdapat sebuah cake tier yang dipenuhi dengan beignet yang baru saja disajikan oleh seorang koki wanita manusia yang kemarin sore dibawa langsung oleh Jeffrey dari Prancis. Demi menepati janjinya pada Luce, tentu saja. Anak itu sangat menyukai beignet seperti dirinya dulu saat pertama kali menginjakkan kakinya di New Orleans sebelum mendirikan Nightshade.

Sambil memangku Luce di atas salah satu pahanya, Jeffrey mengambil satu beignet dan mendekatkannya ke mulut putrinya. "Here, sweetie, your favorite sugar-coat pastry."

Luce mengambil satu gigitan dari beignet yang disuapkan oleh ayahnya. Matanya terpejam ketika merasakan roti yang dilapisi gula halus itu melumer dengan lembut di dalam mulutnya. "Mmm... it's so good!"

"Apakah aku pernah menceritakan padamu kapan dan bagaimana aku merasakan beignet pertamaku?" Jeffrey bertanya sambil menyerahkan sepenuhnya beignet yang dia bawa ke tangan Luce, membiarkan anak itu memakannya sendiri. Ketika Luce menggeleng sambil menggigit lagi beignet-nya, Jeffrey tersenyum. "Belum pernah? Fine. So, now you're in for a treat."

Jeffrey mengangkat pelan tubuh kecil Luce dari pangkuannya dan mendudukkannya sendiri di kursi yang semula dia duduki. Lalu sambil berdiri dan mengamati cake tier yang dipenuhi roti bertabur gula halus di atas meja, dia mulai bercerita. "Dulu sekali—mungkin jauh sebelum kakek buyut ibumu lahir—ada tiga orang biarawati dari Prancis yang datang ke New Orleans untuk memulai hidup baru. Mereka datang ke Morgenstern mansion untuk menemuiku dan pamanmu Johnny, lalu mempersembahkan ini—" Dia mengambil salah satu beignet yang berbentuk persegi. "—sebuah pastry yang tertutup dengan taburan gula. Beignet, mereka menyebutnya. I need last to say we were entranced, so we set them quite well."

"Kenapa mereka datang menemuimu dan Uncle John begitu datang ke New Orleans?" Luce yang sudah menghabiskan satu beignet begitu Jeffrey selesai bercerita langsung bertanya. "Apakah kalian orang yang berpengaruh di kota waktu itu, Dad?"

NIGHTSHADE III : The Darkness WithinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang