3.07 : What Lies Beneath

144 20 1
                                    



DERIT LANTAI KAYU dari sepasang sepatu bot yang dikenakan seseorang membangunkan Abelard dari tidurnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

DERIT LANTAI KAYU dari sepasang sepatu bot yang dikenakan seseorang membangunkan Abelard dari tidurnya. Dia beranjak dari tempat tidur, melangkah pelan menghampiri pintu penghubung yang menghubungkan kamarnya dengan kamar anak perempuannya. Di sana, di dekat boks bayi Lucinda, seseorang dalam balutan jubah hitam tengah mengulurkan tangannya seperti hendak meraih tubuh Lucinda yang sedang terlelap.

"Siapa kau?!"

Tanpa membuka tudung jubah yang menutupi separuh wajahnya, orang itu menyeringai. "Abelard Fairchild. Aku yakin kau memiliki sesuatu yang kuinginkan."

"Aku tahu apa yang kau maksud, Armand." Abelard menjawab tegas. "Dan aku tidak akan menyerahkannya. Tidak akan pernah. The Hollow adalah entitas yang tidak boleh dibangkitkan. Darah iblis yang mengalir dalam nadinya akan membawa kehancuran bagi kita semua. Ingat cerita tentang bagaimana dia bisa ada, Armand. Jangan buta oleh kekuatan dan kekuasaan yang dia tawarkan. Semua itu hanya kebohongan! Semua yang dia katakan hanya kebohongan!"

"Begitu, ya?" Orang yang dipanggil Armand itu membuka tudung jubahnya. Menampilkan wajah mengerikan dengan sebuah bekas luka seperti cakaran binatang di sepanjang sisi kiri wajahnya. Dia menoleh ke arah Lucinda yang masih tertidur pulas, dan seringainya melebar. "Sayang sekali. Anak kesayanganmu ini sepertinya akan jadi harga yang sepadan untuk potongan tulang yang aku inginkan."

"Don't you dare to touch my daughter!" Abelard memperingatkan dengan suara lantang sebelum menerjang ke arah Armand dengan mata yang menyala keemasan.

Dengan satu gerakan tak terduga, Armand mengeluarkan sebuah belati dari saku jubahnya dan menyabetkannya ke leher Abelard, membuat darah merah terang muncrat membasahi lantai dan tepi keranjang bayi yang ditiduri Lucinda. Suara keributan itu akhirnya membangunkan Marguerite dan Lucinda.

"TIDAK!" Marguerite menjerit nyaring sambil berlari menghampiri tubuh suaminya yang sedang sekarat. Dan detik itu juga, Armand langsung merobek lehernya dengan belati yang sama. Wanita itu langsung tumbang di sebelah tubuh Abelard dengan darah yang membanjir menodai permukaan lantai kayu.

Saat Armand tidak sedang memandang ke arahnya, Abelard diam-diam menggunakan sisa-sisa tenaganya untuk meraih sebuah kunci dari dalam kantung pakaiannya. Menyimpannya dalam genggaman sebentar sebelum membiarkan kunci tersebut terjatuh ke dalam lubang kecil di permukaan lantai kayu bertepatan dengan kesadarannya yang menghilang mengikuti ruh yang pergi meninggalkan tubuhnya.

Perhatian Armand kemudian tertuju ke arah Lucinda yang sedang menangis kencang di dalam boks-nya, seakan-akan tahu kalau terjadi hal buruk pada orang tuanya. Dia berniat membungkam mulut bayi itu sekalian seperti yang dia lakukan pada orang tuanya. Namun mendadak instingnya terasa seperti disentil ketika dia mendengar pintu depan menjeblak terbuka. Kedua matanya berkilat kuning terang ketika mengenali aroma dari orang yang baru saja datang.

NIGHTSHADE III : The Darkness WithinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang