CH. 17 : The Guerreras

228 36 6
                                    


MAGNUS' HIDEOUT, ARIZONA

TIDAK seperti yang mereka bayangkan sebelumnya, rumah yang dimaksud Raymond sebagai tempat tinggal Magnus begitu kabur dari Nightshade sama sekali tidak tersembunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TIDAK seperti yang mereka bayangkan sebelumnya, rumah yang dimaksud Raymond sebagai tempat tinggal Magnus begitu kabur dari Nightshade sama sekali tidak tersembunyi. Entah Alyssa yang sudah mengangkat cloaking spell-nya atau memang dia hanya memblokir mantra pelacak apapun dari rumah tersebut sehingga tidak ada yang bisa menemukannya. Padahal, Jeffrey sudah membawa Wendy ikut dengannya dan Jocelyn ke Forks untuk berjaga-jaga seandainya mereka membutuhkan usaha lebih untuk menemukan tempat tinggal Magnus.

Dan seakan-akan sudah menduga kedatangan mereka, Magnus tanpa sedikit pun rasa takut keluar dari pintu depan dan berhenti di ujung anak tangga beranda rumah. Kedua tangannya terentang, mempertontonkan keramahan seolah Jeffrey, Jocelyn, dan Wendy adalah tamu yang hendak memberinya sebuah kunjungan.

"Well, kehormatan macam apa yang kumiliki sampai mendapatkan kunjungan dari orang-orang istimewa ini?" Magnus tersenyum lebar. "The King of Nightshade. The Queen of Crescents. And... a beautiful doppelgänger. Ah ya, aku melupakan satu." Dia menunjuk perut besar Jocelyn dengan tatapannya. "The unborn heir."

Tanpa berbasa-basi, Jeffrey melesat ke arah Magnus dan mendorongnya ke belakang hingga punggungnya membentur salah satu pilar. Dia menekan punggung laki-laki itu pada pilar dengan mencengkeram lehernya. Magnus balas mencengkeram pergelangan tangan Jeffrey, berusaha melepaskan diri dari cengkeraman laki-laki itu namun tenaga vampir Original yang usianya lebih tua delapan ratus tahun darinya tentu jauh lebih besar dari tenaganya yang hanya vampir biasa.

"Apa yang sudah kau lakukan?" Jeffrey bertanya dalam desisan di depan wajah Magnus. "Menghipnotis seorang manusia untuk menanam bom-bom berisi wolfsbane di Mistwood untuk membunuh kawanan serigala yang tinggal di sana?"

"Pertama dan yang paling utama, tanganku bersih!" Magnus diam-diam meraih pasak kayu yang dia sembunyikan di balik jaketnya lalu menusukkannya pada dada Jeffrey, membuat lelaki itu kontan meraung kesakitan dan melepaskan cengkeraman tangannya. Dia kemudian melesat menjauh untuk memberi jarak antara dirinya dengan Jeffrey. "Kedua, aku tidak ada campur tangannya dengan ledakan yang terjadi di perkemahan Crescent pagi tadi." Dia mengangkat kedua tangannya sejajar dengan dada. "Ketiga, aku tidak memiliki dendam pribadi dengan kawanan serigala sampai merasa harus memusnahkan mereka dengan bom wolfsbane."

Jeffrey mengeratkan rahangnya dan mengerang pelan ketika dia mencabut pasak kayu yang Magnus tusukkan pada dadanya. Dia membuang pasak tersebut begitu saja ke tanah bersamaan dengan luka di dadanya yang menutup dengan cepat. "Beri aku satu alasan kenapa aku harus mempercayai ucapanmu!"

"Kau pikir jika aku pelakunya, aku akan meminta Alyssa mengangkat cloaking spell yang menyelubungi rumah ini agar kalian bisa menemukanku dengan mudah begitu Raymond memberitahuku kalau kau akan mengonfrontasiku secara langsung kemari?" Magnus mengangkat alis dengan sikap mencemooh. "Ya, benar. Seorang teman baru saja menghubungiku. Memberiku informasi kalau-kalau ada orang yang datang untuk menyalahkanku atas kesalahan yang sama sekali tidak kulakukan. For the record, you didn't have to work Raymond like that. Kami hanya berbicara sebagai teman lama. Tidak ada yang kurencanakan dengannya, jika itu yang kau khawatirkan."

NIGHTSHADE III : The Darkness WithinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang