3.12 : Voodoo in My Blood

101 16 0
                                    


PORTAL yang dibuka oleh Theodore Saltzstar dari lapangan parkir Shoreline Institute di Fort Bragg, California langsung mengantarkannya ke Route 47 Nightshade yang di sisi kiri dan kanan jalan dipenuhi pepohonan dalam berbagai macam ukuran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PORTAL yang dibuka oleh Theodore Saltzstar dari lapangan parkir Shoreline Institute di Fort Bragg, California langsung mengantarkannya ke Route 47 Nightshade yang di sisi kiri dan kanan jalan dipenuhi pepohonan dalam berbagai macam ukuran. Kota supernatural yang keberadaannya diselubungi oleh Glamor di setiap penjuru mata anginnya ini sekilas mengingatkannya pada Mystic Falls dan New Orleans. Berdasarkan pesan yang diterimanya dari Johnny sesaat sebelum memasuki portal, sekitar lima kilometer dari rute yang saat ini sedang dilaluinya terdapat sebuah kafe yang didesain antik dengan palang kayu di bagian depan yang bertuliskan 'JACK'S BAR-B-Q SHACK'. Di tempat itulah dia harus menunggu Johnny untuk menyerahkan sepotong tulang jari kelingking dan satu bundel catatan yang dia bawa di dalam tas ranselnya.

Sayangnya belum sampai satu kilometer dia tempuh setelah melalui portal, Theo tiba-tiba merasakan ada sesuatu yang salah dengan mesin mobilnya. Dia yakin kalau dia sudah memenuhi tangkinya dengan bahan bakar sebelum berangkat tadi, dan dia juga yakin kalau mesin mobilnya masih luar biasa baik karena dia rutin mengeceknya secara berkala. Tidak mungkin mesinnya mendadak mogok seperti ini. Kecuali jika...

"Ada masalah dengan mobilmu, Sir?" Tanya Sofya yang entah dari mana asalnya tiba-tiba sudah berada tepat di depan menghalangi jalan begitu mobil Theo berhenti sepenuhnya. Ada senyum tipis mencurigakan yang terkuak di bibirnya ketika dia berkata, "Kurasa mungkin aku bisa membantu."

Vampir—pikir Theo dalam kepalanya begitu melihat sekilas ke arah cincin lapis lazuli yang Sofya kenakan. Dia perlahan keluar dari mobilnya sambil diam-diam meraih pada senapan kayu yang dia bawa. Meskipun teknisnya dia ini penyihir, dia tetap membutuhkan cara yang terbilang konservatif untuk berjaga-jaga. Sebab datang ke kota yang dihuni oleh makhluk supernatural jelas merupakan tindakan yang bodoh jika tidak membawa satupun senjata, benar? "Well, yah. Sialan sekali mobilku harus mogok di tempat sepi seperti ini. It's the damndest thing. Just died on me."

"Hmm... unless you want to follow suit..." Sofya tersenyum ramah, masih belum menunjukkan kalau dia ini sebenarnya adalah The Hollow yang sedang mengambil-alih tubuh milik Sofya. Sementara Sofya sendiri? Well, hanya The Hollow yang tahu di mana perempuan itu berada sekarang. "... give me the bone. I'm pretty sure it was mine."

"Uhm, sori. Ada orang lain yang sudah memesan fosil antik ini terlebih dulu." Theo menarik keluar dan mengarahkan senapan panah kayunya ke arah Sofya. "And I remind you, he's really jerk." Tangannya menekan pelatuk dan melontarkan satu panah kayu yang mengarah tepat ke jantung perempuan itu, namun Sofya dengan sigap mencekalnya—hanya beberapa sentimeter sebelum ujung tajam pasak kayu ramping itu menembus dadanya.

Sofya kemudian melambaikan tangannya ke udara dan membuat senapan panah yang dibawa Theo terlepas dan terlempar ke sembarang arah, mendarat dengan bunyi teredam di antara pepohonan hutan di samping jalan. Tidak memberi Theo kesempatan untuk merasa terkejut atau menggunakan sihirnya untuk melawan, Sofya akhirnya menunjukkan kalau dirinya saat ini sedang dikuasai oleh The Hollow melalui matanya yang menyala biru terang. Dia kembali melambaikan tangannya ke udara dan membuat laki-laki itu terhempas beberapa meter ke belakang sebelum jatuh berdebum di atas punggungnya. Di antara erangan rasa sakitnya karena baru saja dilempar secara telekinesis hingga menghantam permukaan aspal yang menyebabkan pelipisnya mengeluarkan darah, Theo menderaikan tawa pelan seolah-olah yang baru saja terjadi padanya adalah hal terlucu di dunia.

NIGHTSHADE III : The Darkness WithinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang