Di salah satu hotel Amerika, lebih tepatnya hotel yang saat ini ditempati oleh Jaehyun, Doyoung, Irene, dan Johnny sudah tengah malam. Suasananya sangat sunyi karena ruangan itu kedap suara. Ditambah lagi semua sedang tertidur untuk menyiapkan hari esok yang pastinya akan melelahkan. Jaehyun tiba-tiba terbangun. Ia mengucek matanya dan melihat jam masih pukul 1 pagi. Ia kemudian berjalan ke kamar mandi dan menemukan Johnny yang sedang berdiri sambil bermain ponselnya di depan wastafel.
"Sedang apa kau?" Tanya Jaehyun yang masih mengantuk. Suaranya serak khas orang yang baru saja bangun tidur.
"Tidak sedang apa-apa. Hanya saja aku tidak bisa tidur." Ujar Johnny yang langsung memasukan ponselnya ke saku celananya. Jaehyun langsung mengangguk dan menbasuh mukanya.
"Baiklah jangan lupa tidur agar besok kau tidak kelelahan saat ke panti asuhan Làveena."Jaehyun yang sudah selesai membasuh mukanya langsung menuju kamarnya berniat untuk tidur lagi.
"Baiklah." Johnny yang langsung menyusul Jaehyun menuju kamarnya lagi. Ia harus tidur agar bisa fokus menyelidiki kasus ini.
╺╌╌╌╌╼⃘۪۪╾╌╌╌╌╸
Sinar matahari menembus lewat celah-celah jendela. Suara siulan burung terdengar di langit paman Sam itu. Cahaya hangat itu memenuhi kamar hotel membuat ketiga pria itu terbangun. Doyoung mencium aroma ramyeon. Disusul Jaehyun dan Johnny yang ikut mencium aroma itu.
"Cepat bangun dan sarapan. Habis ini kita langsung ke panti asuhan Làveena." Ujar Irene yang sedang menyiapkan ramyeonnya. Ramyeon itu terlihat sangat lezat dengan kuahnya yang ditambah bubuk cabai dan juga topingnya diberi daun bawang, potongan daging, dan jamur enoki. Jangan lupakan telur mentah yang dibalut diatas ramyeonnya. Sangat menggugah selera makan. Membuat perut menjerit untuk segera melahapnya.
"Semangat sekali kau." Ledek Doyoung yang sedari tadi menghirup aroma sedap dari ramyeon itu.
"Masih mending kau kubuatkan ramyeon. Dan dengan kasus ini, aku pasti akan dipromosikan." Ujar Irene tersenyum bangga. Ia sangat yakin bisa menyelidiki kasus ini yang membuatnya dipromosikan oleh atasannya.
"Bukankah atasanmu tidak memperbolehkanmu menyelidiki kasus ini?" Jaehyun ikut mengejek Irene. Doyoung dan Johnny menahan tawanya sedangkan wajah Irene memerah menahan amarah.
"Yak! Diamlah kalian berdua." Irene melemparkan sumpit ke meja makan. Ia sangat kesal dengan polisi PDS yang sering mengejeknya.
"Sudahlah ayo kita makan. Aku sudah lapar." Ujar Johnny menengahi lalu semuanya langsung beranjak sarapan. Setelah selesai sarapan, mereka menuju panti asuhan Làveena.
Ketika sampai, mereka melihat pemandangan panti asuhan itu dengan kagum karena selain bangunannya yang besar dan sepertinya terdapat sekitar 10 lantai, ada banyak anak kecil disana sedang tersenyum bahagia sambil bermain di tamannya. Sesekali ada yang bertengkar sambil menangis. Dan juga ada yang tertawa sampai terkencing-kencing. Sungguh membuat yang melihatnya menjadi ingin kembali ke masa kecil. Tiba-tiba ponsel Johnny berdering.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐬𝐭𝐢𝐜𝐞 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 || END
Fanfiction𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐨𝐭𝐚 𝐏𝐃𝐒 (𝐏𝐨𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐫𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐒𝐞𝐨𝐮𝐥) 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐢𝐝𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐚𝐬𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐰𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐭𝐞𝐫𝐢 𝐜𝐚𝐥𝐨𝐧 𝐤𝐚𝐧𝐝𝐢𝐝𝐚𝐭 𝐩𝐫𝐞�...