Matahari mulai terbangun dari tidurnya. Menghangatkan jalanan dengan pancaran sinarnya membuat aroma petrikor tercium sangat jelas begitupun jalanan yang masih basah bekas hujan semalam. Udara yang masih sejuk itu tidak mengurungkan niat Jaehyun dan Doyoung untuk bersiap berangkat kerumah asisten Moon Taeil. Mereka berdua sudah menyiapkan segala macam persiapan seperti yang Doyoung beritahu kemarin malam. Meskipun itu ide seperti anak-anak, namun Jaehyun menghargai Doyoung dan merasa itu ide tidak terlalu buruk.
Flashback on
"Aku tahu caranya." Ujar Doyoung semangat sambil tersenyum dan memperlihatkan sebuah foto baju delivery ayam goreng. Jaehyun langsung menyerit."Bagaimana?" Jaehyun menjawab dengan antusias namun merasa aneh. Saat ini Jaehyun berharap ide Doyoung tidak menyesatkan karena foto yang Doyoung tunjukan padanya.
"Kita akan menyamar sebagai tukang delivery makanan. Agar penjaga dan karyawan Moon Taeil tidak tahu jika kita polisi dan ingin bertemu asistennya." Doyoung masih bersemangat meskipun ia tidak tau idenya itu akan berhasil atau malah menyesatkan.
"Boleh juga. Not bad". Ledek Jaehyun di akhir kalimat yang membuat Doyoung menatapnya dengan tatapan sinis.
Flashback offMereka menaiki mobil menuju alamat asisten Moon Taeil. Mereka juga telah menyiapkan baju delivery dan membawa box makanan. Tak lupa juga Jaehyun telah membawa pistol dan alat penyadap suara. Jaehyun menyetir sedangkan Doyoung duduk di sampingnya sambil memainkan lisensi polisinya.
"Apakah jika kita berhasil menyelesaikan kasusnya, kita akan diberi pangkat?" Tanya Doyoung yang sangat bersemangat.
"Pangkat tidak penting. Yang terpenting adalah mendapat keadilan." Ujar Jaehyun yang masih fokus mengendarai mobilnya.
"Kau selalu bijak sekali." Ledek Doyoung tertawa. Jauh di dalam hatinya, ia khawatir rencananya kali ini akan gagal.
"Iya, tidak sepertimu yang selalu aneh-aneh." Jaehyun ikut meledek Doyoung. Doyoung hanya memberikan cibiran untuk Jaehyun.
╺╌╌╌╌╼⃘۪۪╾╌╌╌╌╸
Di sebuah rumah sederhana dengan tampilan minimalis itu, seorang wanita muda yang memakai baju casual, rambut yang di ikat, beserta menggunakan kacamata telah bersiap berangkat untuk bertemu asisten Moon Taeil. Tak lupa ia membawa kartu lisensinya dan juga sebuah pistol. Semoga saja asisten Moon Taeil bisa memberikan kejelasan secara rinci agar mempermudah penyelidikan.
"Irene, ini makan dulu." Seorang ibu paruh baya membawakan roti ke wanita cantik itu. Ya, nama wanita camtik itu adalah Irene. Irene tidak menghiraukan ibunya karena terlalu bersemangat mengunjungi rumah asisten Moon Taeil.
"Aku sudah tidak sempat bu. Nanti saja aku makan saat pulang. Bye bu." Irene terburu-buru menaiki mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐬𝐭𝐢𝐜𝐞 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 || END
Fanfiction𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐨𝐭𝐚 𝐏𝐃𝐒 (𝐏𝐨𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐫𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐒𝐞𝐨𝐮𝐥) 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐢𝐝𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐚𝐬𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐰𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐭𝐞𝐫𝐢 𝐜𝐚𝐥𝐨𝐧 𝐤𝐚𝐧𝐝𝐢𝐝𝐚𝐭 𝐩𝐫𝐞�...