Jaehyun, Doyoung, dan Irene kembali datang ke kantor bu Seulgi. Mereka berniat untuk meminta maaf sekaligus memberi peringatan kepadanya. Tak luoa juga untuk mengambil penyadap suara yang dipasang ileh Jaehyun beberapa waktu yang lalu.bKetika baru sampai di depan gedungnya, keluarlah pak Mark dari gedung itu. Namun pak Mark tidak melihat mereka dan mereka pun tidak menyapa pak Mark.
"Kami ingin meminta maaf kepada bu Seulgi karena sudah menuduhnya saat itu." Ujar Jaehyun kepada sekertarisnya.
"Baiklah silahkan masuk." Sekertarisnya mempersilahkan masuk ketiga orang itu dan langsung keluar ruangannya.
"Sudah saya bilang bahwa saya tidak bersalah." Ejek bu Seulgi yang terlihat sangat songong.
"Kami meminta maaf sebesar-besarnya bu." Ujar Irene yang hanya ditanggapi lirikan oleh bu Seulgi.
"Namun kami harap ibu tidak mengulangi hal memalukan seperti saat dengan Moon Taeil." Ujar Doyoung datar.
"Apa ini? Kalian ingin mengancamku lagi?!" Bu Seulgi yang tadinya biasa saja langsung tersulut emosi.
"Bukan mengancam. Tapi mengingatkan." Tegas Doyoung.
"Apa anda tidak malu ketika warga mengetahui pemimpin negara ini sangat sering menggoda pria?" Ujar Jaehyun yang dibalas pelototan oleh bu Seulgi.
"Saya sudah bilang bahwa saya tidak akan melakukan hal itu lagi! Masih mending saya tidak menuntut kalian karena memfitnahku. Apa kalian mau saya tuntut karena memfitnah dan mengancam saya?!" Bu Seulgi berdiri dari duduknya.
"Lalu siapa laki-laki yang baru keluar dari sini?" Sinis Irene yang sangat sebal dengan kelakuan bu Seulgi.
"Apa tidak boleh jika laki-laki datang menemuiku? Meskipun jika itu teman ataupun keluargaku yang tidak kalian kenal?" Bu Seulgi menatap tajam ke Irene.
"Bersiaplah kehilangan jabatanmu jika kau melakukan itu dan juga kehilangan kepercayan warga padamu." Ujar Jaehyun sambil mengambil alat penyadap suara yang berada di bawah meja secara diam-diam.
╺╌╌╌╌╼⃘۪۪╾╌╌╌╌╸
Johnny tanpa di duga sudah pergi ke Amerika berniat tinggal disana lagi dan tidak akan kembali ke Korea karena urusannya telah selesai. Ia juga membeli ponsel baru sebagai cadangan dan persiapan jika ada hal yang tidak diinginkan. Ketika sampai ke rumahnya yang ada di Amerika, Johnny turun tangga ke ruang bawah tanah. Lorong itu sangat gelap dan kotor terdapat dua ruang rahasia yang terkunci rapat menggunakan sidik jari. Johnny membuka salah satu ruangannya. Ruangan itu berbau anyir darah dan juga busuk. Hampir persis seperti bau sampah busuk. Di lantainya ditaruh banyak plastik agar darahnya tidak langsung mengenai lantai. Di dalam ruangan itu juga terdapat banyak benda tajam dan benda keras. Jangan lupakan dua orang yang sedang berada di dalamnya.
"Wah! Sudah lama sekali aku tidak berkunjung. Apakah kalian sudah merindukanku?" Johnny menyalakan lampu ruangan itu lalu menutup pintunya lagi. Terdapat satu pria dan satu wanita yang terluka lemas yang diikat Johnny di kursi. Kedua orang itu ditutup mulutnya. Kedua orang itu juga berusaha berontak dan berusaha untuk berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐬𝐭𝐢𝐜𝐞 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 || END
Fanfiction𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐨𝐭𝐚 𝐏𝐃𝐒 (𝐏𝐨𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐫𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐒𝐞𝐨𝐮𝐥) 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐢𝐝𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐚𝐬𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐰𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐭𝐞𝐫𝐢 𝐜𝐚𝐥𝐨𝐧 𝐤𝐚𝐧𝐝𝐢𝐝𝐚𝐭 𝐩𝐫𝐞�...