24. Penyerangan (1)

72 30 246
                                    

Beberapa hari ini kota Seoul sudah lama tidak diguyur hujan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa hari ini kota Seoul sudah lama tidak diguyur hujan. Malam ini Johnny bergegas ke rumah bu Seulgi. Ia sudah menyiapkan alat bius dan juga peralatan lainnya. Ia berniat menjadikan bu Seulgi mainan barunya. Ia akan membalaskan dendamnya. Sekaligus untuk memberi Johnny kepuasan mendapat mainan barunya. Sepertinya organ tubuh bu Seulgi sangat indah untuk koleksi.

"Ini akibatnya jika kau menghianatiku." Gumam Johnny. Sambil memyeringai. Mobil Johnny sudah sampai tepat di depan rumah bu Seulgi. Johnny segera meneleponnya dengan nomor barunya.

"Iya? Siapa ini?" Tanya bu Seulgi di ujung telepon.

"Datanglah ke depan rumahmu. Ada yang ingin aku bicarakan." Ujar Johnny.

"Kau?!" Bu Seulgi terkejut setelah mendengar suara Johnny yang meneleponnya.

"Cepatlah atau aku akan membunuhmu!" Ancam Johnny yang langsung mematikan panggilan teleponnya. Ia menunggu bu Seulgi di depan rumahnya. Bu Seulgi langsung keluar dari rumahnya menuju mobil Johnny. Ia membuka pintu mobil Johnny dan masuk ke mobil Johnny. Johnny langsung mengendarai mobil itu dan membawanya menuju tempat sepi di dekat pepohonan.

"Ada apa?" Tanya bu Seulgi ketakutan. Ia takut Johnny bermuat macam-macam dengannya. Dilihat dari raut wajah Johnny, sepertinya ia sedang marah.

"Aku ingin menanyakan sesuatu." Johnny langsung mengunci pintu mobilnya. Bu Seulgi yang mendengar suara pintu mobil terkunci terkunci, langsung berusaha menetralkan detak jantungnya yang sudah sangat ketakutan.

"Apa?" Tanya bu Seulgi yang semakin ketakutan namun berusaha bersikap biasa saja.

"Mengapa kau menghianatiku?" Tanya Johnny dingin sambil melirik ke arah bu Seulgi yang berada di sampingnya.

"Menghianati apa? Aku tidak tau apa-apa." Bu Seulgi berusaha berbohong. Ia menelan ludahnya kasar karena saat ini jari-jari tangannya sudah sangat dingin.

"Kau mengatakan keberadaanku kepada polisi itu dan juga kau menceritakan tentangku." Johnny mengambil jarum suntiknya dan memperlihatkannya di hadapan wajah bu Seulgi.

"Apa yang kau lakukan?!" Teriak bu Seulgi berusaha membuka pintu mobil namun nihil. Johnny menyemprotkan dikit cairan suntiknya.

"Aku hanya ingin kau menerima konsekuensi karena berani menghianatiku." Johnny langsung menyuntikkan jarum itu ke leher bu Seulgi. Bu Seulgi lemas dan langsung pingsan. Johnny melajukan mobilnya menuju ke bagunan tua dekat pelabuhan. Disana ada sebuah pabrik bekas yang tidak terpakai lagi. Tempat itu juga jarang di datangi orang. Tempat yang sangat cocok bagi Johnny untuk bermain dengan mainan barunya.

Johnny menyeret tubuh bu Seulgi dan juga membawa box peralatannya menuju ruangan pabrik itu. Ia mengikat bu Seulgi di sebuah kursi dan juga menyekap mulutnya. Ia juga menyalakan api karena saat ini sudah malam dan juga tidak terdapat saklar listrik. Senang sekali Johnny melihat keadaan bu Seulgi yang seperti ini. Di Amerika ia memiliki mainan, di Korea pun juga memiliki

𝐉𝐮𝐬𝐭𝐢𝐜𝐞 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang