Hari mulai berganti, masih pagi jam 8.00 stasiun televisi sudah dihebohkan karena live konfrensi pers Presiden Seo tentang rumor dan tuduhan pembunuhan Moon Taeil. Para warga menyaksikan konfrensi pers itu melalui televisi maupun ponsel. Tak terkecuali dengan Jaehyun dan Doyoung yang juga menyaksikan konfrensi pers tersebut dari kantor PDS.
"Seperti yang kalian ketahui, banyak rumor yang tidak berdasar tentang saya. Saya ikut berduka cita sedalam-dalamnya atas kematian Moon Taeil. Meskipun beliau adalah sainganku untuk pemilu periode berikutnya, saya dan beliau masih berteman dengan baik. Dan perlu kalian ketahui, saya tidak membunuh Moon Taeil! Jika masih ada yang berspekulasi maka akan dijatuhkan hukuman atas pencemaran nama baik!" Presiden Seo berbicara tegas dan penuh emosi. Tak lupa ia memberi penghormatan dengan membungkukkan badannya.
"Lalu mengapa menteri Moon Taeil bunuh diri?" Tanya salah satu seorang wartawan sambil mengetik di laptopnya.
"Saya tidak tau apapun tentang itu!" Jawab presiden Seo dengan tegas dan asistennya menyuruhnya untuk segera mengakhiri konfrensi pers ini.
"Saya akhiri konfrensi pers ini. Terimakasih kepada kalian yang mendukung saya dan maaf bila ada kesalahpahaman. Terima kasih atas perhatiannya." Lanjut presiden Seo yang tak lupa membungkuk dihadapan para wartawan. Lalu ia berjalan pergi meninggalkan ruang konfrensi disusul para karyawan yang masih banyak bertanya-tanya sambil memfoto dan merekamnya.
Sementara itu Doyoung yang sedari tadi fokus menonton sambil mulutnya terbuka tidak mendengar apa pun pembicaraan Jaehyun. Ia terlalu sibuk mencerna apa yang sebenarnya terjadi. Ia membesarkan volume televisi tersebut yang membuat Jaehyun semakin geram karena tidak dianggap.
"Yak! Kim Doyoung!" Teriak Jaehyun sambil melemparkan biji jeruk ke dahi Doyoung. Doyoung langsung kehilangan fokus pada konfrensi pers itu. Ingin sekali dia mengutuk Jaehyun.
"Aishh, ada apa?". Tanya Doyoung yang kesal karena fokusnya telah hilang.
"Siang ini ayo kita bertemu Johnny dan memeriksa hotel. Kemarin malam kan kita sudah janjian dengan Johnny." Ujar Jaehyun yang mulai bersiap pergi ke TKP. Dengan membawa peralatan untuk forensik dan juga senjata.
"Baiklah. Eh, wanita itu tidak ikut?" Doyoung langsung teringat pada detektif Irene yang dianggap sangat jutek dan sombong itu.
"Tidak perlu. Kemarin kan kita sudah berencana untuk mengunjungi TKP. Jika dia tidak datang ya biarkan saja". Jawab Jaehyun dengan acuh. Dari belakang muncul lah Jungwoo yang membawa berkas-berkas dan memberikannya kepada Jaehyun dan Doyoung.
"Ini aku sudah menyelidiki riwayat panggilan mentrri Moon Taeil. Namun di riwayat pangilan terakhirnya hanya ada nama menteri bu Seulgi dua kali menelepon. Mungkin kalian bisa selidiki bu Seulgi juga?" Ujar Jungwoo sambil menunjuk ke arah nomor bu Seulgi. Jaehyun langsung mencatat nomor itu dan menaruhnya di saku bajunya.
"Bolehkah aku meminta satu hal lagi?" Tanya Jaehyun.
"Tentu saja. Apa itu?" Ujar Jungwoo sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐬𝐭𝐢𝐜𝐞 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 || END
Fanfiction𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐨𝐭𝐚 𝐏𝐃𝐒 (𝐏𝐨𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐫𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐒𝐞𝐨𝐮𝐥) 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐢𝐝𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐚𝐬𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐰𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐭𝐞𝐫𝐢 𝐜𝐚𝐥𝐨𝐧 𝐤𝐚𝐧𝐝𝐢𝐝𝐚𝐭 𝐩𝐫𝐞�...