Matahari mulai menampakkan wajahnya di sekitar Amerika. Di hotelnya Jaehyun sangat terlihat kesal. Ia berkali-kali mondar mandir di hadapan Doyoung dan Irene untuk mendapatkan sebuah rencana agar Johnny tertangkap. Terlebih lagi apakah bu Seukgi ada kaitannya dengan Johnny? Apakah benar bu Seulgi yang menghentikan investigasi? Berbagai pertanyaan telah menggerogoti isi kepalanya. Doyoung terlihat pusing sedangkan Irene hanya termenung memeluk boneka pemberian Johnny.
"Aku pusing melihatmu mondar mandir. Langsung saja kau hubungi bu Seulgi." Ujar Doyoung kesal karena ia jadi tambah pusing melihat Jaehyun yang mondar mandir.
"Aku takut nanti malah seperti saat itu, ternyata bukan ulah bu Seulgi. Aku tidak ingin ada kesalahan lagi. Tapi aku juga penasaran." Ujar Jaehyun dilanda kelabilannya.
"Tapi aku yakin itu ulah bu Seulgi. Seperti saat bu Seulgi menyuruh atasan agensiku untuk menghentikanku menyelidinya." Ujar Irene yang termenung.
"Aku akan menghubungi pewira pusat saja dulu untuk bertanya." Jaehyun langsung membuka ponselnya lalu menekan nomor telepon pewira pusat.
"Permisi pak saya ingin tau kenapa mendadak anda menyuruh tim saya menghentikan penyelidikan ini." Ujar Jaehyun dengan tegas yang seperti biasa to the point.
"Masih banyak kasus baru yang harus kalian selidiki. Kalian terlalu terobsesi dengan kasus Moon Taeil. Lagi pula pelakunya sudah di penjara. Apa lagi yang kalian lakukan dengan mencurigai orang lain?" Ujar pewira pusat dengan nada tidak sukanya.
"Sepertinya ada satu tersangka lagi dan saya sudah menemukan buktinya tapi saua masih perlu memastikan sesuatu." Tegas Jaehyun.
"Siapa lagi itu? Sudah lah jangan membuang waktu. Lebih baik kau menyelidiki kasus baru!" Pewira pusat itu marah.
"Apa bu Seulgi yang menyuruh anda menghentikan penyelidikan ini? Saya tau anda dekat dengan bu Seulgi." Cibir Jaehyun. Berdoa saja agar ia tidak dipecat karena mengatakan itu.
"Hentikan sekarang atau kau dan Doyoung dipecat serta lisensi kalian dicabut!" Pewira pusat itu menutup panggilan teleponnya.
"Sial! Sepertinya kita harus mengancam bu Seulgi agar dia mengaku." Ujar Jaehyun mengepalkan kedua tangannya.
"Mengancam dengan apa?" Tanya Doyoung.
"Aku masih punya rekaman dari penyadap suara di kantor bu Seulgi yang berisi pembicaraan dia dan Mark Lee saling menggoda." Jaehyun menyeringai. Tidak sia-sia penyadap suara itu ia taruh di kantor bu Seulgi.
"Sudah kubilang menyadap suara itu tindakan llegal." Ujar Irene dengan malas.
"Dia saja bertindak illegal dengan memanfaatkan kekuasaannya untuk menghentikan kasus ini. Aku juga akan bertindak illegal untuknya. Kadang memang kita juga harus melakukan trik musuh agar kita tidak dibodohi musuh." Tegas Jaehyun.
"Tapi-" Belum selesai Doyoung mengatakan kekhawatirannya, Jaehyun langsung memotong.
"Serahkan saja padaku. Pasti akan bisa." Ujar Jaehyun dengan mengangguk-angguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐉𝐮𝐬𝐭𝐢𝐜𝐞 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 || END
Fanfiction𝐉𝐚𝐞𝐡𝐲𝐮𝐧 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐧𝐠𝐠𝐨𝐭𝐚 𝐏𝐃𝐒 (𝐏𝐨𝐥𝐢𝐜𝐞 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐫𝐭𝐞𝐦𝐞𝐧𝐭 𝐒𝐞𝐨𝐮𝐥) 𝐝𝐢𝐭𝐮𝐠𝐚𝐬𝐤𝐚𝐧 𝐮𝐧𝐭𝐮𝐤 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐞𝐥𝐢𝐝𝐢𝐤𝐢 𝐤𝐚𝐬𝐮𝐬 𝐭𝐞𝐰𝐚𝐬𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐦𝐞𝐧𝐭𝐞𝐫𝐢 𝐜𝐚𝐥𝐨𝐧 𝐤𝐚𝐧𝐝𝐢𝐝𝐚𝐭 𝐩𝐫𝐞�...