30. Pengadilan dan Hukuman

74 20 136
                                    

Datanglah Jaehyun bersama Doyoung, Jungwoo dan polisi PDS lainnya membawa Johnny ke ruang pengadilan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Datanglah Jaehyun bersama Doyoung, Jungwoo dan polisi PDS lainnya membawa Johnny ke ruang pengadilan. Di sana sudah terdapat banyak orang yang menunggunya. Johnny langsung didudukkan di kursi tersangka. Warga yang datang di pengadilan itu langsung berbisik dan memaki Johnny. Ketika jaksa memberikan isyarat untuk tenang, warga itu langsung terdiam untuk mengkhidmatkan pengadilan ini.

"Apa anda mengakui perbuatan anda?" Tanya seorang jaksa yang menatap lekat-lekat ke arah Johnny.

"Tidak. Karena ini kesalahan pak Seo, bukan kesalahanku." Jawab Johnny santai dan malah menuduh ayahnya yang membuat dirinya menjadi psikopat. Suasanya di sana sangat riuh ketika para wartawan dan warga mendengar jawaban Johnny tersebut.

"Diam!" Tegas jaksa tersebut yang membuat suasana kembali hening.

"Lalu bagaimana dengan bukti ini?" Jaksa tersebut memperlihatkan potongan tubuh manusia. Johnny sedikit tersenyum melihat bukti-bukti itu.

"Ah, itu barang koleksiku. Indah bukan? Sudah lama aku mengumpulkannya." Johnny menjawab santai.

"Bajingan! Kau telah mengambil telingaku!" Bu Seulgi berteriak dan dibalas senyuman oleh Johnny.

"Tenanglah." Ujar Jaehyun berusaha untuk menenangkan suasana agar tidak ribut.

"Dan ini kau membunuh anggota PDS" Jaksa memperlihatkan foto Irene yang tertembak. Ibunya Irene langsung berdiri dari kursinya.

"Itu karena dia terlalu menyebalkan. Dia selalu mendekatiku. Dia yang salah karena menggangguku." Ujar Johnny tanpa rasa bersalah yang membuat orang-orang di ruangan menjadi kesal dan mengutuk Johnny.

"Tutup mulutmu brengsek!" Ibu Irene menahan tangisannya. Tega sekali orang yang dicintai putrinya berkelakuan seperti itu.

"Pak Seo, apakah ada yang ingin anda katakan kepada Johnny?" Tanya Jaksa yang sedari tadi melihat pak Seo menunduj seperti sedang menyesal.

"Ini semua salah saya. Seandainya saya tau Johnny kesepian disana dan membutuhkan perhatian saya, pasti saya membatalkan kepindahannya di Amerika. Saya terlalu egois karena harta dan jabatan. Saya tidak menyangka yang saya lakukan akan membuat Johnny menjadi mengerikan seperti ini. Semua salah saya." Pak Seo menangis dan menunduk. Istri pak Seo dan Yuta mengusap-usap punggung pak Seo. Yuta juga ikut menangis.

"Tidak usah pura-pura menyedihkan, dasar tua bangka. Cih." Johnny meledek pak Seo. Semua orang yang ada disana mengepalkan tangannya.

"Sebelum saya memberikan hukuman untuk semua pihak yang terlibat, saya akan memberikan wewenang kepada Jung Jaehyun selaku polisi PDS dan Jackson Wang selaku polisi Chicago untuk memberikan hukuman kepada Johnny." Usai mengatakan itu, Jaksa tersebut langsung berpindah tempat dari depan ruang persidangan. Jaehyun dan Jackson langsung berdiri gagah menuju ke depan ruang persidangan.

"Saya akan menjatuhi hukuman Flagela 300 kali untuk Johnny." Jaehyun menatap Johnny sambil menyeringai. Semua yang ada di sana terkejut lalu setelahnya tersenyum senang, berbeda lagi dengan Johnny yang menatap dengan ekspresi kesal. Bahkan Doyoung dan Jungwoo membuka mulutnya sambil menatap satu sama lain. Taeyong yang berada disana menatap meledek sambil tersenyum kearah Johnny.

𝐉𝐮𝐬𝐭𝐢𝐜𝐞 𝐇𝐮𝐧𝐭𝐞𝐫 || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang