29 | Kejanggalan

217 22 42
                                    

Akhirnya bisa update lagi 🤧

Vote
Komen
&
Share

Ya guysss biar cerita ini makin-makin, oke?

•   •   •   •

Pukul 5 pagi, Xerano terbangun dari tidurnya yang nyenyak. Ia meregangkan otot tubuhnya dan beranjak dari kasur ingin memulai aktivitas seperti biasa. Sebelum mandi, biasanya Xerano membuat kopi terlebih dahulu agar nyawanya terkumpul sepenuhnya. Sambil menuruni anak tangga, ia memandang luas rumahnya yang tampak sangat terang tak seperti biasanya.

Apa Xerano lupa mematikan lampu  kemarin malam?

Mungkin ya.

Pria itu terus berjalan menuju dapur, namun mengapa lampu dapur juga menyala? Apa dia lupa lagi? Tidak mungkin. Karena Xerano ingat dengan jelas lampu dapur ia matikan seusai membuat teh kemarin malam.

Sesosok bayangan membuat matanya menajam. Dapat terlihat seorang perempuan berambut coklat gelap panjang sedang membelakanginya.

Apa Xerano melihat hantu?

Pria itu mendorong perlahan pintu dapur untuk mengetahui lebih jelas siapa sosok wanita itu. Ia mendekat tanpa menimbulkan bunyi hingga terdengar suara perempuan tersebut sedang bersenandung.

Seakan sadar bahwa seseorang menuju kearahnya, wanita itu berbalik badan dengan sesendok selai yang tertanam di mulutnya.

"Kamu!?" kejut Xerano.

"Iya aku," ujarnya.

"Kamu Ailee, 'kan?" tanya Xerano memastikan.

"Bukan, aku Selena Gomez," celetuk sang gadis.

"Kamu ngapain pagi-pagi buta di sini, Ailee?" Xerano kembali bertanya.

"Aku terbangun jam 4 pagi tadi. Niatnya mau kerumah temen, tapi gak ada satupun yang balas chat aku di grup," tutur Ailee.

"Karena di jam 4 pagi teman-teman kamu belum ada yang bangun. Kenapa gak ke rumah Carlos?" ucap Xerano.

"Bapak gak suka aku di sini?"

"Bukan begitu, saya terkejut kamu ada di sini jam 5 pagi," Xerano kembali mencermati kata-katanya. Jam 5 pagi di mana dirinya baru saja bangun tidur dan pintu masih tertutup rapat tentunya. "Kamu masuk dari mana!?"

"Dari jendela," jawab Ailee.

"Jendela mana?" ujar Xerano.

"Itu!" tunjuk Ailee pada jendela yang ukurannya lebih besar dari yang lain.

"Jendela itu tertutup rapat. Gimana caranya kamu bisa masuk? Atau kamu pecahkan jendelanya?" lafal Xerano menebak-nebak.

"Aku gak ada rusak fasilitas rumah ini," balas Ailee.

"Tunggu dulu, cara kamu masuk ke halaman rumah bagaimana? Rumah ini dikelilingi tembok besar dan gak punya celah sedikitpun," tutur Xerano terheran-heran.

"Aku panjat," celetuk Ailee.

"Kamu panjat pagar tembok setinggi itu?!" ulang Xerano tak percaya.

Ailee mengangguk dengan santai.

"Kamu terluka?" lantun Xerano seraya memutar tubuh Ailee. Namun tidak ditemukan sedikitpun kulitnya yang lecet, bahkan mulus bersih tak bernoda. "Kamu manusia normal?"

"Kok Bapak nanya gitu sih?" protes Ailee.

"Karena manusia normal gak mungkin lakukan hal itu apalagi kamu perempuan," balas Xerano.

MALEVOLENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang