17 | 100%

437 33 31
                                    

Akhirnya aku bisa upload lagi 🤧 maaf udah buat kalian nunggu lama banget karena belakangan ini memang hari yang sibuk.. eh malah curhat.

Jangan lupa vote & comment-nyaa!

•   •   •   •

Perempuan itu merentangkan tangannya lalu mengambil nafas panjang sembari meregangkan otot tubuhnya yang terasa kaku seusai kembali dari alam mimpi. Dengan mata yang masih terpejam, dia meraba meja nakas yang ada di samping ranjang.

Tangannya berpindah-pindah demi mencari Sinyo, alarm babi pink, namun tak kunjung diraih olehnya. Lantas, ia membuka mata.

"Gue di mana?"

Dia Ailee, gadis yang diantar Franklin kesini kemarin malam. Walaupun nyawanya belum terkumpul penuh, Ailee tetap berjalan meraih kenop pintu dengan ekspresi bingung.

"Ini 'kan rumah Pak Xerano!" serunya saat mengenali tiap sudut rumah pria itu. "Kenapa gue bisa ada di sini?"

Akan tetapi, lamunannya tidak bertahan lama. Terdengar suara barang terjatuh dari lantai bawah. Bukan Ailee namanya kalau tidak penasaran akan segala hal. Perlahan namun pasti, ia berjalan menuruni anak tangga demi memeriksa bunyi yang bersumber dari dapur.

"Pak Xer?" ucap gadis itu.

"Selamat pagi, Ailee!" balas Xerano.

Perempuan itu mengambil posisi duduk di dekat Xerano sambil mengamati pria itu sedang memotong daging.

"Aku kok bisa ada disini?" tanya Ailee.

"Franklin yang antar kamu ke sini," jawab Xerano.

Ailee melihat kearah luar jendela dan tanpa sengaja melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 9 pagi. "Tunggu dulu, KITA TERLAMBAT KE SEKOLAH!"

Xerano menatap Ailee datar, wajah panik Ailee membuatnya tersenyum tipis. "Kamu lupa ya hari ini libur?"

"Oh iya lupa," sahut Ailee yang akhirnya dapat kembali duduk tenang.

"Kamu kemarin ngapain aja sama Franklin?" ujar Xerano memulai topik pembahasan.

"Maksudnya?" curiga Ailee.

"Kamu ngapain aja sama Franklin? Kenapa bisa kamu bareng dia?" ulang pria itu lagi.

"Jadi Bapak ngira aku cewek murahan, gitu?" ucap Ailee menautkan kedua alisnya.

Xerano menyergit dahi, maksud dari Ailee sulit dimengerti olehnya. "Kenapa kamu malah mikir yang aneh-aneh? Saya cuma tanya kamu ngapain sama Franklin,"

Perlahan, ekspresi wajah Ailee mulai meredam dan normal. "Kami gak sengaja ketemu di Mall kemarin malam,"

"Jadi kamu udah tahu pekerjaan asli Franklin?" lantun Xerano.

"Udah. Berarti aku belum tahu banyak ya soal QGento?" cakap Ailee.

"Mungkin,"

"Atau kalian ada nutupin sesuatu dari aku?"

Xerano menghentikan aktivitasnya, ia merasa bahwa pagi ini Ailee jauh lebih sensitif dari biasanya. "Kamu kenapa?"

"Aku cuma nanya," sebut Ailee.

Pria itu memutuskan untuk duduk di depan gadis cerewet ini sejenak. Mungkin ada hal yang membuatnya merasa tidak nyaman atau ada yang ingin dia tahu. "Oke, apa yang kamu mau tahu?"

"Semuanya," balas Ailee.

Xerano menarik nafas panjang sebelum bercerita mengenai sejarah organisasi tersebut. "QGento adalah markas tempat di mana para Gento berkumpul untuk merundingkan permasalahan. Sedangkan Gento adalah orang-orang yang bertugas untuk menyelesaikan permasalahan semua anggota tanpa terkecuali. Sejak beberapa tahun lalu Gento berjumlah 5 orang, tapi tahun 2018 ini kamu resmi sebagai anggota baru,"

MALEVOLENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang