18 | Ailee Anak Alim!

384 29 26
                                    

"RENTANGKAN TANGAN SEMUANYA!" seru guru olahraga, Pak Gandy agar suaranya terdengar hingga ujung barisan.

"Ini barisan cewek, gila! Kenapa lo kemari?" titah Cheryl saat melihat Aldo berada di dekatnya.

"Oh iya lupa!" celetuk Aldo lalu mencari barisan yang sesuai dengan gender-nya.

"Habis rentangkan tangan ngapain, Pak? Pegal nih tangan!" cetus Jojo.

Tampaknya sang guru tidak merespon Jojo, ia sibuk mendiskusikan sesuatu dengan guru BK sekolah.

"Oke anak-anak, ada sedikit tambahan. Berhubung guru olahraga dari kelas B IPS 12 tidak datang maka olahraga kita hari ini digabung dengan kelas mereka, bagaimana?" tanya Gandy.

"Gak apa-apa sih Pak, makin rame makin seru," respon Jihan.

Murid kelas B IPS 12 segera bergabung menuju lapangan inti. Mereka juga langsung membentuk barisan sesuai aba-aba dari ketua kelas.

Gandy segera mengecek siswanya lalu bertanya, "kelas B-12 udah lengkap semua?"

"Kurang 4 orang lagi, Pak!" tutur ketua kelas memberitahu.

"Di mana mereka?" ujar Gandy.

"Gak tahu Pak, dari pelajaran pertama mereka gak ada di kelas," sahut ketua kelas itu lagi.

"Siapa aja orangnya?" Gandy bercakap.

"HALO GUYS!" teriak seorang pemuda tampan dari belakang, seluruh siswa spontan menoleh padanya. Dia adalah Blake bersama tiga rekannya yang lain yakni Carlos, Jordan, dan Arsen.

"Ih mampus ada guru, njing!" kata Jordan dengan langkah tertahan, diikuti oleh Arsen dan Blake. Tidak dengan Carlos yang justru berjalan santai untuk ikut berbaris.

"Kalian yang empat orang kemari!" perintah Gandy.

Carlos and the gang berjalan ke depan, mendekatkan diri pada Gandy dan menjadi pusat perhatian.

"Dari mana saja kalian?" ujar guru olahraga tersebut.

"Tadi kami ganti baju, Pak," jawab Jordan.

Gandy tahu bahwa keempat orang ini adalah murid-murid nakal di sekolah. "Oh ya? Selama itu kalian ganti baju?"

"Kami juga dipanggil guru tadi Pak, makanya lama," cakap Carlos mengarang sesukanya.

"Kalau gitu ambil barisan kalian sesuai kelas kecuali kamu, kamu pimpin pemanasan sekarang!" tutur Gandy sambil menunjuk Blake. Tentu pria itu tidak menolak ia justru menerimanya dengan senang hati.

Carlos berbalik badan dan mendapati Seryn berbaris di posisi paling depan. Ia pun bertanya-tanya dalam hati, mengapa Seryn berada di sini? Bukankah ini pelajaran olahraga kelasnya?

Ia pun menyadari satu hal, bukan hanya satu kelas yang berada di sini, melainkan dua kelas sekaligus. Arah mata Carlos langsung tertuju pada sosok perempuan cantik di barisan belakang yang sedang melihatnya dengan wajah datar.

Carlos menelan salivanya, ini lebih mengerikan dari preman gelandang yang mencoba mencegatnya tengah malam. Seorang Ailee menatapnya datar? Oh tidak! Apa dia marah?

Arsen, Jordan dan Carlos pun berbarisan paling belakang, tempat kelas mereka berkumpul.

"Oke, sekarang ikuti gerakan gue!" pinta Blake sebagai pemimpin pemanasan.

Mulai dari gaya zig-zag, monyet menari, sampai gerakan yang tidak dapat ditiru ia peragakan di depan.

"Woy! Lo bagus dikit kenapa? Lo nari balet atau pemanasan sih?" protes Wahyu.

MALEVOLENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang