"AILEE.. AILEE!"
Teriakan super kencang dari dua orang anak laki-laki yang kini berdiri di depan pintu kelas A IPA 12 sukses membuat seisi ruangan terkejut. Mereka adalah anak kelas tetangga, B IPS 12, Blake dan Arsen.
"Apaan sih? Gue terkejut tahu gak!" balas Ailee.
"Itu—di belakang sekolah—" ucap Arsen tidak berbicara jelas karena dirinya berburu nafas akibat berlari kencang tadi.
"Kenapa di belakang sekolah? Tukang kebun ciu—hmm!" Cheryl buru-buru menyumpel mulut Sharon dengan tangannya. Kadang mulut Sharon memang sedikit meresahkan.
"CARLOS BERANTEM DI BELAKANG SEKOLAH!" teriak Blake setelahnya.
"APA?!" jawab Ailee terkejut.
Bukan hanya Ailee, namun seisi ruang kelas juga ikut berlari menuju lokasi yang dimaksud. Seksi dokumentasi, tim sorak, tim kepo, dan lain-lain semua keluar melihat acara yang sebenarnya bukan hal baru lagi.
Terlihat dua orang pria sedang beradu jotos di sana. Mereka saling melayangkan tinjuan satu sama lain namun tidak ada yang berani melerai.
"Carlos!" jerit Ailee berusaha menandingi suara sorakan penonton demi memanggil nama cowok itu.
Namun tampaknya sang pemilik nama tidak mendengar suaranya. Ia masih sibuk menghantam lawannya dengan tangan kosong.
Ailee menerobos kerumunan secara paksa agar mendapatkan posisi paling depan. Ia melihat hidung Carlos mengeluarkan darah akibat satu pukulan dari lawan mainnya.
"Stop!" seru Ailee melangkahkan kakinya mendekati mereka, namun seseorang menahannya.
"Jangan, bahaya! nanti kalo lo kena pukul gimana?" kata Seryn yang menangkap tangan Ailee.
Ailee tidak menggubris, ia tetap maju mendekati dua pria itu tanpa rasa takut kemudian mendorong kedua dada mereka cukup kuat.
"CUKUP!" ujarnya.
"Lo yang mulai duluan!" sentak pria yang menjadi lawan mainnya Carlos. Dia adalah ketua kelas C IPS 12, Steven Putra.
"LO YANG DEKETIN CEWEK GUA BANGSAT!" balas Carlos tak kalah kuat.
"Lo!" Steven mencoba untuk memukul kembali Carlos, namun terhalang oleh Ailee yang mencoba melindungi pemuda itu.
"Gue bilang cukup!" ucap Ailee geram.
"Apa lo, hah?" cetus Carlos yang tetap saja melawan Steven dan tidak mendengarkan perkataan Ailee. "Dasar lo aja yang iri sama gue, anjing!"
Steven membuang air liurnya ke sembarang tempat. "Najis iri sama orang kaya lo!"
"KALO GITU LO GAK USAH DEKETIN AILEE, BANGSAT! DIA PUNYA GUE!" seru Carlos dengan emosi yang menggebu-gebu.
"LO SIAPA, HAH? SUAMINYA?!" jawab Steven lagi.
"Gua pacarnya, satu-satunya pacarnya! Dan lo itu cuma sampah, gak guna!" ketus Carlos mulai memainkan jari telunjuknya.
Steven terdiam seribu bahasa, itu adalah fakta yang harus diterima oleh semua orang. Kemudian Carlos merangkul Ailee untuk melangkah pergi meninggalkan Steven bersama kerumunan.
"Udah? Segitu doang tenaga lo?" kata Steven tak ingin mengakhiri perkelahian.
Carlos yang terpancing langsung menendang dada Steven hingga pemuda itu tersungkur ke tanah. Tidak sampai situ, Carlos bahkan memukuli habis wajah Steven sampai tangannya sendiri memar.
"Astaga, Carlos, Steven! Udah, Nak!" ujar Karen yang terkejut melihat penyebab kerumunan ini.
Xerano dan Rav berusaha melerai keduanya. Mereka sama-sama memberontak hingga Carlos tidak sengaja memukul lengan Xerano yang sedang berusaha menjauhkannya dari Steven.
KAMU SEDANG MEMBACA
MALEVOLENT
Romance[17+] 𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘶𝘭𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘪𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘣𝘶𝘴𝘢𝘯𝘢. ᴅᴏɴ'ᴛ ᴄᴏᴘʏ ᴍʏ sᴛᴏʀʏ, ᴘʟᴇᴀsᴇ! #01 in student (06.08.2021) #01 in intel (05.11.2021) #01 i...