thank you so much for waiting
this story, luv!!• • • •
Franklin membuka jendela membiarkan udara pagi mengisi kamarnya dan membelai halus kulitnya. Secangkir kopi hitam yang menemaninya membuat Franklin begitu semangat memulai hari.
Pria itu menyenderkan tubuhnya pada jendela sembari menatap beberapa pemandangan di sekitar. Ada sekelompok anak muda yang sedang berlari pagi, beberapa orang tua yang melakukan senam, dan banyak lagi.
Franklin menatap lurus ke depan, jendela kamarnya yang sejajar dengan jendela kamar Claudy membuatnya dapat melihat apa yang sedang dilakukan gadis itu. Sama sepertinya, Claudy sedang berdiri di depan jendela tanpa membukanya. Ia menghadap ke arah Franklin dengan menampilkan senyum terbaiknya. Lelaki itu pun membalas senyuman Claudy dengan tersenyum tipis. Ia juga melambai pada gadis itu walaupun Claudy tidak membalas lambaian tangannya.
Sudah jam 7 pagi, waktunya ia mandi dan bersiap untuk berangkat kerja.
• • • •
Setibanya di sekolah, Xerano meletakkan barang-barangnya di ruangan pribadi lalu bersantai sejenak di kursi eksekutifnya. Jam pertamanya kosong alias tidak mengajar di kelas manapun, jadi Xerano memutuskan untuk memantau perkembangan nilai murid didik kelasnya, B IPS 12 yang sudah para guru lain berikan padanya kemarin malam.
Tidak ingin membohongi diri sendiri, nama awal yang Xerano lihat pasti keempat siswa supernaturalnya yaitu Carlos, Jordan, Arsen, dan Blake. Sebenarnya Xerano mengerti akan kenakalan remaja karena dia juga melakukannya dulu saat masih SMA. Tetapi apakah kericuhan yang mereka buat sebanding dengan nilai belajar atau tidak, itu yang menjadi masalah.
Suasana ruang kerjanya hanya diisi oleh keheningan. Sangkin heningnya, Xerano sampai dapat mendengar suara-suara bervolume lembut seperti hembusan nafas seseorang.
Hey!
Xerano mendengar hembusan nafas seseorang di ruangannya.
Ia sadar itu adalah hal yang aneh. Xerano langsung menghentikan kegiatannya dan menajamkan pendengarannya. Bukan hanya suara hembusan nafas, bahkan suara deheman halus juga terdengar olehnya.
Pria itu mendorong tubuhnya bersama kursi hingga mundur agar dapat mengamati saksama ruangan itu. Hanya ada dirinya yang berada di sini, lantas dari mana suara ini berasal? Dari luar? Tidak mungkin ia dapat mendengarnya jika dari luar karena suara ini sangat halus nyaris tak terdengar. Pasti sumbernya berasal dari ruangan ini.
Akhirnya Xerano berdiri dan menaruh curiga pada lemari-lemari bukunya. Walaupun merasa tidak yakin, Xerano tetap melangkah maju guna memeriksa. Lemarinya terlihat baik-baik saja tanpa kejanggalan sedikitpun dan suara-suara itu juga mendadak hilang. Mungkinkah itu hanya halusinasi? Namun pikiran itu terpatahkan seketika saat melihat seorang gadis berambut panjang tengah tertidur di sela-sela jarak lemari satu dengan lemari lain.
"Astaga!" pekik Xerano kaget. Ia segera menyingkirkan helaian rambut gadis itu demi melihat wajahnya. Rasa kagetnya bercampur dengan rasa panik saat melihat perempuan tersebut adalah,
"Ailee?!"
Xerano menepuk-nepuk pipi gadis itu berusaha membangunkannya. "Ailee, bangun! Kamu sedang apa di sini?"
Namun gadis itu tak kunjung sadar. Xerano sampai memeriksa denyut nadinya, ternyata remaja itu masih hidup dan bernafas dengan normal.
"Ayo bangun, Ailee!" ujar Xerano sambil menggerak-gerakkan wajah Ailee ke kanan-kiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/242302592-288-k487578.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MALEVOLENT
Romance[17+] 𝘒𝘪𝘴𝘢𝘩𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘶𝘭𝘢 𝘬𝘦𝘵𝘪𝘬𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘯𝘨𝘶𝘯 𝘥𝘪𝘱𝘦𝘭𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘣𝘶𝘴𝘢𝘯𝘢. ᴅᴏɴ'ᴛ ᴄᴏᴘʏ ᴍʏ sᴛᴏʀʏ, ᴘʟᴇᴀsᴇ! #01 in student (06.08.2021) #01 in intel (05.11.2021) #01 i...