Selepas makan malam bersama dengan Seonho, Lisa mulai kembali bekerja di pasar daging yang hanya buka pada malam hari itu setelah kemarin sempat absen.
Beruntungnya Lisa karena atasan gadis itu cukup baik dan memaklumi Lisa. Hingga dia hanya perlu meminta maaf dan kembali bekerja.
"Lisa, Jiwon bilang dia tak bisa menghubungimu." Atasan sekaligus teman Jiwon itu berucap pada Lisa.
Gadis itu baru ingat bahwa ponselnya memang mati setelah berteleponan dengan Chaeyoung pagi tadi. Dia juga tak ingat bahwa harus mengisi daya ponsel itu.
"Bisakan aku meminjam charger?" pinta Lisa dan diangguki segera oleh sang atasan.
Karena sedang tidak ada pembeli, Lisa mulai mengisi daya ponsel dan menyalakannya. Betapa terkejutnya gadis itu ketika ada banyak sekali pesan dari Jennie yang tampak memakinya.
Jennie🌪
last seen at 19.11 KSTYa! Kau kemana? Aku menunggumu di depan cafe. - 05.21 KST
Atasanmu bilang kau sudah pulang. Kenapa tidak bisa ditelepon? - 05.37 KST
Ya! Anak nakal! Jangan membuatku khawatir. Kenapa tidak ada di rumah? - 06.01 KST
Sungguh, jika kita bertemu aku akan mengutukmu. - 06.03 KST
Lisa terkekeh setelah selesai membaca deretan pesan itu. Dia sungguh merasa terhibur bila membuat Jennie kesal. Raut wajah gadis berpipi mandu itu pasti menggemaskan saat mendumal kesal padanya.
Tidak berniat membalas pesan-pesan singkat Jennie, gadis berponi itu memilih mendial nomor Jennie saja. Tidak membutuhkan waktu lama, panggilan itu diangkat.
"Kau dimana?"
Bukan seperti harapannya, justru suara dingin lah yang menyambut Lisa. Bukankah seharusnya adalah omelan gadis berpipi mandu itu yang hadir?
"Bekerja." Tapi Lisa tetaplah Lisa. Dia hanya menjawab dengan santai pertanyaan dingin Jennie.
"Dimana?" Faktanya. Sampai sekarang Jennie memang tak tahu dimana tempat baru Lisa untuk bekerja. Karena Lisa pun tak pernah memberitahu, dan tak pernah memperbolehkan Jennie mau pun Jisoo mengantarnya ke pasar daging itu.
"Untuk apa?"
"Katakan saja dimana tempatnya!"
Kedua mata Lisa mengerjab ketika mendengar bentakan itu. Seingatnya Jennie tak pernah membentaknya. Dan ini untuk pertama kalinya. Lisa sungguh terkejut.
"Aku kirim melalui pesan saja." Dia segera mematikan panggilan itu.
Ada rasa sesak yang menyelinap di dalam hatinya ketika menerima bentakan dari Jennie. Padahal saat sang ibu memarahi Lisa, rasanya tak sesakit sekarang.
"Heish! Ada apa dengaku?" gerutu Lisa seraya kembali berkutat dengan pisau dan daging. Karena tak berapa lama pembeli mulai datang.
Pasar daging itu terkenal unik. Karena mereka akan buka saat malam menjelang. Tapi anehnya, tempat itu selalu ramai dengan pengunjung. Karena nyatanya daging adalah makanan yang seakan wajib di meja makan setiap orang Korea.
Pisau milik Lisa dan sang atasan saling bersahutan. Di booth itu, atasan Lisa memang terjun langsung ikut membantu Lisa memotong daging yang dipesan pelanggan.
Atasan yang cukup muda, karena lelaki itu adalah teman dekat Jiwon. Tidak heran ketika Lisa tiba disana, teman Jiwon langsung menerimanya sebagai pegawai.
"Ada yang bisa ku bantu, Nona?" Suara Doyoung, atasan Lisa terdengar menyapa pembeli yang baru datang.
"Bisakah aku meminjam karyawanmu sebentar?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Piece ✔
FanfictionPuzzle tidak akan pernah utuh jika salah satu hilang. Seperti mereka, yang tak akan bisa menjadi utuh jika terpisah. Mereka adalah Puzzle, yang seharusnya menyatu sejak awal.