01.ganendra

152 24 0
                                    

G5 memasuki sekolah mereka bersamaan, membuat atensi semua murid SMA jayakarta menatap mereka penuh kagum dan ada yang ketakutan

Tampilan mereka yang jauh dari kata rapih itu membuat kesan bad boy.

"Anjay gua merasa ganteng gini" Gumam gala menebar pesona dengan melambai-lambai kan tangannya

"Ganteng masih hasil dari patungan aja jangan sok keras"ledek gyan

Gala yang tak Terima langsung menggeplak kepala gyan " Diem lu pantat petrik! "

"Dih bacot juga upil naruto! "

"Diem bisa gak sih, bacot aja! " Kesel gasendra

"Mampus! Kan udah kena marah" Ledek Garvin

"Udah vin gak usah ikut-ikutan! " Peringatan ganesh yang di bales cengiran oleh Garvin

Kini mereka sudah duduk di bangku paling pojok, bangku anak-anak setan, yang selalu berisik, gua yakin kalian kalau sekolah pasti ngincer tempet duduk paling belakang terus pojok kan?

"Messi" Sapa wanita bobrok nan sedikit polos, siapa lagi kalau bukan.. Lavanya

"Misi goblok" Koreksi gala, menimpuk pala lavanya menggunakan gumpalan kertas

Lavanya menangkis kertas tersebut, dan langsung duduk di sebelah Ganesh, karna emang dia duduk di sebelah es bernyawa itu

"Bang Ganesh lavanya datang, teroreroreret" Nyanyi lavanya seraya menggoda tumpukan es itu

"Njir bang ocit dan munaroh ribbon" Tawa gala. Diantara mereka berlima hanya Ganesh dan gasendra lah yang seperti es batu

"Lu wakwaw nya" Timpal gyan

"Lo mancung" Tuding gala menunjuk gyan

"Gua sapa? " Tanya Garvin, gala berpikir sebentar untuk mengingat siapa saja pemeran film legend itu "lo pohon yang deket rumah munaroh itu" Bukan, bukan gala yang menjawab melainkan lavanya

"Whaha anjg, jangan pohon terlalu bagus, lo jadi itu loh sapa sih yang nenek nya itu, yang mau naek haji itu" Bingung gala menggebrak meja berpikir

"Tukinem" Kesel Ganesh karna setiap pagi dirinya harus mendengar bacotan sahabatnya dengan satu cewek gila yang suka sekali mengganggunya padahal wanita lain tak ada yang berani mendekatinya

"HAHAHA" tawa keempat orang kurang obat itu, lavanya sampai memegang perutnya yang keram karna tertawa seraya memukul lengan kokoh Ganesh, sudah biasa dia lakukan walau nanti pasti Ganesh akan marah

"Ck" Ganesh menghempaskan tangan lavanya kasar hingga tak sengaja terbentur meja, Ganesh tak peduli, toh salah lavanya sendiri, bodoh sekali! Udah tau dirinya jijik dengan wanita tapi tetep aja megang-megang

"Aww!! Dasar gak punya perasaan" Kesel lavanya, mengusap sedikit tangannya yang ke biruan

"Gak papa? " Suara dingin milik gasendra menyapa indah pendengaran lavanya

Lavanya hanya menunjukkan cengirannya "gak papa! Cuman ada yang gak tau diri gak minta maaf" Sindir lavanya menatap Ganesh melalui ekor matanya

Ganesh menatap tajam lavanya "apa?! Gak suka lo? Kalau gak suka silahkan pergi dari sebelah gua! "

"Dih dasar raja iblis, ketua perkumpulan setan, raja neraka, ibu bapaknya jin! " Umpat lavanya dengan suara kecil

"Lo ngomong apa?! "

Lavanya menggeleng "ngomong bang ocit jangan marah-marah mulu dong munaroh jadi sedih nih" Jawabnya yang membuat gala, Garvin, dan gyan menutup mulutnya berusaha tidak tertawa, mereka Mengekspresiasikan keberanian lavanya yang sangat berani terhadap Ganesh

"Ck! Sekali lu manggil gua ocit gua pastiin besok lu udah gak bisa ngomong! "

Lavanya menatap Ganesh menantang "gak takut, wlee" Lavanya menjulurkan lidahnya saat diakhir ucapannya

"Diem-diem woy bu melati menuju kelas! " Teriak raka ketua kelas

---

"Ckckck.. Kak Ganesh ganteng banget yah" Bisik salah satu murid yang masih bisa di dengar oleh mereka semua termaksud lavanya, lavanya selalu saja bersama G5 karna dirinya yang tidak mempunyai teman, karna apa? Karna dia miskin!

"Iya tapi sayang gak bisa di deketin"

"Iya mending sadar diri gak sih, dari pada kayak cewek yang 'itu' tetep ngejer Ganesh padahal mah Ganesh nya risih" Bisik murid yang bernama Vina yang bisa di dengar dengan jelas

Gala yang mendengar ingin menghampiri mereka, melabrak mereka tapi dia melihat tatapan Ganesh yang seperti berkata 'diem aja udah! '

"Ck.. "

---
Sesampainya di kantin seperti biasa mereka ber6 duduk satu meja, biasanya mereka akan bergantian siapa yang akan memesan makanan, dan kali ini giliran lavanya yang memesan

Kini lavanya sudah tenggelam dalam kerumunan orang orang yang sedang memesan makanan "target kita kali ini sapa nih? " Tanya Gavin, target? Iya target! Target untuk mereka palakin

"Tunggu bentar lagi" Dingin Ganesh, dan tak lama datang lah tiga orang wanita yang memakai pakaian cukup ketat seraya jalan memasuki kantin dengan memajukan dadanya

Ganesh memberikan isyarat lewat matanya "bilang aja bang ocit mau bales dendam karna munaroh tadi di gibahin, haha" Tawa gala lalu berjalan pergi meninggalkan Ganesh yang ingin marah

"Hai" Sapa Garvin kepada Vina yang membuat wanita itu salting sendiri karna semua anggota inti ganendra kini menghampiri nya "i-iya garvin kenapa? " Ucapnya malu-malu anjing

"Gak usah sok malu-malu kayak gitu deh! Geli gua liatnya" Suara dingin milik Ganesh menusuk indra pendengaran Vina, membuat semua yang dengar ketakutan kecuali teman-temannya

"Eh.. Ada apa yah? " Takut Vina, sekarang dia merasa ada yang tidak benar, tadi dia pikir mereka ber5 tertarik dengannya mangkanya menghampiri dirinya

"Mana duit lo! " Bentak gasendra membuat Vina terlonjat kaget "cu-cuman bawa dikit sen! "

"Sen san Sen! Apaan anjirr sok deket juga! " Timpal gala "mana cepet duit lo bertiga! " Lanjutnya

Mereka bertiga dengan terpaksa memberikan uang 50 ribu dari saku mereka masing-masing "anjir segini nih uang saku orang kaya?! " Remeh gyan

"Sisa nya buat kita makan"

"Yang nyuruh kalian sisain duit kalian siapa?! Sini cepet kasih duit kalian semuanya! " Bentak Ganesh yang membuat meraka memberikan semua uang jajan mereka, setelah itu dengan tak berperasaan nya mereka ber5 pergi meninggalkan mereka begitu aja, duduk kembali di bangku yang sudah ada lavanya dan makanan mereka Masing-masing

"Kalian gak kasian apa? " Lavanya sudah tak kaget lagi jika melihat cowok-cowok itu malak, bahkan tawuran aja dia sering liat
"Untuk Spesies cabe kayak mereka gak ada kata kasian! " Jawab gala

"Katanya anak orang kaya masa malak" Ledek lavanya "kenapa lo gak suka?! Gampang tinggal jauhin kita orang susah amat! " Ngegas Ganesh

"Woo santai jamet, gitu aja emosi" Lavanya mengangkat tangannya ke udara seperti mengisyaratkan 'santai'
"Tadi pagi jadi ocit sekarang jadi jamet, Ganesh gak punya harga diri di depan lavanya" Ucap gala yang di setujui oleh gyan dan Garvin, cewek mana yang berani ngomong Ganesh jamet? Yah lavanya!, papah nya aja kalau ngomong yang nyakitin hatinya, Ganesh bakal cari cara buat bales dendam, nah sekarang? Lavanya itu siapa? Sangat berani sekali!

-----

Tbc

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang