05. mamah

69 14 0
                                    

.
Lavanya sudah berada di meja makan seraya memakan nasi goreng buatannya sementara ganesh? Dia belum keluar kamar dari tadi

"Sabar anya! Mungkin dia masih pake baju, awas aja lima menit lagi gak keluar tuh orang, gua pastiin suara indah gua yang keluar" Gumamnya

Kini sudah lima belas menit berlalu, bahkan nasi goreng lavanya sudah abis dan sudah ia cuci piring kotor

Lavanya menyeringai di depan pintu kamar ganesh, menggulung lengan tangannya dikit lalu "GANESH! BANGUN! LO PIKIR LO PUTRI TIDUR, TIDUR APA MATI SIH?!! " teriaknya sangat kencang bahkan bisa terdengar oleh unit lain

Ceklek
Ganesh keluar dengan masih membawa bantal dan matanya masih belum terbuka "berisik! Ganggu aja! "

"Eh prinses udah pagi! Bentar lagi kita telat! " Kesel lavanya melihat jam nya yang menunjukkan pukul 06.45. 20 menit lagi bel

"Hm! " Ganesh membuka matanya lalu melempar bantal yang dia bawa ke muka lavanya, lalu kembali menutup pintu kamar nya

"Dasar iblis! " Teriaknya menendang pintu kamar Ganesh, lalu membalikkan badanya hendak duduk di sofa tapi pergelangan tangannya di tarik oleh seseorang dan..

HAP
Lalu di tangkap, eh salah!

Ganesh memeluk tubuh lavanya erat, menghirup wangi sampo lavanya yang tercampur dengan parfum zwitsal

Lavanya bingung, tapi tetep membalas pelukan Ganesh. Dia merasa tubuh Ganesh sedikit bergetar "kenapa? " Tanya lembut seraya mengelus punggung Ganesh

Ganesh tak menjawab malah semakin mengeratkan pelukan mereka "gak usah sekolah" Bisiknya

"Kenapa emang? "

Ganesh melepaskan pelukan nya. "Ganti baju gih!, gua mau ngajak lo ke suatu tempat" Ucapnya lalu masuk kembali ke kamarnya

----
"Gua sama lavanya gak sekolah lo izinin kita orang berdua, bilang apa kek seterah lo! " Ucap Ganesh menelpon garvin

"Ke makam nyokap lo? Kita orang ikut! Sekalian do'ain nyokap lo"

"Gak! "

"Ayolah nes! Biasanya kan setiap tahun juga kita ke makam nyokap lo bareng-bareng"

"Ck.. Seterah! " Setalah itu Ganesh menutup panggilannya sepihak

----
Ganesh menarik tangan lavanya untuk memasuki area pemakaman. Yang tanpa sadar membuat lavanya takut

"Nes ini lo gak mau kubur gua idup-idup kan" Bisiknya

"Kalau juga gua mau yah seterah gua" Jawabnya, membuat hati lavanya lega bukan takut aneh? Iya lah!

Lavanya dan Ganesh berhenti di makam seseorang dengan batu nisan yang sudah tidak tampak siapa namanya

"Ini makam nyokap gua"

Lavanya menatap nisan itu, namanya tak ada, tapi tanggal wafatnya ada. "Kenapa cuman ada tanggal wafatnya? " Lavanya berjongkok mencabuti rumput kecil yang tumbuh di sekitar makam

Ganesh menggeleng, dia tak tau! Mungkin ayahnya sengaja menyembunyikan siapa nama mamahnya

"Lo gak tau nama mamah lo? " Tanya nya lagi yang dibalas anggukan oleh Ganesh

"Bahkan semua tentang mamah gua, gua gak tau! " Lirihnya.

Lavanya mengangguk "kita sama yah nes! Tapi bedanya lo masih punya ayah sedang kan gua gak punya! " Ucap lavanya tersenyum

"Lo masih bisa senyum? "

"Loh kenapa enggak? Kalau dunia ini di turutin sedihnya apa pun keadaannya nanti kita bakal ngerasa kurang, sedih, gak bersyukur! "

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang