32. kita yang tersakiti

24 5 0
                                    

Jantung itu berdetak dua kali lipat, tentang rasa takut bercampur khawatir melanda

Kita memang saling menggenggam, namun ada kalanya kita harus melepas, merela yang sudah seharusnya pergi

"Jangan kenapa-kenapa" Kata itu terus terapalkan di dalam diri nya

Jangan lagi redup, bahkan mati

-----

"Sus! Pasien tabrak lari di mana?! "

"Maaf mas, ada dua orang hari ini yang ke tabrak" Jawab sang suster

"Keadaan keduanya kayak mana? " Tanya Ganesh

"Yang lelaki meninggal, baru saja di bawa kesediaanya mas, kalau yang perempuan baru aja di lariin ke ICU "

"Makasih Sus"

Tanpa banyak kata, Ganesh segera melanjutkan langkahnya, langkahnya seolah memberat, setiap detik seolah bergerak lebih cepat dari biasanya, seolah ikut menyorokkan kesedihannya

Langkah Ganesh terhenti saat melihat notif HP nya, sudah jatuh tertimpa tangga, hari ini fisiknya tak sakit sedikitpun, namun hatinya remuk redam, semuanya hilang

Ganendra

Gasendra
Maaf

Garvin
Sen
Lo dimana?
Gua susul

Gyan
Untuk semuanya kalau abang gua ada salah gua minta maaf yah, jenazahnya akan di kebumikan besok

Tifal
Inalilahi wainnailaihi rojiun
Turut berduka cita yah bang

Cakra
Lah gala?
Kenapa?
Tadi sore masih nongkrong bareng
Tadi dia pamit mau balik, napa jadi gini?

----

Ganendra cacat, tak lagi bisa mengepak semegah sebelumnya, mataharinya sirna, bukan tenggelam lalu terbit lagi, namun hilang, sirna di telan maut

Dan, selesai

Sama seperti lagu nadin

Ku pergi duluan, kau kan menyusul kan?

Ganendra 5 selamanya tetap 5

Dering telpon masuk dari Garvin, segera mungkin Ganesh angkat telpon dari sang empu, berharap itu semua hanya bohong semata

"Nesh, kita semua udah di rumah gala, lo dimana? "

"Gak ini lagi prank kan anjing?, tadi sore gala masih ada, kita masih rapat bareng, masih tos bareng, masih ketawa bareng, gak mungkin! "

Nyatanya pertemuan tadi sore pertemuan terakhir mereka, nyatanya tos mereka tadi sore, adalah tos perpisahan

'One to end' nyatanya kata itu tak di emban salah satu anggota inti ganendra

"Nesh, kesini dulu yah, gala bener-bener  udah pulang" Lirih Garvin, hatinya ikut berdenyut sakit saat mengatakan itu, kata yang tak pernah mau ia ucapkan, namun sial keadaan memaksa

putra gala purnama
Nama itu kian abadi terpahat di batu nisan
Lelaki sederhana dengan segudang keceriaan nya kini telah pulang, pulang lebih dulu meninggalkan mereka yang tak pernah siap

20-04-2002
04-04-2020

Nyatanya umur lelaki itu kandas di akhir 17 tahunnya

Banyak rencana yang sudah pasti ikut kandas bersamaan dengan nafas terakhir nya

"Gua otw" Pikirannya sekarang kalut, apa ia terlalu serakah hingga harus ada yang hilang, namun salahkah ia ingin bahagia?

Langkah lunglai itu melangkah menuju parkiran, jika ia melanjutkan langkahnya ke ICU ia takut habis dari sini ia nekat untuk ikut bersama mereka yang lebih dulu

"Nesh! " Teriak itu melonglong tegas di lorong rumah sakit

Tubuh tak berdaya itu kembali menegang, berharap yang ia dengar kenyataan, sesegera mungkin Ganesh membalikkan badannya, menatap yang ia cari, seragam sekolahnya penuh dengan darah, penampilannya jauh dari kata baik-baik saja

Ingin sekali ia mendekap surai itu, namun dirinya bagai membeku, tak bisa di gerakkan bahkan sedikitpun

Hap

Peluk hangat itu, menjalar di tubuh lelaki itu, meraup kembali kesadaran seutuhnya, pelukan yang selalu ia damba

"Nya" Lirihnya tanpa membalas pelukan itu

"Nesh"

"Ini kamu?, beneran kamu? " Tanya Ganesh meraup wajah lavanya

"Iya, ini aku, selamanya aku bakal ada "

"Nya, kamu... " Ucapnya terhenti, banyak pertanyaan yang ia tanya, namun urung

"Nesh kita ke rumah gala sekarang yah" Ucap lavanya kembali mengingatkannya dengan lukanya

"Kita ke apart dulu yah, baju kamu banyak darahnya" Ucap Ganesh menggandeng jari jemari lavanya

------

Bang, lo bangun yah?
Setelah lo bangun gua gak akan pernah sinis lagi kayak sebelumnya
Lo mau manggil papi bapak juga gak papa, gua gak marah
Lo selalu jadi motivasi gua bang

Tidur yang tenang
Lo lebih baik sih dari gua, jadi lo duluan kan anjing!

Bang setelah ini, gua gak punya motivator di hidup gua lagi, jadi gua harus kayak mana? Harus kemana?

Bang jangan hilang sendiri, gua juga mau..

Selamat tidur matahari ganendra

-------
Tbc
.
.
.

Gala kesayanganku, selamat melenggenda

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang