10. ayah?

54 12 0
                                    

Lavanya sedang memainkan HP ganesh seraya tiduran di sofa apartemen, sementara ganesh? Dia sedang memasak mie instan untuknya dan lavanya

"Nes gua mie nya setengah mateng yah, pake kuah dikit! " Teriak lavanya, gak tau diri udah nyuruh banyak mau lagi

"Enak juga punya pacar, bisa di suruh-suruh, haha"

Aktifitas lavanya terhenti saat ada seseorang yang menelpon HP ganesh "ayah? " Gumam lavanya membaca nama yang tertara di layar ponsel ganesh

Lavanya menatap ganesh yang sedang sibuk "gua angkat aja deh" Lavanya mengangkat panggilan dari ayah ganesh lalu mendekatkan HP ke telinganya

"Dasar kamu anak kurang ajar!! Seharusnya dulu kamu ikut mati sama ibu kamu yang jalang itu!!, dimana kamu sekarang hah?!! Pulang kamu! Dasar bikin malu aja! Gak guna, nyusahin!! "

Tubuh lavanya menegang, tangannya mati rasa. HP ganesh hampir saja jatuh dari genggamannya, apakah setiap orang tua sejahat itu? Dia tak pernah merasakan kasih sayang orang tua, apakah orang tuanya juga begitu? Apa orang tua nya sejahat itu? Mencaci anaknya, yang seharusnya tidak pernah keluar dari mulut mereka? Sekarang dia tau bagaimana rasa sakit yang ada di hati ganesh!

"Nya? " Panggil ganesh membuat lavanya kembali tersadar. Dia menatap ganesh dalam, lalu dia memeluk lelaki itu erat

"Tadi ada yang nelpon"

"Siapa? " Tanya ganesh tanpa melepaskan pelukan lavanya malah kini dia membalas pelukan itu. Pelukan yang selalu memberinya rasa nyaman dan aman yang tak pernah ia rasakan

"Ayah... Nes kalau lo mau cerita, cerita sama gua"

Ganesh melepaskan pelukan mereka, mengambil HP nya, dan ternyata telpon dari ayahnya sudah terputus. Dia memijit sebentar keningnya, lalu menatap lavanya yang tertunduk, lalu dia menarik tangan lavanya agar duduk di sebelah nya

"Dia ngomong apa? "

Lavanya menatap ganesh, lalu menggenggam tangan lelaki itu "setiap orang tua sejahat itu kah? "

Ganesh mengelus tangan lavanya " Jujur nya, gua juga sama kayak lo yang gak pernah ngerasain kasih sayang orang tua. Gua selalu iri sama anak anak lain yang kalau pulang sekolah dulu di jemput orang tuanya, gua? Gua bahkan dulu gak mau pulang, setiap pulang gua bakal dapet amukan dari bokap gua, di ketawain sama ibu tiri gua" Lirih ganesh menaruh kepalanya di bahu lavanya

"Gua juga dulu Mikir setiap orang tua itu jahat, tapi ternyata gak! Gua liat ortu gala sama gyan yang baik banget, Bukan ayah atau ibu yang jahat tapi ego nya yang jahat, emosinya yang jahat, dan sifatnya yang jahat"

Lavanya mengelus rambut ganesh "kalau lo gak keberatan lo mau gak Nes cerita semuanya, hidup lo dari kecil, cerita semua luka lo"

Ganesh mengangkat kepalanya, menaruh dagunya di bahu lavanya "dari kecil gua cuman tinggal sama bokap gua, bokap gua selalu gak punya waktu, dia selalu pergi berbulan-bulan ninggalin gua yang masih kecil. Sampai gua terbiasa hidup sendiri, terus di umur gua lima tahun bokap sering pulang, tapi tengah malem, mecahin barang-barang, atau ngelukain gua"

Tanpa sadar air mata Ganesh turun, kini dia menaruh kembali dahinya di bahu lavanya " Di saat gua sekolah, Anak-anak seusia gua dianter jemput sama orang tuanya, sementara gua? Gua disuruh jalan dengan keadaan badan yang penuh lebam"

"Disaat hubungan gua mulai membaik sama bokap gua, dateng cewek yang ngerusak semuanya, dia ibu tiri gua! Dia yang ngerebut semuanya. Dia yang buat bokap gua benci lagi sama gua, dan sampai sekarang kasar sama gua"

"Mereka berdua juga yang buat gua hampir mati dulu, mereka sengaja buang gua ke jurang, dan karna itu gua yang sekarang ada, gua yang gak bisa ngendaliin emosi gua, gua yang gak kesentuh, gua yang sering bunuh orang"

Lavanya menangkup pipi ganesh, mengusap mata ganesh yang mengeluarkan air, lalu..

Cup
Cup

Lavanya mencium ke dua mata Ganesh "lo udah kuat banget Nes, lupain masa lalu. Sekarang kita sama-sama berjalan kedepan, jangan liat lagi ke belakang, kalau itu menyakitkan lupain! "

Ganesh membuka matanya, menatap wanita yang dulunya sangat ia benci, lalau memeluk lavanya erat "makasih! "

Kini mereka kembali sama-sama bertatapan, Ganesh mendekati wajahnya ke arah lavanya seraya menutup matanya, lalu...

Lavanya mendorong dahi Ganesh, membuat Ganesh membuka matanya kesal. Lavanya terkekeh sebentar lalu

Cup
Dia mengecup dagu Ganesh, lalu buru-buru menjauhkan dirinya, sementara Ganesh? Dirinya mematung, kaget. Sementara jantungnya berdetak kencang

"Ekhem.. Mana mie nya? " Gugup lavanya lalu berlari kearah dapur

----
Lavanya memakan mienya dengan lahap, sementara Ganesh hanya menatap lavanya, lalu menatap mienya seraya mengadukannya.

"Ngapa gak di makan? "

Ganesh menatap lavanya kembali, lalu dia pindah duduk di samping lavanya "mau lagi"

Uhuk.. Uhuk
Lavanya tersedak bumbu mie, yang langsung cepat-cepat di beri minum oleh Ganesh

"Mangkanya kalau makan jangan buru-buru! "

"Ck.. Ngagetin aja, apa coba yang mau lagi! "

Ganesh tersenyum lalu menunjuk bibir nya "maunya di cium di sini bukan di bawahnya"

Lavanya melotot, mati-matian dia menahan malu, dan bisa-bisanya lelaki yang di sebelahnya kembali mengungkit hal tadi

Pletak
Lavanya memukul pelan kepala Ganesh

"Huh.. Makan tuh pukulan" Keselnya, sementara Ganesh mengelus kepalanya yang tak terasa sakit sama sekali

Lavanya menunjukkan muka garangnya yang sama sekali tidak membuat Ganesh takut, malah lucu

Cup
Ganesh buru-buru mengecup bibir lavanya lalu berlari menjauhi lavanya yang masih mematung

Lavanya memegang bibir nya dengan keadaan masih kaget "bibir gua udah gak virgin lagi"

"EHH GANESH AWAS LO YAH KALAU KITA KETEMU LAGI! GUA CEKEK LO! " teriak lavanya yang bisa di dengar oleh Ganesh yang berada di dalam kamarnya

"GAK TAKUT! " balas Ganesh

"WAH!! PERANG KITA AYOK! SINI KELUAR LO!! "

"HAHA.. NANTI AJA TUNGGU NIKAH! "

"eh anjir otak gak boleh gitu" Gumam lavanya menggelengkan kepalanya

Lavanya menatap mie Ganesh yang belum di sentuh sama sekali oleh Ganesh "haha mampus lo, suruh siapa ambil first kiss gua, gak makan lo malem ini! " Gumam lavanya lalu memakan mie Ganesh

-------
Tbc

Sorry yah kalau gak nyambung

Terlalu garing

Terlalu gak nyambung

Yah begitu lah, sebenarnya banyak ide cuman nuanginnya bingung:(

Yah pokoknya jangan bosen yah!

Bintangnya jangan lupa

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang