15.dia?

41 10 0
                                    

Ganesh menambah kuat cengkraman nya di dagu wanita itu "sialan.. NGAPAIN LO SAKITIN CEWEK GUA ANJING!! " marah Ganesh

"Hahaha.. Karna gua benci sama dia, karna dia gua gak punya muka sama anak-anak sekolah lainnya, karna dia gua di bully sama kalian, dan karna bullyan kalian juga adalah salah satu alasan gua buat hancurin dia.. " Ucap wanita itu dengan semirik nya walau dagu nya sakit

Siapa dia?

Bughh

Ganesh memukul pipi bagian kiri wanita itu, Ganesh tak akan main-main jika sedang marah, mau itu wanita dan lelaki sama saja baginya

Sreet

Setelah Ganesh memukul pipi wanita itu lalu Gyan yang dari tadi memainkan rambut wanita itu menarik rambut itu sangat kuat, hingga wanita itu mendongak

"AKHH.. SIALAN KALIAN!! " teriak wanita itu

"Putri, gede juga yah nyali lo" Bisik Garvin

Yap.. Wanita itu adalah putri!

"Hahaha.. Kenapa? Kalau gua menderita berati lavanya juga harus menderita! Walau gua bakal mati disini sekarang gak papa karna sakit yang gua rasain udah terbalaskan dan juga.. " Ucap putri terhenti

Kelima lelaki itu menunggu putri menyelesaikan ucapannya, tapi nyatanya wanita itu enggan mengatakannya

Plakk... Srett

Ganesh kembali menampar wajah cantik putri lalu menggores pipi putri menggunakan pisau
"Lanjutin! "

"AKH!! GUA BENCI KALIAN!!! "

"KALIAN MAU TAU? IYAKAN?... DAN JUGA TERNYATA ADA ORANG YANG LEBIH GAK SUKA SAMA LAVANYA DAN LEBIH KEJAM, kalau gua mati setidaknya masih ada yang bakal buat lavanya menderita!! " Putri mengucapkan unek-unek nya lalu tersenyum smirik

BUGH
BUGH
BUGH
BUGH

Ganesh menancap kan pisaunya kearah perut putri lalu mengeluarkan nya dan melakukannya berkali-kali, hingga banyak darah yang merembes di bajunya, dan dengan samar-samar dia berkata "lavanya gak boleh bahagia" Lirihnya lalu matanya benar-benar menutup sempurna

"CK.. GAYA LO ANJG, GITU AJA MATI! " marah Ganesh , dan dengan berutal lelaki itu menusuk badan putri yang sudah tidak bernyawa

"Udah lah nes, udah mati juga" Garvin menepuk bahu Ganesh menenangkan lelaki itu

Ganesh menghentikan aksinya lalu membuang pisaunya begitu saja, lalu mengelap tanganya yang penuh darah dengan sapu tangan "mutilasi, terus kasih mayatnya ke orang tua nya! "

Setelah itu Ganesh pergi mendahului sahabatnya yang masih menatap mayat wanita itu "kasian yah" Ucap gala menatap mayat itu iba "gak bisa open bo lagi" Lanjut nya membuat semua yang ada di sana menatapnya jengah

"Udah lah yok balik, udah abis pertunjukan nya" Ajak gyan yang disetujui semuanya, lalu mereka menyusul Ganesh

------
Lavanya baru saja pulang dari rumah sakit sekarang, dia pulang sendiri karna Ganesh yang tak bisa di hubungi "si Ganesh pasti lagi molor di apartemen nya! " Gumamnya lalu membuka pintu apartemen itu

Sepi dan berantakan.

"Perasaan gua baru satu malem deh gak masuk nih apart, udah kayak kapal pecah aja! " Kesel Lavanya menggelengkan kepalanya

"Ganesh! " Panggilnya yang tak didapatkan sautan sama sekali "wah budeg nih anak! "

"GANESH! " teriak nya lagi lalu membuka pintu kamar Ganesh dengan tidak santai. Namun nihil lelaki itu tak ada di kamarnya

"Lah mana tuh anak? " Gumam lavanya

"Kenapa nyariin? " Suara lelaki itu berat namun dia ucapkan dengan lembut

Tangan Ganesh bertengger manis di pinggang lavanya, kepalanya ia taruh di pundak wanita itu "kok udah pulang? Kenapa gak ngapain dulu? "

"Dih!.. Lepasin dulu bisa gak? " Ketus lavanya, dia bukan tak suka, tapi Keadaan sekarang tidak bagus untuk kesehatan jantung nya

"Apanya? " Rasanya lavanya ingin mencakar wajah Ganesh, sabar!

"Ganesh.. Ih!" Rengek lavanya

"Lain kali kalau ada apa-apa bilang" Ucap Ganesh lalu melepaskan pelukan nya, setelah itu merebahkan diri nya di kasur, menutup wajahnya menggunakan sebelah tangannya

"Emang kenapa? " Tanya lavanya bingung, sepertinya dia melupakan masalah kemarin

"Gak"

Lavanya menatap Ganesh intens "kenapa? " Tanya lavanya spontan saat melihat gelagat lelaki itu yang berbeda

Ganesh merubah posisi nya menjadi duduk bersila di kasur, menatap intens mata lavanya "sebanyak apa pun orang yang benci lo, gua bakal jagain lo.. "

"Hah? Hahaha... Sumpah nes lo ngelawak? Iya sih gua tau lo khawatir sama gua karena kejadian kemarin tap--"

"Karna yang cuman boleh nyiksa sama bunuh lo itu gua" Potong Ganesh cepat lalu kembali ke posisi awalnya

"Dih! Sok iya, nanti gua tinggalin, lo nangess! "

"Tapi iya juga yah nes, gimana kalau gua tinggalin lo terus lo ngejar gua, abis itu kita buat film deh, judulnya 'bang ocit mengejar munaroh 2'" Ocehan lavanya yang nyatanya sudah di tinggal tidur oleh sang empu

"GANESH SIALAN! " Geram lavanya lalu menendang bokong Ganesh hingga terjatuh dari kasur

Brakk

Ganesh mengelus pantatnya yang terasa sakit, dan juga nyawanya yang belum terkumpul sepenuhnya

Ganesh menatap lavanya tajam, sementara yang ditatap membuang muka seperti tak bersalah "sakit yah? Gak sengaja" Cuek lavanya

"Huh! Kenapa? "

"Gak papa! Pengen aja! " Enteng lavanya

Inget kamusnya! Cewek selalu benar!

Cup

Ganesh mencium pipi kanan lavanya "pengen aja" Ganesh menirukan ucapan lavanya, lalu pergi ke kamar mandi sebelum kena amukan gorila

Lavanya tersenyum, memegang bekas ciuman Ganesh "kan jadi pengen lagi" Gumamnya tanpa sadar

"Astaghfirullah dosa, tapi gak papa lah dikit doang"

-----

Tbc

Gimana?

Cringe yah?

Ahahha buntu banget, butuh referensi, please yang punya pacar kasih tau dong gimana pacarannya

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang