23. gala

26 6 0
                                    

"Gala bolos yok" Ajak lavanya

"Sinting"

Lavanya memukul helm yang di gunakan gala, hari ini perasaan ia tak enak

"Mau ke taman" Lirihnya yang di dengar gala

" Ck nyusahin lo! "Teriak gala melajukan motor nya

----

" Turun" Titah gala

Lavanya tersenyum sekilas, lalu bergegas turun dari kendaraan gala.

Gala itu orang paling perasa menurut lavanya, walau ia tengil, menyebalkan, namun hadirnya selalu berhasil mengundang tawa

Sayangnya kita lupa, bahwa tawa berbanding lurus dengan tangis

Lavanya menatap sebuah taman yang asri, rerumputan terdapat di sana, pohon hias, bangku taman berhadapan dengan danau yang luas dan damai, dan sangat banyak penjual makanan

Mereka duduk di salah satu bangku taman. hening, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing

"Nya"

"He'em? "

"Lo anggep Ganesh apa? "

"Pacar?, apa sih gak ngerti, kenapa? " Tanya lavanya bingung

"Jangan kasian sama temen gua yah"

Lavanya menatap gala intens, Ganesh memang tak punya rumah, namun ia punya tempat pulang, walau tak berbentuk rumah, namun hangat

"Buat apa kasian sama Ganesh, kalau mau adu nasib mah, nasib gua juga buruk, siapa juga yang mau hidup gak punya orang tua, udah itu gak punya harta lagi" Ucap lavanya lalu sesegera mungkin ia merubah raut wajahnya

"Nih yah seharusnya ortu gua sedikit ngasih harta lah, rumah kek, minimal mah kalau gak mau ngurus ngasih duit, eh gua gak di kasih apa-apa, udah gak di kasih kasih sayang, duit juga gak"

"Hahaha... Emang nasib lo buruk banget deh nya, udah gitu di bully, untung cinta lo gak bertepuk sebelah tangan"

"Kalau mau gua ratapin nih hidup, capek kali air mata gua keluar, kalau bisa ngomong air mata gua pasti ngomong gini 'nih orang apasih nangis mulu, buat kerjaan aja' hahahaha" Tawa lavanya beriringan dengan tawa gala

Setelah lelah berbincang akhirnya mereka berpindah tempat, mendudukkan diri di tikar yang sudah di siapkan tukang mie ayam, beserta meja di depannya

"Gua suka makan mie ayam di sini" Ucap gala

"Berarti lo udah sering kesini dong? "

"Sering, dulu gua suka kesini sama dia yang gak bakal pernah bisa gua gapai"'

Uhuk

Lavanya terbatuk mendengar ucapan gala, ternyata benar yah kata orang, Tuhan itu adil, jika ia beruntung dalam keluarga, maka akan gagal dalam percintaannya, begitu pun sebaliknya, namun bagaimana dengan mereka yang tak beruntung tentang keduanya?

"Gak usah ngeledek" Ucap gala malas

"Hahaha gua kaget aja, ternyata lo bisa suka juga yah gal? "

"Eh si guguk lo pikir gua homogen? "

"Cocok" Jawab lavanya

Mie ayam pesanan mereka datang, satu porsi mie ayam tidak memakai sawi, kuah sedikit, dan tampak ayam yang sedikit lebih banyak, satu porsi lagi original, kalau kata gala

"Gak perlu banyak nuntut, sesuai apa yang di sajikan aja, soalnya semua sempurna sesuai porsinya"

"Nak gala akhirnya kesini lagi, sekarang udah bawa cewek baru lagi" Sapa mamang penjual mie ayam bernama mang ujang

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang