24. tentang malam itu

30 5 0
                                    

Rintik hujan menjadi melodi setiap langkah ganesh, malam ini ia kembali merasa hambar, tubuhnya sudah terbiasa akan hal menyakitkan ini.

Namun entah kenapa kini rasanya berbeda, ia memiliki arah, ia mempunyai tempat yang selalu menunggunya pulang, ia takut, takut dirinya tak bisa pulang kembali

"Nya maaf, maaf aku ingkar"

" Den!! Den ganeshh!!"teriak pria setengah baya, mengejar langkah ganesh yang gontai

Pria itu menahan tubuh ganesh, yang sudah sulit ia topang sendiri " den kita ke rumah sakit"

"Mau pulang, ada yang nunggu saya di rumah" lirihnya seraya tetap berjalan, walau harus dengan bantuan pria tua itu

"Den, kita ke rumah sakit dulu yah, yang di rumah sudah pasti aman"

"Iya" alah ganesh akhirnya

-----

"Dia anak ku!"

"Kenapa? Kamu laki-laki gak becus mas! Bahkan istri kamu aja gak bisa kamu jaga"

"Itu karna kamu!!"

"Karna aku? Bukannya mas yang bunuh dia secara perlahan? Aku cuman bantu di akhir"

Bromo mengepalkan tangannya " anakku hanya boleh aku yang melukai, dan kamu jangan sentuh anakku"

"Liat nanti, kalau anak kurang ajar kamu itu main-main aku juga bisa, why not? Ibunya aja bisa, kenapa anaknya enggak?" Sinis fera

Brak

"Sekali lagi aku ingetin, jangan sentuh anak ku!" Setelah itu bromo meninggalkan fera sendiri di sana, membawa semua amarah serta rasa kecewa

"Papah gagal"

-----

" Butuh donor ginjal pak"

"Saya ke sana sekarang"

-----

" Ganesh, kamu bilang kalau mau mati kita mati bareng kan? Maka itu jangan dulu mati, karna papah masih tetap ada"

-----

"Maaf pak, ginjal bapak dengan pasien tidak cocok" jelas sang dokter, membuat sang empu menghembuskan nafasnya kasar

"Tolong yang terbaik untuk anak saya"

"Pasti pak"

-----

Tepat pukul 03.00 dini hari ganesh mendapatkan donor ginjal, entah dari mana pria tua itu mendapatkan nya.
Dan setelah menjalankan operasi dan lain hal, ganesh sadar dari bius nya pukul 05.00

"Den ganesh udah sadar?, Mau apa den?" Tanya tama selaku bodyguard bromo yang semalam Mengantar nya ke rumah sakit

"Mau pulang" lirih ganesh

"Hehe... Kalau lagi jatuh cinta emang gitu yah den, bawaanya mau ketemu terus" becanda tama seraya mengupas kulit buah apel

"Hehe pak tama tau aja"

"Cerita dong den soal ceweknya, anggap aja bapak ini papah"

"Papah gak bisa di gantiin pak, tapi gak papa deh aku cerita"

"Dia mirip mamah pak, sama dia aku ngerasa deket sama mamah"

"Waduh, inget toh den pasangan di jaga jangan kayak tuan"lirih tama di akhir

"Hehe... Iya pak, aku sama papah memang hampir sama, tapi aku gak mau sama kayak papah"

"Gimana gak mau sama toh den, orang kowe anaknya"

"Mangkanya itu pak, kenapa harus dia yah papah saya" canda ganesh balik

Tanpa sadar, topik pembicaraan mereka sedang ada di depan pintu, mendengar semua obrolan hangat anaknya dengan orang lain, sementara dengannya? Haha

"Jangan sama kayak papah yang harus kehilangan dunia papah"

"Bulan anak mu, bolehkah aku panggil anak ku juga?, Aku merasa tak pantas, namun rasanya tak rela ia dekat dengan orang lain"

"Bulan maaf karna selalu memberimu dan anakmu luka, aku ingin juga jadi bahagia anakku, namun rasanya kalau dia dekat denganku, dia yang tak akan aman, tolong tetap sinari ia dalam gelapnya, bulan"

-----

"Halo, nesh napa?, Lo di cariin cewek lo noh, lo kemana dah?"  Tanya gala saat sambungan telponnya dengan sang empu terhubung

"Jagain cewek gua dulu hari ini"

"Dih, cewek-cewek lo, gua yang repot, lo gak aneh-aneh kan nesh?"

"Ck, pikiran lo kotor terus, males gua"

"Ya elah, ya udah jawab dulu lo kenapa? Semalem kemana? Katanya mau balik, tapi kata cewek lo semalem gak balik"

"Gua balik semalem"

" Eh ocit, cewek lo khawatir bilang lo gak pulang, ngigo ini anak, cuci muka dulu sana"

"Gua balik ke rumah bokap"

"Anjing! Kaget, ngapain cit? "

"Berenti manggil gua ocit!, Gua balik cuman mau silaturahmi"

"Alah bacot banget, rumah sakit mana?, Nanti gua sama yang lain jenguk"

"Gak usah, cuman luka kecil, lo jagain cewek gua aja, jangan kasih tau dia, nanti paling gua dah balik"

"Yoo, tapi ganti duit gua yah nesh"

"Ck, nyesel gua minta tolong lo"

"Maklum akhir bulan"

"Anak orang kayak kok kere!"

"Dih gak usah ngatain, gua jemput cewek lo tapi tf, deal gak?"

"Ya"
Setelah itu sambungan telpon ganesh mati kan secara sepihak

-----

Pacar anesh!

Sayang aku lagi di rumah gasendra
Lagi ada hal penting
Maaf yah
Jangan khawatir
Maaf semalem gak ngabarin
Maaf buat kamu nunggu

Kamu lagi main sama gala yah?
Humm:(
Beneran main?
Asik banget
Kangen

Hap fun yah
Lov!

------

Tbc
Ini semua flashback yahh^∆^
.
.
Jangan lupa vote!

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang