04. kesel

65 15 0
                                    

.
Ganesh, gala, garvin, dan gyan memasuki ruangan yang sudah berada lavanya yang masih terbaring enggan membuka matanya
"Gimana? Gak papa kan nih cewek? " Tanya garvin lalu duduk di sofa yang ada di sana di ikuti yang lainnya

Gasendra menatap wajah lavanya dalam, lalu menggeleng "dia gak papa, cuman pukulan yang keras buat dia pingsan" Jelas gasendra "bos lo gak suka sama lavanya kan? " Tanya gala, sebab gasendra seperti menyimpan perasaan ke lavanya

"Kenapa? Perasaan-perasaan gua kan? " Dingin nya, membuat semua kaget "lo-lo beneran suka sama anya bos?! " Tanya gyan sekali lagi membuat gasendra kesal, dia menatap Ganesh sebentar lalu menatap lavanya kembali

"Gua balik dulu! " Ucap Ganesh sangat dingin, lalu perlahan pergi dari ruangan lavanya "anjir gimana nih? Biasanya kan bos sama Ganesh selalu kayak upin ipin, gak pernah berantem masa karna cewek jadi kayak gini? " Bisik gala ke gyan dan gavin

"Liat aja nanti, gua yakin bos gak bakal egois" Ucap garvin menenangkan.

-----
Ganesh mengendarai motor nya sangat kencang membuat banyak penumpang meneriakinya

"Woy! " Teriak lelaki itu dari dalam mobil. Ganesh yang merasa di teriaki memberhentikan motor nya lalu menatap lelaki itu tajam.
Perlahan dia turun dari motornya menghampiri lelaki yang sudah keluar dari mobil dengan muka kesel

BUGH
Bukan! Bukan lelaki yang membawa mobil pelakunya, melainkan Ganesh. Sudah gala bilang kan, jika lelaki itu lagi di mode mood buruk, maka semua yang membuat nya tak nyaman atau mengganggu pasti akan dia habisin

Lelaki itu menatap Ganesh dengan takut, mukanya yang tadi terlihat garang kini hanya ada wajah pucat "lo gak suka gua bawa motor ngebut-ngebutan?! HAH?! "Bentak Ganesh menarik kerah lelaki itu

" Ma-maaf mas, tapi i-itu demi keamanan bersama"

"Ck bacot lo!!"

BUGH

"Lo siapa berani ngatur-ngatur! "

BUGH

"Mati lu anjing! " Ganesh menumpahkan kekesalan nya kepada lelaki di depannya itu, saat dia rasa lelaki itu sudah cukup lemah dia meninggal kan begitu saja lelaki itu, kembali ngebut-ngebutan di jalan.
---

"Lavanya lu udah sadar?! Lu gak lupa ingetan  kan? Atau geger otak? " Tanya gala saat lavanya sudah membuka matanya

Lavanya tak menjawab dia meminta diambil air minum, lalu meminumnya hingga tandas "aku dimana? Kalian bangsat? " Ucapnya

"Anjir sakit aja masih tetep kayak setan nih manusia satu! " Kesel gyan

"Abisnya doainnya jahat bangett! "

"Udah-udah! Lo makan abis itu minum obat" Gasendra menyerahkan bubur kepada lavanya "gak mau! Mau pulang aja, makan sama minum obat nya di rumah aja" Tolak nya, bukan lavanya jika tidak keras kepala

"Lo makan sama minum obat dulu aja abis itu kita pulang! " Bujuk garvin, dia tau jika sudah di rumah lavanya pasti tak akan minum obat. Lavanya hanya bisa mengangguk pasrah lalu memakan bubur yang di berikan gasendra

"Eh Ganesh kemana? "

"Tadi pulang kayaknya dia capek deh" Boong garvin padahal dia tau pasti Ganesh sedang gila-gilaan di luar sana, mencari mangsa untuk pelampiasan kekesalan nya

"Oh.. Nanti pulang anter gua ke apartemen dia aja deh" Lavanya melupakan tujuan pertamanya, padahal semalam dia hanya ingin menginap satu malam lalu kabur dari apartemen Ganesh tapi entah kenapa dia tak ingin pergi dari sana.

-----
Kini sudah jam 22.00, lavanya sudah berada di apartemen Ganesh dari tadi tapi lelaki itu tak ada. "Mana sih tuh kunyuk udah malem gak pulang-pulang"

Lavanya sudah menelpon nomor Ganesh dari tadi, tapi tak ada satupun yang diangkat oleh Ganesh, nyebelin!

BRAK

Ganesh menutup pintu apartemen dengan sangat kuat, membuat lavanya kaget. Dengan tangan yang berada di pinggang, dan juga muka yang kesal lavanya menghampiri Ganesh, persis seperti ibu kos menagih uang kos bulanan

"Dari mana aja?! Gak tau malem apa? " Cecar lavanya mengomeli Ganesh seperti anak kecil. Ganesh yang masih berada dalam mood buruk hanya diam dan menatap lavanya tajam

"Sana masuk kamar lo! " Dinginnya. Satu ketakutan nya, menyakiti wanita yang berada di depannya!

"Gak mau! Lo abis dari mana? Bunuh orang lagi? Lo kenapa sih nes? " Tanyanya bertubi-tubi

"Lo gak perlu tau! Gua bilang MASUK YAH MASUK!" Bentaknya membuat air mata lavanya seketika turun begitu saja

" Udah gua bilang kan?! Gua disini, ada gua kenapa lu selalu ngerasa diri lo sendiri, kalau lu mau lukain orang biar rasa sakit hati lo hilang, lukain gua aja nes! "Teriak lavanya

Ganesh menatap tajam lavanya, yang di balas tak kalah tajam oleh lavanya " Lo masuk atau lo bakal ngerasain sakit? "Lirihnya tapi terdengar seperti ancaman

Lavanya taku! Sangat takut! Tapi dia tak ingin pergi. Dia tetep berdiri di depan Ganesh dengan tatapan menunduk

Ganesh menyeringai, dasar batu!. " Lo beneran mau ngerasain rasa sakit yah? "Bisik Ganesh menakutkan

" Lo! Cewek teraneh yang pernah gua temuin"ucap Ganesh seraya memainkan rambut panjang lavanya

SRETT
Tes.. Tes..

Darah keluar begitu saja dari lengan lavanya. Entah kapan, dan dari mana sudah ada pisau di tangan Ganesh. Lavanya meringis kecil saat melihat darah di lantai
"Sakit? " Bisik Ganesh yang tak di jawab oleh lavanya

"Sakit itu gak seberapa sama sakit hati gua, luka itu gak seberapa sama luka-luka di badan gua! " Dinginnya membuat lavanya menatapnya

Lavanya menggenggam erat tangan Ganesh "kita rasain sama-sama yah nes" Lirihnya

"Lo kenapa?! Lo sok baik sama gua! Lo mau apa? Mau gua balas perasaan lo?! GAK BAKAL LAVANYA! " Ucapnya dengan penekanan

Lavanya menggeleng-gelengkan kepalanya pelan "gua gak mau banyak hal, gua cuman mau lo bisa keluar dari kegelapan yang ngejerat lo. Tapi- kalau lo sendiri gak mau keluar dari kegelapan susah juga yah, haha"
Kekehnya diakhir ucapan yang sangat menyakitkan

"Gua gak perlu lo! "

Lavanya kembali menganggukan kepalanya "iya, tapi gua mau bantu!"

"Masuk sana kekamar lo! " Usir Ganesh tanpa mau di bantah, membuat lavanya dengan langkah berat memasuki kamar tamu. Tapi sebelum dia menutup pintu Ganesh membuat nya kehilangan napas

"Jangan lupa diobatin lukanya! "

"Gua gak sengaja tadi, sorry. Lain kali jangan deketin gua kalau lagi mood gak baik" Lanjut nya, lalu masuk ke dalam kamar nya begitu saja

Lavanya terpaku, masih mencerna apa yang diucap kan oleh Ganesh

Maaf? Hello apa kah itu benaran Ganesh? Ganesh yang gak punya hati itu? Kok tau cara ngomong maaf?

Lavanya menepuk pipinya sendiri lalu mengusapnya karna sakit "gak mimpi! Tapi kok bisa? " Gumamnya

"Raja iblis ngomong maaf? Tobat kah? "

------

Tbc

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang