02. bunuh orang

92 15 0
                                    

.
Malam ini angin bertiup sangat kencang, membuat siapa saja yang berada di luar rumah kedinginan, termaksud lavanya, wanita itu baru pulang jam 22.00 malam, karna harus bekerja

Matanya memicing saat melihat ada pisau penuh darah di tanah saat dia jalan, dan tepat di dekat pisau itu banyak sekali darah, apa itu? Darah apa itu?

Tubuh lavanya menegang saat seseorang lelaki mendekatinya dengan berlumuran darah, GANESH! yah itu Ganesh
"Pergi atau nasib lo sama kayak orang itu! " Seru Ganesh kembali mengambil pisau di tanah, persetannya lagi lavanya tak bisa berjalan bahkan berlari, kakinya mati rasa!

"G-ganesh" Lirihnya yang masih di dengar oleh lelaki itu, sekarang Ganesh tau! Yah dia tau titik ketakutan wanita itu!

Ganesh mendekati lavanya seraya memutar-mutar pisau yang ada di tangannya "lo tau, gua bisa bunuh siapa aja kalau gua mau! " Bisik Ganesh

"Dan lo termaksud"

"Lo jahat banget" Lirih lavanya "emang apa salah semua orang yang lo bunuh itu?! " Bentak lavanya entah keberanian dari mana, tapi dia tak suka. Dia membayangkan bagaimana sakitnya keluarga korban saat mendengar kematian keluarga nya, perpisahan karena kematian adalah hal yang menyakitkan!

"Heh.. Lu gak suka? Lu mau marah? Tapi sayang udah gua bunuh! Gua emang jahat! Lo tau kenapa? Karena dunia, dunia ini yang ngajarin gua jadi jahat, dunia ini gak ngizinin gua jadi baik, dunia ini gak adil!! " Teriak Ganesh

"Haha.. Sesakit apa sih hidup lo sampai ngerasa dunia ini jahat, sampai ngerasa Tuhan cuman ngasih ujian ke lo doang?! "

"Di luar sana lebih banyak orang yang bahkan lebih sakit lagi hidup lo, tapi gak pernah ngeluh, lo? Lu masih bisa berdiri disini sekarang itu seharusnya lo udah bersyukur, di luar sana banyak yang lumpuh pengen jalan dan lo bisa jalan kenapa gak bersyukur?!! Dunia itu emang jahat tapi kita juga gak boleh jadi jahat "

"Oh yah? Lu mau jadi gua? Banyak harta tapi juga banyak rasa sakit? Gak ada yang bela gua, gak ada yang bisa dekap gua kasih dukungan di saat gua down, bokap? Dia dalang dari semua luka yang gua rasa, gua cap-" Ucapan Ganesh terhenti saat tiba-tiba lavanya memeluknya erat

"Lo gak buka mata lo, lo terlalu larut dalam kegelapan, lo cuman Mikirin dendam, rasa sakit hati lo, coba buka mata lo nikmatin apa yang lo punya, lo bukan gak punya tempat untuk pulang, lu punya ada gua dan anak-anak ganendra juga"

Ganesh yang menyadari berada di pelukan lavanya langsung mendorong wanita itu kuat membuat lavanya jatuh ke tanah

"Lo jahat banget sih Ganesh, punya hati gak sih?! " Kesel lavanya

"Haha.. Hati? Gua udah gak punya hati lagi lavanya! Hati gua udah dirusak sama semua orang yang ada di sekitar gua, termaksud keluarga! "

"Mangkanya itu gua hadir buat nyembuhin hati lo ganesh, walau nantinya bekas luka itu pasti ada, tapi setidaknya luka itu pernah diobati, bukan di diemin seolah lu gak terluka! "Teriak lavanya yang tak di balas oleh Ganesh

"sekalinya lu udah jatuh ke tangan gua berarti gak bakal pernah gua lepas, SELAMANYA! silahkan pergi sekarang, atau gak bakal pernah bisa pergi"

Lavanya hanya diam, lalu perlahan dia berdiri membersihkan celananya yang kotor lalu menatap Ganesh "gua gak mau pergi! Wlee" Ledek nya

"Haha.. Lo ngambil keputusan yang salah nya"

Ganesh menarik kasar tangan wanita itu ke gang sempit sebelah gedung yang sangat tinggi, bau anyir sangat pekat, membuat lavanya ingin muntah "bau" Beonya menutup hidungnya

Tubuhnya kembali menegang, "takut hm? " Ledek Ganesh saat melihat wajah pias lavanya "sebenernya gua gak butuh apa apa, apa lagi lo? CEWEK ANEH! DAN NYEBELIN!, gua benci wanita, maybe rasa sakit bisa buat lo sadar lo lagi main-main sama siapa! " Ucapnya mendekati lavanya seraya memainkan pisaunya

Lavanya tersenyum lembut ke arah Ganesh "kalau lukain gua setiap malem bisa buat lu gak ngebunuh orang lain, gua gak papa! "

Ganes menatap maniak mata lavanya yang menunjukkan ketulusan "lo siapa ngatur gua? Mau gua bunuh orang itu hak gua"

"Iya hak lo, yah gua sebagai korban gak papa dong ngajuin satu permintaan"

"Kalau gitu mending gua langsung bunuh lo, selesai! " Seringainya

Lavanya terkekeh lalu menganggukkan kepalanya pelan "iya udah deh" Ucapnya membuat Ganesh menatapnya tajam dan juga bingung, aneh sekali! Orang mau dibunuh malah pasrah "ayok jadi gak? "

"Lo beneran mau mati? "

Lavanya menunduk lalu menatap Ganesh gelisah "sapa tau kalau gua mati, gua bisa liat ortu gua" Ucapnya dengan senyum yang terus merekah

Kini tubuh Ganesh yang menegang, apa wanita itu juga sama seperti nya? Memiliki kesedihan karna sebab keluarga?
"Lo-"

"Haha.. Gua ngomong apaan sih tadi, keceplosan, karena gua mau mati kali yah mangkanya mulut gua jadi ngomong yang aneh-aneh" Tawa lavanya menutupi rasa sakit di hatinya, tangannya mengusap matanya yang mengeluarkan air

Dari sini Ganesh sadar, dirinya bukan satu-satunya orang yang tersakiti tapi salah satunya.

Ganesh menarik lavanya ke arah mobilnya, lalu ia mengendarai mobil itu dengan laju cepat "loh? Gua gak jadi di bunuh? " Bingung lavanya

"Lo beneran mau gua bunuh?! "

"Eh.. Ya gak lah, terus sekarang mau kemana? "Tanya nya yang tak di jawab oleh Ganesh

Setelah itu mereka sampai di gedung apartemen milih Ganesh, lavanya yang di tarik oleh Ganesh hanya bisa mengikuti langkah kaki lelaki itu, tanpa mau bertanya

" Lo mau ngapain? "Takut lavanya saat mereka sudah sampai di unit apartment Ganesh " Gua gak tertarik sama tubuh lo jadi santai aja! "Setelah mengucapkan itu Ganesh masuk kedalam kamarnya untuk membersihkan diri, sementara lavanya dia hanya duduk di sofa masih bingung sebenernya buat apa dia di situ.

" LO TINGGAL DISINI, KAMAR LO DI SEBELAH GUA! "Teriak Ganesh membuat lavanya kaget

" GAK MAU! "teriak balik lavanya kini apartemen sudah seperti hutan

Ganesh keluar dari kamar nya sudah berganti pakaian menggunakan pakaian kasual " Gua gak minta pendapat lo, gua ngasih tau lo, jadi gak ada penolakan, masalah pakaian nanti gua suruh orang beliin, sekarang udah malem tidur sana! "

"Ck.. Buat apa coba? "

"Lu dengarkan tadi gua ngomong apa? 'sekalinya lu udah jatuh ke tangan gua berarti gak bakal pernah gua lepas, SELAMANYA!'" Ucap Ganesh lalu masuk kembali ke kamar nya, lavanya tak Terima, biar lah malam ini dia tidur disini tapi besok dia akan pulang kerumahnya, toh Ganesh juga tak tau!

----

Tbc

GANENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang