37. Gombalan

686 109 41
                                    

Kata Tuhan, diri gue itu berharga.
Jadi, gue mutusin buat semua orang harus membayar kalau mau Deket sama gue.

-Ata L.B


"Burn~"

Yang di panggil hanya melirik sekilas, keningnya mengerut pelan. Kemudian kembali menatap layar ponselnya, melanjutkan memainkan ponsel, scroll beranda IG secara asal.

Korn menghela napas lelah, dari tadi ia berusaha membujuk Burn agar mau berbicara kembali padanya seperti biasanya. Namun tak berhasil.

Andrian, Rion serta Anabel hanya bisa melihat mereka yang kini duduk berhadapan di meja kantin. Bel istirahat sudah berbunyi sejak tadi, tepat ketika Pak Bayu masuk ke kelas dan langsung memberitahukan berita tentang pernikahan nya yang sangat tak penting sekali bagi mereka. Soalnya gak di undang, gak bisa makan gratis. Jadi gak penting.

Pamer doang.

"Ekhem." Rion berdehem pelan, mengusir kesunyian. Sangat aneh rasanya jika saat ini keadaan di sekitar mereka menjadi sunyi dan tenang.

"Kalian tahu gak?" Sepertinya Rion mulai berulah kembali untuk bisa mengembalikan jiwa Couple Somplak yang tengah bertengkar--Ngambek tepatnya.

"Apa?" Sahut Anabel.

"Kemarin, adek sepupu gue kelas tiga SD posting story' di IG nya. Masa dia kata, kangen masa kecil."

Hening sesaat, Andrian berpikir sejenak. "Bentar, dia kelas tiga SD?" Rion mengangguk sebagai jawaban. "Anjir, masih kelas tiga SD kata kangen masa kecil? Masa kecil apaan woy yang di kangenin?"

Tak habis pikir, bisa-bisanya anak seumuran segitu berpikir demikian. Terus mereka orang dewasa ini harus kangen masa depan, begitu?

"Mungkin dia kangen masa-masa dimana dia masih jadi embrio."

"Heh!"

Rion hanya menyengir kala Anabel melotot galak ke arahnya. Yang sayangnya muka galak yang di buat Anabel justru di anggap menggemaskan bagi Rion. Dasar bucin.

Gebrakan di meja mampu membuat Rion yang tadinya masih betah menatap kagum ke arah Anabel langsung tersentak kaget. Menoleh, dan melihat sang pelaku.

"Apa si, anjir!"

Andrian menyengir, ia sengaja melakukan hal itu supaya bisa mengalihkan atensi semua orang kepadanya. Termasuk Couple Somplak yang kini menatap heran ke arahnya.

"Udah lah, kalian berdua. Kalau lagi ada masalah rumah ular tangga jangan di bawa pas kumpul sama kami, aneh tahu gak?"

Kening Burn mengerut tak paham, kedua tangan nya meraih sesuatu hal yang berada di kedua telinganya. Earphone bluetooth.

Jadi, dari tadi Burn tak mendengar percakapan semua orang sejak awal?

"Anji-"

"Lo kenapa sih?" Burn bertanya kala melihat kelakuan Aneh Andrian. Bahkan sejak sekolah tadi sudah aneh, tak hanya Andrian malahan. Anabel dan Rion pun sama.

Untung saja Burn membawa Earphone bluetooth nya, memakainya dan memutar lagu yang cukup kencang.

Earphone yang tertutupi oleh rambut Burn tentu tak bisa di lihat oleh orang lain. Jadinya mereka tak tahu jika dari tadi Burn diam bukan karena sedang marahan dengan Korn, tapi karena gak denger.

"-ing, lo pada. Elah, gue kira kalian berdua berantem. Dah lah, gue cabut aja, bye." Tanpa ada yang berniat untuk mencegah dan lebih memilih abai ketika Andrian berlalu pergi begitu saja.

Couple SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang