Percayalah,
Sesuatu yang akan terjadi itu belum pernah terjadi.-Ata L.B
"Korn? Lo masih hidup kan? Jangan mati, taruhan kita belum selesai."Menepuk pelan kedua pipinya, kemudian menahan kedua lubang hidung Korn. Dan berhasil, Korn langsung bangun.
Terduduk bangun, dengan napas yang terengah-engah. Rion yang melihat itu berinisiatif untuk menolong, "ya Korn pelan-pelan narik napasnya, masih banyak kok stok udara walau dah sering di pake sama orang lain."
"Yah, tarik napas kemudian buang kapan-kapan."
"Mati dong gue."
Rion menyengir, sedangkan Korn sedikit merenggut. Kepalanya agak pusing, mungkin efek karena tenggelam tadi. Bahkan ia baru menyadari jika yang mengerumuninya hanyalah ketiga temannya serta satu pacarnya.
Sedangkan pak Bayu terlihat santai di kursi panjang, tidur selonjoran dengan payung yang melindunginya dari teriknya matahari.
Memang definisi guru laknat, anak muridnya hampir mati tenggelem dia malah nyantai.
Dan pas Burn nanya kenapa pak Bayu gak ikut bantu Korn ketika tenggelam tadi, dengan santainya pak Bayu bilang. "Kan masih hampir mati tenggelam, bukan beneran mati tenggelam."
Mendengar penuturan pak Bayu hampir saja membuat Burn berniat untuk ikut menyeburkan pak Bayu juga di laut segitiga Bermuda. Biar pas pak Bayu minta tolong untuk di selamatin, Burn tinggal ngomong aja hal yang sama seperti di katakan pak Bayu.
"Oke semuanya, kalau udah pemanasan tadi. Kita langsung ke inti untuk pengambilan nilai renang." Suara pak Bayu mengintrupsi.
"Pak, saya gak ikutan ya. Masih lemes, kan habis tenggelam."
"Terserah, kalau kamu gak dapat nilai jangan protes ke bapak."
Korn mencebik, "ayolah pak, saya tuh punya penyakit kulit tahu. Jadi kalau saya nyebur ke kolam, pasti yang lain bakal ketularan. Begitupun bapak." Sepertinya Korn masih berusaha untuk bernego.
Yang sayangnya, "kata siapa bapak ikutan nyebur? Cuma kalian doang, jadi selagi saya gak ikutan berenang gak masalah. Mau kamu penyakit kulit, tetelan, jeroan, terserah."
Setelah mengucapkan itu pak Bayu langsung melangkah pergi, lebih mendekat ke pinggiran kolam. Meninggalkan Korn yang sudah misuh-misuh sendiri.
"Udah lah Jagung, berenang aja. Kalaupun lo mati tenggelam kita ngadain syukuran." Andrian, tanpa persetujuan dari Korn langsung saja menarik lengannya menuju ke kolam.
Sedangkan Burn hanya bisa menghela napas pelan, tak bisa berbuat apa-apa.
✓✓✓✓✓
"Hatchi!"
Tarik tisu, di lap untuk ingus.
Hal itu yang di lakukan Korn selama se-jam belakangan ini. Pilek, flu. Yang kini di alami Korn lantaran di paksa berenang hampir dua jam karena selalu salah melakukan gerakan renang. Berujung nilainya hanya D.
Pintu terbuka, menampilkan sang Mama serta pacarnya--Burn. Dengan nampan di tangan mama Tiara, berjalan mendekati Korn yang berada di atas ranjang. Di ikuti oleh Burn di belakangnya.
"Kamu sampai sakit kayak gini dapet berapa nilainya?"
Mampus, hanya itu yang di gumam kan Korn dalam hati. Mama Tiara itu kalau masalah nilai sekolah ketat banget. Apalagi ini di tambah dirinya sakit hanya untuk mendapatkan nilai berenang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Couple Somplak
HumorBiasanya, orang pacaran itu sangat anti dari kata selingkuh. banyak yang tak menyukai bila pasangannya selingkuh, yang tentu saja tak suka di khianati. tapi, berbeda dengan pasangan yang satu ini. Anakorn David, atau kerap di panggil Korn. atau juga...