Couple Somplak

31. Berubah

SEBELUM BACA, SEKALIAN TAP MEDIA DI ATAS YA. VIDEO TRAILER POSSESIVE BROTHER VERSI 1 YANG BAKAL SEGERA TERBIT.

Taukah kamu?
Kalau semua anak pertama itu
Pasti selalu gak punya kakak atau abang.

-Ata L.B

"Korn, gue mau ngomong sesuatu sama lo."

"Itu lo dah ngomong sesuatu."

Mendengar ucapan Korn, sontak saja Burn langsung menoyor keningnya. Membuat sang korban sedikit meringis, namun tak berniat untuk melayangkan protes.

"Serius ini."

Korn menghela napas panjang, sebelah tangannya ia taruh di dagu. Menatap malas ke arah Burn yang berada di hadapannya. "Apaan."

"Gini." Burn menjeda sejenak untuk mengambil napas, "gue di ajak nikah sama om Juna."

Hening, seketika hening begitu saja. Hanya terdengar suara dentingan jam yang bergerak. Kebetulan mereka berada di ruang tamu rumah Burn yang memang kebetulan hanya ada mereka berdua.

Hingga, "anjir, haha lo di ajak nikah sama om duda? Parah banget astaga, segitu gak lakunya ya lo." Suara tawa Korn pecah, membuat Burn langsung merenggut sebal.

Bukannya membantu mencari solusi, dirinya malah di ejek seperti ini.

"Diem!" Sentak Burn, namun sepertinya percuma lantaran tawa Korn tetap tak berhenti. Justru semakin menjadi, membuat Burn merotasikan kedua bola matanya malas. Memang dasar nasib punya pacar receh plus somplak.

"Jagung!" Burn mengambil bantal sofa, melemparkannya dengan kuat hingga mengenai muka Korn. Yang dimana hal itu langsung membuat Korn menghentikan tawanya.

"Gue minta pendapat dan solusi lo, bukan ejekan lo."

Korn menyengir, mengusap tengkuknya. Sedikit bersalah, namun tetap saja itu lucu menurutnya. Bayangkan saja, anak kelas dua SMA di ajak nikah sama om duda. Memangnya ini di cerita ngepet itu? Yang dimana anak masih bocil udah nikah sama om-om kaya raya?

"Gini, saran gue. Lo terima aja dulu sebagai pacar, kan perjanjian kita itu siapa duluan yang bisa offcial jadi pacar dari target. Dia yang menang."

Burn terdiam, apa yang di katakan Korn ada benarnya. Namun, kalau ia menerima tawaran menjadi pacar, terus jika suatu saat pasti om Juna bakal minta ke jenjang lebih serius. Secara Om Juna kini usianya sudah sangat dewasa, dan pasti memikirkan tentang masa depannya.

Burn menghela napas pelan, "tapi, kalau Om Juna mau lebih serius, gimana?"

"Yah kalau itu, mau gak mau lo harus jelasin alasan kenapa dari dulu lo selalu berusaha ngedeketin Om Juna. Terus terang kalau ini semua cuma taruhan, karena tanpa bisa kita hindari. Pasti Suatu saat target dari kita berdua bakal ngerasain sakit hati."

Keduanya terdiam, Burn memandang Korn yang kini pun sama memandang ke arahnya. Entah mengapa suasana sekarang berubah menjadi agak sedih.

"Tapi kalau..." Burn menjeda sejenak, mengigit bibirnya, sedikit ragu untuk mengatakan. "Kalau, Om Juna tetep ngajak gue nikah karena dia udah terlanjur serius, gimana?"