24. Taruhan Konyol?

1.2K 144 19
                                    

Kalau mau buat taruhan itu
Tolong di pikirkan dulu resikonya.
Jangan asal begitu saja,
Dan berakhir menyakiti perasaan.

-Ata L.B


"Assalamualaikum."

"Korn!"

"Jawab salam itu waalaikumsalam pak, bukan manggil nama saya."

Pak Bayu menghela napas pelan, berusaha untuk tak emosi. Menghadapi Korn di pagi hari sungguh sebuah kesialan yang memang harus di hindari.

Apalagi sekarang ini, Korn kembali membuat masalah dengan datang terlambat.

Telat nya gak nanggung-nanggung juga, Korn baru tiba di kelas di jam pelajaran kedua yang dimana tepat sekali dengan jam mata pelajaran pak Bayu.

Padahal, baru saja kemarin Pak Bayu memberikan surat peringatan untuk Korn agar tak membuat masalah lagi. Namun sepertinya surat peringatan itu hanyalah di anggap angin oleh Korn.

"Kenapa kamu telat lagi?"

Korn mengusap tengkuknya, matanya melirik ke arah Andrian serta Rion yang sepertinya tengah mengejek dirinya lantaran telat lagi untuk ke sekian kalinya.

"Maaf pak, orang tua saya tadi pagi berantem."

Sontak saja perkataan Korn tak hanya membuat Pak Bayu saja yang langsung kaget, melainkan seisi kelas. Bahkan Andrian serta Rion pun telah mengubah raut wajah yang semulanya mengejek langsung menjadi iba.

"Jadi, kamu telat karena ngelerai mereka dulu?" Tanya Pak Bayu hati-hati. Hei, walau dia adalah guru killer, tetap saja ada rasa kemanusiaan dalam dirinya.

Korn menggeleng, membuat yang lainnya langsung mengernyit heran. "Bukan pak, saya telat karena lagi nungguin sepatu saya. Soalnya satu sepatu saya di pegang sama Mama dan satunya lagi di pegang sama Papa."

Lantas saja perkataan Korn mengudang dengusan serta decakan dari seisi kelas. Bahkan Pak Bayu yang semulanya menatap Korn Iba langsung berubah menjadi datar.

Memang seharusnya pak Bayu itu harus dengerin dulu sampai selesai apa yang akan di katakan Korn.

Tak ingin memanjang masalah, pak Bayu langsung saja menyuruh Korn untuk duduk.

"Lah? Pak? Gak di suruh keluar kayak kemaren waktu itu?"

Andrian maupun Rion yang mendengarnya langsung saja menepuk keningnya. Udah sukur-sukur pak Bayu langsung nyuruh duduk, lah ini? Kenapa malah di ingetin untuk keluar kelas.

Mereka dua yakin, pak Bayu pasti langsung mengusir Korn dari kelas lagi seperti kemarin.

"Enggak," ucap pak Bayu membuat keduanya langsung menganga tak percaya, kenapa pak Bayu menjawab seperti itu?

"Loh? Yakin pak? Biasanya bapak nyuruh saya keluar kelas atau di kasih hukuman kalau telat."

"Enggak Korn, sekarang kamu duduk."

Korn langsung mengangguk, bukan apa-apa. Suara pak Bayu terdengar dingin dan datar, tentu saja Korn tak ingin melawan nya.

Sedangkan tanpa di sadari orang lain pak Bayu langsung menghela napas lega ketika melihat Korn sudah duduk di bangkunya.

Tentu saja lega, Korn tidak keluar kelas itu berarti kejadian kemarin waktu itu tak akan terulang dan dirinya tak akan darah tinggi.

✓✓✓✓✓

2 IPS Mawar, kelasnya Korn.

2 IPA Mawar, kelasnya Burn.

Couple SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang