36. Adu-aduan

764 101 56
                                    

Selalu ada sebab,
Di balik perubahan sikap seseorang.

-Ata L.B

Sudah lima hari Korn maupun Burn melaksanakan ulangan kenaikan kelas. Dan selama itu lah mereka berdua sangat jarang bertemu. Walau di sekolahan yang sama, bukan berarti mereka bisa sering bertemu.

Lebih tepatnya, keduanya saling menghindar. Korn masih takut Burn marah padanya, dan Burn masih merasa kesal. Pikir mereka.

Dan hal itu bisa berefek cukup jelas pada ketiga teman mereka. Anabel, Andrian, dan Rion. Ketiganya merasa aneh ketika tak mendapati hari-hari yang biasanya di iringi dengan tingkah konyol keduanya.

Seperti saat ini. Keduanya memang sudah bertemu, duduk di bangku yang berada di kelas Korn, saling berhadapan. Namun, keduanya sama-sama sibuk dengan dunia nya sendiri. Bermain ponsel.

Anabel melirik Andrian, memberi kode untuk bisa memecahkan keheningan ini. Karena demi celana dalam motif blackpink punya pak Bayu yang tak sengaja Anabel lihat ketika di jemur di atas Rooftof---keadaan hening seperti saat ini mampu membuatnya merinding sendiri.

Andrian mengerutkan keningnya, menggeleng kemudian menunjuk Rion dengan dagunya. Yang tentu langsung di hadiahi pelototan tajam dari Rion.

Sekelas Rion yang sebelas dua belas rusuhnya seperti Korn saja, tak bisa mencairkan suasana. Apalagi yang lain.

Rion menghembuskan napasnya dengan kasar, kalau bukan ia yang bertindak. Maka kedua Couple Somplak itu bakal tetap seperti itu saja terus menerus.

Berdiri, dan naik ke atas meja. Beberapa murid yang masih berada di kelas memperhatikan tingkah Rion. Menghela napas sejenak sebelum berseru lantang, "oy! Gue mau main adu-adu an nih ma kalian semua, berani gak?!"

"Ngadu apaan? Ayam? Burung? Tokek?" Salah satu siswa di sana menceletuk.

Rion menggeleng pelan, "bukan dong."

"Terus apaan?" Cecil--salah satu siswi yang terkenal centil, bertanya.

"Gini, semisal. Gue tuh lemah di matematika, tapi kalau ngitung cinta gue ke Anabel mah boleh di adu."

Sontak sebagian murid langsung berseru, sedangkan Anabel justru mengerutkan keningnya. "Emang, rasa cinta adek ke Abang tuh bisa di hitung Yon?"

"Mak Jleb, tiga tahun di kode in ternyata cuma di anggap sebagai abang," celetuk Andrian yang tentu saja langsung di hadiahi tatapan tajam dari Rion.

Namun Rion sedikit melirik ke arah Korn dan Burn, melihat reaksi mereka. Karena biasanya, ketika ada orang yang di laknat-in mereka bakal ikutan juga untuk memperkeruh keadaan. Dan benar saja, ekspresi Korn kini berubah menjadi seringaian jahil. Namun Burn terlihat masih biasa saja.

"Lemah dalam olahraga, tapi kalau lari di kejar anjing boleh lah di adu."

Korn yang ingin berbicara gara-gara Gio--salah satu murid di sana ikut melanjutkan celetukan Rion tadi. Dan langsung di soraki oleh anak kelas. Bahkan beberapa ada yang ikut melanjuti.

"Lemah dalam pelajaran ekonomi, tapi kalau habisin duit bisa lah di adu."

"Wuuuh."

"Lemah di editing, tapi kalau ngedit muka lo jadi bab1 boleh lah di adu."

"Anjay!"

"Lemah di pahala, tapi kalau dosa boleh lah di adu."

"Anjir!"

"Lemah dalam pidato, tapi kalau ngegibah boleh lah di adu."

"Mantab penerus mak-mak!"

"Lemah dalam pelajaran IPA, tapi kalau praktek Reproduksi bisa lah di adu." Kali ini Korn yang ikut menyahut.

"Lemah dalam otak, tapi kalau masalah muji bapak boleh lah di adu."

"Gak nyambung anji-" perkataan Korn terpotong ketika menoleh ke samping dan pak Bayu sudah berdiri di sampingnya.

"Apa? Kamu mau ngatain saya?"

"Enggak pak, cuma mau ngomongin."

"Sama aja!"

Korn menyengir, sedangkan yang lain hanya bisa diam. Lebih baik begitu.

"Karena bapak lagi God mod, bapak gak bakal hukum kalian."

"Yah, kok bisa sih pak?" Tanya Korn.

"Karena saya lagi seneng."

"Ya, kenapa bisa seneng pak?"

"Karena Minggu depan saya bakal nikah. Dan saya gak ngundang kalian, tapi wajib kasih amplop minimal 100 ribu isi nya."

Sontak saja perkataan pak Bayu membuat semua murid terkejut, terutama Korn. "Lah, model pak Bayu bisa laku?"

"Ya bisa dong, saya kemaren di obral diskon 99 persen di cokot papeda," ujar Pak Bayu dengan gaya angkuh nya.

"Gila, bisa laku ya." Bahkan Rion pun merasa tak percaya.

Di saat semua murid merasa tak percaya akan pemberitahuan pak Bayu yang bilang jika itu hoax. Burn hanya bisa menggeleng dramatis, "waras semua, cuma gue yang gila. Heran."

.
.
.

.
.

HEYOO, MON MAAP TELAT UPDATE BANGET YA..

DARI KEMAREN SIBUK BENER, KALAU AJA GAK ADA JANJI TENTANG TEMBUS KOMEN PALING SEKARANG JUGA GA UP

JADI...

GUE UP KALAU NI CHAPTER TEMBUS 3K KOMENTAR

KALAU GAK TEMBUS, TUNGGU 70K READERS

OKE, THANK YOU

CERITA PB SAMA MY ANNOYING COUSIN JUGA PAKE TEMBUS KOMENTAR YA

WATTPAD : Atalia_balqis
IG : ata.l.b

Couple SomplakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang