silahkan di play lagunya yach hihi
***
Sidang akhir akan dilaksanakan beberapa hari lagi dan untungnya pihak rumah sakit sudah memberi izin kepada Sol A untuk pulang. Semenjak kejadian kemarin,Almero langsung meminta Sol A untuk pindah ke salah satu rumah simpanannya disana.
Ia berkata bahwa disana lebih aman dan tidak ada yang bisa menyakitinya. Awalnya tawaran tersebut ditolak olehnya karena takut Jong Hoon marah,tapi ucapan Almero ada benarnya juga. Maka dari itu Sol A menerima ajakan dari rekan kerjanya itu.
Jarak dari rumah Almero ke balai persidangan sedikit jauh,jadi sepanjang jalan Sol A hanya mendengarkan musik dan sesekali melihat pemandangan disana.
"Kau sudah bawa rekaman yang kemarin kan?" Almero membuka percakapan di antara mereka berdua.
"Sudah,mau diserahkan ke hakim? Kau yakin?" tanya Sol A sedikit khawatir.
"Sangat yakin,kenapa memangnya?"
"Bagaimana kalau hakim tersebut disuap? Sia - sia bukti yang kita kumpulkan selama ini"
"Seorang pengacara terkenal nan hebat tiba - tiba ragu dengan keputusan hakim? Kau salah makan atau bagaimana haha"
"Saya serius.. Siapa tahu hakimnya sedang butuh uang?"
Almero tertawa mendengar kalimat barusan,ia tidak menyangka bahwa Sol A bisa berbicara seperti itu.
"Tidak akan mungkin terjadi,tenang saja" ucap Almero kepadanya.
Sol A tidak menjawab lagi,ia memutuskan untuk tidur.
***
Hakim meninggalkan ruang sidang tersebut dengan hasil bahwa terdakwa tidak bersalah. Almero dan Sol A sangat bangga dan senang dengan kerja keras mereka selama ini,seluruhnya sudah terbayarkan.
Sebelum meninggalkan ruangan tersebut,Kimberly menghampiri Sol A yang masih berbincang dengan Almero.
"Hey, thank you so much for your efforts so far." ujar Kimberly kepada mereka berdua.
"Ngerti gak apa yang diucapkan barusan?" Almero bertanya kepada Sol A,barangkali ia tidak paham bahasa inggris.
"Saya tidak sebodoh itu ya!" jawab Sol A sinis.
Tawanya kembali terdengar disitu,Kimberly hanya tersenyum melihat perilaku mereka berdua.
"Since the case here has been completed, let's say goodbye, okay?" ucap Almero kepadanya.
"Alright, thanks again. Be careful on the way, let me know when it arrives." ucap Kimberly lalu pergi meninggalkan mereka.
"Mau minum? Saya tahu bar yang enak di dekat sini" ajak Almero kepada Sol A.
"Bagaimana kalau di Korea saja minumnya?" tawarnya.
"Hmm dasar budak cinta! Baiklah ayo kita pulang"
Perjalanan pulang kali ini terasa sangat melelahkan,mungkin karena mereka sudah berjuang habis - habisan di balai sidang. 11 Jam berlalu dan kini mereka sudah kembali ke Korea dan Sol A sengaja tidak memberi tahu suaminya itu. Ia ingin membuat kejutan terhadapnya.
Setelah memasukan beberapa koper ke dalam mobil,Almero menginjak pedal gas mobil tersebut dan mengarahkannya ke salah satu bar sesuai dengan janjinya tadi.
***
"Baiklah kelas saya sudahi sampai sini,silahkan dipelajari materi berikutnya!" ujar Jong Hoon yang baru saja menyudahi kelasnya itu.
Ia meninggalkan ruangan tersebut dan mengecek ponselnya,berharap ada pesan masuk dari istrinya. Seharusnya hari ini ia sudah pulang tapi Sol A belum mengabarinya sama sekali.
Pintu ruangan itu terbuka,Park Geun Tae masuk begitu saja tanpa mengetuk. Bukannya mendapat sapaan,ia malah mendapatkan tatapan tajam dari Jong Hoon.
"Maaf prof hehe" ucap Geun Tae karena ia sadar akan kesalahannya.
"Ada perlu apa?" tanya Jong Hoon.
"Mau minum malam ini?"
"Tidak,aku harus pulang"
"Kau pasti sendirian disana karena Kang Sol belum pulang,ayolah sekali saja ya?" Geun Tae memohon dengan wajah melasnya.
"Baiklah,ini pertama dan terakhir" jawabnya malas dan segera berganti pakaian.
Mereka berdua menuju bar terdekat dan segera memesan minuman. Malam itu tidak terlalu ramai,mungkin karena masih hari kerja. Jong Hoon merasa Park Geun Tae sedang ada masalah,karena ia jarang sekali minum.
"Yaa! Kenapa kau tidak minum sama sekali,Prof?" tanya Geun Tae yang sudah mulai mabuk.
"Kalau kita berdua mabuk,siapa yang akan mengantar pulang?" ucap Jong Hoon lalu meneguk segelas alkoholnya.
"Tenang saja.. Aku akan memanggil teman untuk mengantar!" katanya.
Ia hanya diam dan kembali meminum gelas demi gelas. Tak terasa sudah 2 jam berlalu dan kini mereka berdua sudah hilang kendali. Park Geun Tae berdiri dari bangkunya dan berjalan sempoyongan,Jong Hoon yang masih sedikit sadar berusaha membopongnya.
"Sudah ku bilang jangan minum terlalu banyak!" teriak Jong Hoon di kupingnya Park Geun Tae.
"Hehe.. Aku lelah sekali menjadi pengacara.. Lepaskan aku!" pintanya dengan kasar.
"Kau mau kemana?!"
"Toilet!"
Jong Hoon masih terduduk diam sambil meneguk minumannya kembali,namun pada saat ingin menambah lagi tangannya ditahan oleh seseorang. Ia menoleh ke arah pemilik tangan tersebut,wajahnya terlihat tidak asing.
"Sol? Kok tidak kabari aku kalau sudah sampai?" tanya Jong Hoon,ia sudah terlalu mabuk sampai - sampai mengira orang lain adalah istrinya.
"Anda sudah mabuk sekali,Profesor" ucap gadis tersebut.
"Aku mabuk akan cintamu,Kang Sol.." ucapan Jong Hoon semakin tidak jelas.
Gadis tersebut memandangnya dengan tatapan kecewa,ia tidak suka kalau Profesornya ini menyebut nama gadis lain. Jong Hoon menoleh kembali ke arahnya,menangkup kedua pipi itu dengan tangannya.
Ia memandangnya cukup lama lalu mendekatkan wajahnya perlahan dan memiringkan kepalanya. Bibirnya berhasil bersentuhan dengan gadis tersebut,mengulumnya dengan penuh nafsu.
Gadis itu hanya diam awalnya,tapi perlahan ia menikmati ciuman yang diberikan oleh Profesornya sendiri. Senyum kemenangan terukir dengan jelas di wajahnya,ia mulai membalas ciuman tersebut bahkan sampai melingkarkan tangannya dileher Jong Hoon.
Mereka terlalu sibuk dengan aksi panasnya,sampai tidak sadar dari kejauhan Almero sedang memperhatikannya.
— — — — —
Hmm..
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif [ Law School ]
Fanfiction[ Sequel Cinta Terlarang ] ''Pakai baju yang biasa saja'' "Jangan foto bersama pria lain" Setiap hari dilarang ini itu sama suami sendiri,lantas harus bagaimana? [ Mohon membaca Cinta Terlarang terlebih dahulu sebelum membaca ini ]