[26]

136 27 20
                                    

Sebelum membaca, aku minta tolong boleh? Boleh dong masa iya gak boleh.

Tolong banget nih voment :( Karena zuzur sezuzurnya, makin lama yang voment tuh dikit banget. Apakah cerita ini udah ga menarik lagi? Makanya kalian udah males buat voment?

Maaf sekali kalau emang alasannya adalah itu.. Namun aku sendiri juga sedang berusaha untuk membuat cerita ini semakin menarik, apalagi kerangkanya udah selesai dan tinggal update aja.

Cuman yang aku butuhkan saat ini adalah cinta dan kasih sayang dari Profesor Yang <3

Hehe bercanda, aku butuh voment kalian terutama komennya. Maw tau alasannya egk? Ya karena..

Gak cukup, lanjut part 2 ya kak :)


Jong Hoon POV

Hari yang aku nanti - nantikan pun tiba. Almero akan melaksanakan operasinya, yang berarti ia akan meninggalkan Korea dan kami semua. Tentu saja aku merasa senang karena tidak ada lagi penghalang antara aku dan Sol A.

Tapi aku masih belum bisa menemukan alasan yang masuk akal, sekalinya ketemu aku justru merasa alasan itu dapat diketahui olehnya.

Malam ini aku akan bertemu dengannya untuk terakhir kalinya, setelah memastikan bahwa Sol A percaya dengan alasan yang aku buat maka aku pun segera keluar dari dalam rumah dan berjalan menuju parkiran.

Hanya butuh waktu sekitar 15 menit karena jalanan malam ini tidak terlalu ramai. Sesampainya di rumah sakit, aku segera menuju ke kamar Almero.

Tok.. tok.. Tok..

"Masuk" ucapnya dari dalam sana.

Aku membuka pintu dengan pelan dan berjalan masuk, ku lihat beberapa barangnya sudah ia kemas dan pakaiannya pun tidak lagi menggunakan pakaian rumah sakit.

"Kau sudah memikirkan alasan yang masuk akal?" tanya Almero sambil berusaha berdiri.

"Sudah, kau diam saja tidak usah banyak bergerak" ucapku yang sedikit khawatir akan dirinya.

"Bagus lah.."

Keadaan menjadi hening kembali, mungkin karena aku tidak pandai mencairkan suasana. Almero pun tampaknya sedikit bosan hingga ia kembali berdiri dan berjalan.

"Bisa diam tidak?" tanyaku yang sedikit kesal.

"Aku mau ke toilet, mau temani?" tawarnya padaku.

"Malas"

"Cih.. Sehabis aku ke toilet kita langsung berangkat ya"

Aku hanya mengangguk sambil tetap menjaganya, barangkali dia sudah tidak kuat untuk berjalan.

"Ayo" ajaknya setelah keluar dari toilet.

Tanganku mengambil beberapa barang bawaannya dan berjalan keluar kamar. Sampai diluar rumah sakit, ku lihat ada satu mobil sedan hitam yang sudah menunggu kedatangannya.

"Terima kasih banyak, Profesor Yang" ucapnya sebelum masuk ke dalam mobil.

"Sama - sama, semoga operasi mu berjalan dengan lancar" jawabku sambil menepuk bahunya.

"Boleh kah aku memeluk mu?"

Sontak aku memundurkan langkah ku beberapa kali karena sedikit kaget dan malas tentunya. Ia malah semakin mendekat dan berusaha untuk memeluk ku.

Posesif [ Law School ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang