[14]

193 38 53
                                    

Kim Almero POV


Kami baru saja sampai dan berjalan masuk ke dalam bar tersebut. Aku membuka pintu terlebih dahulu dan mempersilahkan Sol A masuk duluan.

"Ladies first" ucapku padanya dan ia hanya tersenyum.

Kami memutuskan untuk duduk di salah satu bangku di sana,dekat dengan jendela. Awalnya aku menyarankan untuk di depan barnya saja tetapi Sol A tidak mau. Sebagai pria yang baik aku harus mengalah dengan bumil.

"Tunggu disini,aku akan memesankan minuman khusus untuk ibu hamil" ujarku lalu berjalan menuju bar tersebut.

Banyak sekali pasangan disini,ada beberapa dari mereka yang sedang saling bercanda gurau ada juga yang sedang berciuman. Tapi dari sekian banyaknya pasangan,entah mengapa aku sangat terkejut dengan dua orang yang sedang asik bercumbu di depan ku.

Kuhampiri mereka perlahan,memastikan apakah mataku sudah mulai bermasalah. Tapi ternyata tidak,aku tidak percaya sama sekali bahwa yang sedang bercumbu saat ini adalah Profesor Yang dengan gadis lain.

Rasanya ingin sekali aku memukul pria ini,bagaimana bisa ia berciuman dengan gadis lain? Padahal istrinya sedang mengandung anaknya sendiri?

Niat jahatku terbatalkan karena getaran dari ponselku. Segera aku ambil dan semakin terkejut karena yang menelepon saat itu adalah Sol A.

"Kau dimana? Lama sekali sih!" ucapnya sedikit kesal.

"Tu—tunggu sebentar.. Disini sedikit antre" aku terpaksa berbohong.

"Ya sudah aku kesitu ya? Sekaligus mau ke toilet juga" kata Sol A lalu menutup panggilan tersebut.

Dia tidak boleh kesini,pandanganku kini tidak lagi ke mereka berdua. Aku segera menghampiri Sol A yang baru saja bangkit berdiri dari bangkunya,dan menarik tangannya keluar dari bar tersebut.

Bisa ku dengar dengan jelas sedari tadi Sol A terus memanggil namaku,bertanya mengapa aku menariknya keluar. Untuk menjawabnya saja aku tidak sanggup,apalagi harus menatap wajahnya.

Setelah ku pastikan bahwa kami sudah berada jauh dari bar tersebut,aku melepas genggaman ku dan menoleh ke arahnya. Ia menatapku dengan penuh amarah,sementara aku menatapnya dengan kasihan.

Tidak perlu berkata - kata,aku segera memeluknya dengan erat. Berkali - kali aku mencaci maki Profesor Yang di dalam hati.

"Maaf.." hanya itu yang bisa aku ucapkan kepadanya sekarang.

"Untuk? Apa yang sebenarnya terjadi?" Sol A kembali bertanya,kalau aku beritahu pasti dia akan menangis habis - habisan.

"Maaf karena menarikmu dengan paksa,tadi ada mantan kekasihku di sana" aku kembali berbohong kepadanya.

"Astaga.. Aku yang harusnya minta maaf,kau tidak apa - apa? Ayo cari tempat duduk dulu" ucapnya dan mengajakku untuk duduk.

"Aku baik - baik saja,mau ke tempat lain?"

"Hmm hari ini sedikit melelahkan,besok saja bagaimana?"

"Baiklah aku akan mengantarmu pulang,ayo" ajakku kepadanya.

Kami kembali berjalan menuju bar tadi untuk mengambil mobil,untungnya Profesor Yang tidak keluar saat itu. Aku mengantarnya pulang dengan perasaan tidak enak,bagaimana kalau ia tahu?

— — — —

Rasanya tuh pengen banget langsung update chapter terakhir,ending dari ini semua..

Yuk voment!

By the way,cerita ini kayanya bakal lebih dari 20 chapter deh..

Kira - kira kalian bakal tetap mau baca atau gak?

Kalau kata mas Almero, jangan lupa vote dan komennya ya! :p

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau kata mas Almero, jangan lupa vote dan komennya ya! :p

Posesif [ Law School ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang