Author POV
1 Tahun kemudian.
"Mama!" teriak anak kecil itu dengan wajahnya yang menggemaskan.
Sang ibu yang masih sibuk memasak di dapur terpaksa menghampiri anaknya sebentar. "Ada apa sayang? Kan sudah mama bilang kalau lagi masak tidak boleh diganggu" ujar Sol A kepadanya.
"Paman Almero nakal! Dari tadi dia terus meledek aku.." ucapnya sambil menahan air mata yang tak lama lagi akan mengalir.
"Kau! Pulang saja deh kalau kerjanya bikin nangis anakku terus" pinta Sol A kepada Almero yang masih sibuk memainkan mainan milik Jung Hwan.
"Cemen,baru begini saja sudah menangis. Katanya mau jagain mama?" ledek Almero padanya.
"Mamaaa..." Jung Hwan kembali menangis lebih kencang karena diledek olehnya. Sol A segera menggendongnya dan menciumi pipinya yang sangat chubby itu,mirip dengan ayahnya.
"Masa anaknya doang yang dicium,aku juga mau dong" permintaan Almero kali ini sangat absurd,ia sengaja melakukan itu agar bisa sedikit menghibur Sol A.
Satu bantal berhasil melayang ke arahnya,namun dengan cepat Almero menghindarinya. Ia berdiri dari sofa tersebut dan segera pergi keluar rumah.
Drt.. Drt..
Ponselnya bergetar,ia merogoh sakunya dan melihat siapa yang menelponnya di pagi hari. Sebelum mengangkat panggilan tersebut,ia menghela napas terlebih dahulu.
"Dia sepertinya masih merindukanmu" ujar Almero kepada penelpon tersebut.
"Apakah dia makan dengan benar? Bagaimana keadaan anakku?" tanyanya.
"Terkadang dia sering menangis sendiri,anakmu tidak sengaja mendengarnya. Kau sudah menemukan dalang dibalik ini semua?"
"Sudah, kapan kalian kembali kesini?"
"Minggu depan, bersiaplah"
"Terima kasih, Almero"
"Jagalah dia sebaik mungkin sebagai tanda terima kasihmu padaku, jangan pernah menyakitinya lagi"
"Aku juga tahu, sudah dulu ya"
Almero menutup panggilannya, ia menatap langit sebentar. "Setidaknya kau bisa kembali bahagia, Kang Sol" gumamnya pelan.
***
"Mama, kita akan bertemu dengan siapa di Korea?" tanya Jung Hwan kepada ibunya.
"Tidak bertemu siapa - siapa" jawab ibunya.
"Lalu kenapa wajahmu sedih, mama? Kita tidak perlu pergi kesana kalau itu membuatmu sedih,aku akan bilang ke paman Almero"
Sol A menatap wajah Jung Hwan sebentar,ia menahan air matanya. Anak itu sangat mirip dengannya,sampai setiap kali Sol A melihatnya ia merasakan sakit di hatinya.
"Kita akan berlibur disana,kau belum pernah ke Korea kan?" tanya Sol A seraya mengalihkan topik pembicaraan.
"Jangan berbohong kepadaku, mama" ujar Jung Hwan dengan wajah seriusnya.
"Kau sangat mirip dengannya, sayang.."
Jung Hwan tidak lagi berbicara,melainkan ia segera memeluk ibunya itu dengan erat. Tidak peduli kalau bajunya basah,yang terpenting di hatinya sekarang adalah ia ingin melihat ibunya bahagia.
"Kalian sedang ikut acara tali kasih ya? Cepat keluar atau aku tinggal?" ujar Almero yang sengaja seperti itu,ia juga tidak tega melihat temannya sedih tak berujung.
"Dasar perusak suasana,aku harap pasanganmu nanti sabar menghadapimu" cibir Sol A sambil menggenggam tangan Jung Hwan.
Kini mereka bertiga sudah di dalam pesawat,perjalanan ini sepertinya akan terasa lama dan berat karena Sol A tidak tahu apakah ia akan menetap disana atau kembali ke Los Angeles.
Sepanjang perjalanan, Almero tidak berhenti memperhatikan Sol A. Ia merasa ini seperti saat - saat terakhirnya bisa menemani temannya itu. Entah nanti ia berhasil kembali bersama Jong Hoon atau tidak, intinya Almero merasa senang karena bisa mengisi hari - harinya dengan canda tawa.
Kemudian ia mengelus kepala Jung Hwan perlahan, ia tersenyum karena setidaknya sudah ada satu penjaga lagi yang siap untuk membahagiakan Sol A walaupun masih cilik. Almero sering memberi tahu kepada Jung Hwan apa yang harus dilakukan kalau ibunya itu sedang sedih.
***
"Akhirnya kita sampai juga, Jung Hwan ayo! Paman akan mengajakmu makan enak di sekitar sini!" ajaknya pada anak kecil itu.
"Mama tidak ikut?" tanya Jung Hwan.
"Tidak, dia ingin bertemu dengan temannya sebentar"
"Kalau begitu aku ikut mama saja, nanti kalau temannya jahat lalu membuatnya menangis lagi bagaimana?"
Sol A tersenyum mendengarnya,ia menghampiri anak satu - satunya itu.
"Sayang.. Mama tidak apa - apa kok, kan mama kuat seperti yang sering kamu bilang" ucap Sol A sambil mencubit pipi Jung Hwan dengan gemas.
"Jinjja? Kalau ada yang menyakiti mama, segera telpon aku ya?"
"Iya anak mama yang paling bawel, sudah sana pergi temani pamanmu itu. Kalau bisa suruh dia bertemu dengan banyak wanita ya"
"YAA, Kang Sol!" ujar Almero tak terima sementara Sol A hanya tertawa dan berpamitan pergi kepada mereka berdua.
— — — — —
Yuk voment!
Hayoo siapa yang ngira kalau sad ending? HEHEHE met membaca ea ea <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Posesif [ Law School ]
Fiksi Penggemar[ Sequel Cinta Terlarang ] ''Pakai baju yang biasa saja'' "Jangan foto bersama pria lain" Setiap hari dilarang ini itu sama suami sendiri,lantas harus bagaimana? [ Mohon membaca Cinta Terlarang terlebih dahulu sebelum membaca ini ]