[24]

170 23 24
                                    

Author POV



"Jung Hwan.. Dengarkan perkataan mama ya? Mama tidak akan mengulanginya dua kali" perintah ibu satu anak itu sebelum menjelaskan rahasia yang selama ini ia simpan.

Anak kecil itu mengangguk dengan pelan dan duduk tegak, ia sudah sangat siap mendengar setiap kalimat yang akan keluar dari mulut ibunya itu. Kang Sol menarik nafasnya perlahan lalu berkata dengan hati - hati.

"Iya tebakan mu benar, paman ini adalah papa sebenarnya.." ucapnya setengah.

Jong Hoon menoleh ke arahnya, ia paham betul bahwa Sol A sedikit bingung untuk menjelaskan hal ini kepada anaknya. Maka dari itu Jong Hoon mengambil alih penjelasan tersebut, sebelum berbicara ia menggenggam tangan Sol A terlebih dahulu dan menatapnya seakan - akan meminta izin.

"Biar aku saja yang jelaskan" kata Jong Hoon dan hanya dibalas senyuman oleh Sol A.

"Jung Hwan, ada sedikit alasan mengapa kamu baru bertemu dengan papa sekarang. Tapi alasan itu bukan tentang hal buruk, papa sibuk bekerja disini begitupun juga dengan mama" ucapnya pada Jung Hwan.

"Kenapa harus beda negara? Apakah pekerjaan papa sangat sulit sampai harus berpisah selama ini?"

"Sangat..." Jong Hoon terdiam sebentar, lalu kembali melanjutkan ucapannya yang terpotong. "Sulit sekali dan terlalu berbahaya, itu cara terbaik agar kamu dan mama tetap sehat" ujarnya.

"Bohong! Bukannya suami istri saling mencintai? Kenapa mama selalu menangis setiap melihat fotomu?"

"Tidak kok itu kamu—" ucapan Sol A tertahan karena Jong Hoon menaruh jari telunjuk di bibirnya, pertanda untuk diam.

"Karena mama itu kangen banget sama papa, makanya dia nangis terus" lanjut Jong Hoon dengan percaya diri.

Tentu saja Sol A segera mencubit pinggangnya dengan kencang dan menatapnya tajam. Ia tak habis pikir akan perilaku suaminya hari ini. Melihat ibunya kini sudah sedikit tersenyum karena hadirnya sang ayah, membuat Jung Hwan sedikit senang.

Ia menyimpan kembali pertanyaan yang tadinya ingin ia tanya, setidaknya ia tahu bahwa kini ibunya tidak akan menangis lagi.


***


"Profesor, aku disini aja deh jagain Almero.." ucap Sol A khawatir.

Jong Hoon menatapnya dengan tak suka, ia tahu bahwa saat ini istrinya sedang khawatir melihat temannya itu terbaring lemas di ranjang rumah sakit tapi tidakkah ini keterlaluan? Bagaimana bisa ia lebih memilih pria lain dibanding dengan suaminya sendiri?

"Tidak usah, ayo pulang" ajaknya seraya menarik lengan gadis tersebut.

Namun Sol A tetap bersikeras dengan pendiriannya, ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak bergerak dari tempatnya. Jong Hoon menoleh ke arahnya dengan tatapan bingung "Kenapa malah diam? Ayo pulang." ucapnya datar.

"Gak mau, aku temani Almero sekali saja boleh ya?" pinta Sol A sedikit memohon.

"Tidak boleh."

"Kok gitu? Coba kasih aku alasan yang jelas"

"Haruskah? Kalau aku bilang tidak ya tidak."

"Ya sudah.."

"Bagus, harus nurut sama suami sendiri."

"Ya sudah aku tetap temani Almero maksudnya"

"Kang Sol A."

"Apa Yang Jong Hoon?"

Jong Hoon sedikit terkejut melihat istrinya yang berani menyebut namanya dengan lantang, biasanya tidak. Kali ini ia sangat berani sampai membuat dirinya bingung mengapa Sol A mulai berani melawannya.

"Sudah mulai berani ya sekarang?" tanya Jong Hoon.

Sol A terdiam, ia sebenarnya takut sekali berbicara seperti itu. Ini semua demi menemani sahabatnya hingga ia rela melawan suaminya sendiri.

"Ayo pulang dan jelaskan kenapa sekarang kamu sudah mulai berani melawan." ujar Jong Hoon sambil menggendong tubuh Sol A.

"Turunin gak? Aku bisa jalan sendiri!" pintanya seraya berusaha melepaskan dirinya namun tidak bisa. Jong Hoon memegangnya cukup kuat kali ini.

"Tidak, kamu pasti mau lari kan kalau aku turunin?"

"Sungguh aku gak akan lari kok.."

"Kamu tidak pandai berbohong, sudah diam saja."

Sol A hanya diam dan menurut saja, tak lupa ia memasang wajah cemberut karena rencananya gagal. Sampai di dalam mobil pun ia tidak berbicara sama sekali, memasang seat belt pun tidak mau hingga harus dipasangkan oleh Jong Hoon.

"Senyum jangan cemberut terus" ucap Jong Hoon di sela - sela perjalanan.

Tidak ada jawaban sama sekali, Sol A masih memutuskan untuk diam.

"Kamu suka sama Almero? Sampai segitunya ingin menemani dia" ujarnya yang tidak bisa menahan rasa cemburu.

"Tentu saja tidak, aku hanya merasa tidak enak sudah membuatnya seperti ini" jawab Sol A.

"Penyakit dia sudah ada dari lama dan itu bukan salahmu"

"Tapi tetap saja kalau aku sadar dari awal pasti aku tidak akan membuatnya kesulitan"

Jong Hoon menoleh sebentar lalu menarik nafasnya "Ya sudah kalau begitu, ini terakhir kalinya kamu menemani pria lain ya, Kang Sol." ucapnya datar namun menyeramkan.

"Terima kasih, aku titip Jung Hwan ya Prof." jawab gadis itu tak lupa mencium pipi suaminya sebentar agar tidak cemberut.

Jong Hoon memutar balikan mobilnya dan kembali menuju rumah sakit untuk mengantarkan Sol A.


***


Almero terbangun dari tidurnya karena ia merasakan ada sesuatu yang berat menimpa lengannya, ketika ia lihat ternyata itu adalah kepala rekan kerjanya selama ini.

Ia tersenyum sebentar lalu menggerakkan tangan yang satu ke atas kepala Sol A, dan mengelusnya secara perlahan. "Kang Sol.. Bangun.." ucapnya lirih namun bisa terdengar.

"Hm? Kau butuh minum? Atau perutmu sakit?" tanya Sol A di sela - sela mengumpulkan nyawanya.

"Tidak.."

"Lalu kenapa kau terbangun?"

"Bosan tidur terus, dan tanganku sakit sekali di timpa oleh kepalamu"

"Hehe maaf, mau menonton tv?"

Almero menggelengkan kepalanya, ia memandang Sol A sebentar lalu kembali tersenyum. Sementara Sol A kebingungan melihat tingkahnya barusan.

"Kang Sol A.." panggilnya.

Yang dipanggil menengok dan menunggu perkataan dari temannya.

"Pulang lah, hargai Profesor Yang" ucapnya pada Sol A.

"Aku sudah izin jadi kau tidak perlu takut" jawabnya enteng.

"Tetap saja kau ini kan istrinya, sudah berapa tahun tidak bertemu masa sekalinya ketemu malah menemani pria lain?"

"Besok aku akan pulang"

"Sekarang saja"

"Tidak mau, kenapa maksa sih?!"

Almero terdiam dan menghela nafasnya, ia baru sadar bahwa temannya ini sangat keras kepala. Dari pada berdebat dan tidak menghasilkan apapun ia memilih untuk kembali memejamkan matanya.


— — — —

Akhirnyaaaaa

Special update nih karena pria kesayangan kita alias Myungmin update akwjsoaj, sumpah kenapa serta mengapa dia tuh ganteng banget?!

Sol A udah mulai berani yaa sama Profesor Yang dilihat - lihat HAHAHA, apa dia lupa kalau suaminya itu galak??

Posesif [ Law School ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang